DISKUSI 2 TUTORIAL ONLINE LOGIKA (ISIP4211)

 

DISKUSI 2 :

PERHATIAN

  • Dalam memberikan tanggapan dalam setiap diskusi, kemukakanlah pendapat Anda dengan kalimat Anda sendiri.
  • Jangan mengcopy dari tanggapan yang sudah diberikan oleh teman Anda sebelumnya.
  • Jangan mengambil dari artikel di internet dan langsung mengunggah dalam diskusi. Artikel dalam internet hanya sebagai ide/masukan untuk Anda dalam memberikan tanggapan dalam diskusi
  • Jika salah satu dari 2 hal tersebut Anda lakukan maka akan ada penalti dalam nilai diskusi.
  • Kami lebih menghargai tanggapan dari hasil pemikiran Anda sendiri.

Silakan kerjakan dan diskusikan hal berikut ini!

  1. Dasar penalaran meliputi ide, konsep dan term. Buatlah contoh di sekeliling anda yang menunjukkan 3 hal tersebut dan jelaskan?
  2. Berikan contoh dari sesat pikir material dan formal pada percakapan sehari-hari?

Semangat selalu!

 

PENDAPAT DISKUSI :

1. Contoh yang menunjukkan Dasar Penalaran (Ide, Konsep, dan Term) :

 

Dasar penalaran pada umumnya adalah KONSEP atau IDE atau sering juga disebut dengan pengertian, tanpa ada konsep atau ide tidak dapat diadakan penalaran karena konsep merupakan komponen terkecil dalam penalaran. Konsep atau ide diungkapkan dalam bentuk bahasa disebut dengan istilah TERM.

Konsep dan term mempunyai konotasi dan denotasi atau disebut juga mempunyai isi dan luas, isi term merupakan suatu pengertian yang terkandung di dalamnya dan luas term merupakan suatu himpunan. Jadi, term pada dasarnya ada pengertiannya dan ada himpunannya dan tidak mungkin ada term yang tanpa pengertian dan himpunan walaupun kosong tidak ada yang ditunjuk tetap sebagai suatu himpunan, yaitu himpunan kosong.

 

Term maupun Konsep sebagai dasar penalaran perlu dipelajari dan diketahui juga pengelompokannya sehingga dapat diketahui apa fungsi masing-masing kelompok term disebut dalam penalaran. Term secara sederhana dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok; yaitu atas dasar isi yang terkandung dalam term, atas dasar luas atau himpunannya , atas dasar cara beradanya sesuatu, dan atas dasar cara menjelaskan sesuatu.

Di antara empat kelompok ini yang langsung berhubungan dengan perkembangan logika adalah term yang ditinjau atas dasar luas atau cakupannya yang mewujudkan adanya suatu himpunan, yang kemudian himpunan merupakan bentuk logika suatu konsep atau term, yang selanjutnya dapat untuk membuktikan sah tidaknya suatu penalaran.

 

Konsep atau idea atau gagasan tentang sesuatu hal itu akan diungkapkan dalam bentuk yang berupa lambang-lambang bunyi, yakni bunyi yang mempunyai makna tertentu yang disebut perkataan, atau berupa lambang-lambang grafis, yakni gambar yang mempunyai makna tertentu, misalnya berupa huruf atau rangkaian huruf-huruf yang mewujudkan perkataan.

Contoh: manusia, pohon, harimau, kursi, mencubit, ilmu, dan sebagainya. 

 

Sementara itu Term adalah symbol atau kesatuan beberapa symbol yang dapat untuk menyatakan suatu konsep atau pengertian, yang berkedudukan sebagai Subjek atau predikat dalam suatu kalimat.

Contoh: Wanita itu menangis (Kata “wanita” merupakan Subjek; dan kata “menangis” merupakan prediktanya.

 

 

 

2. Contoh dari Sesat Pikir Material dan Formal pada percakapan sehari-hari :

 

Prinsip dasar penalaran yang dapat membuat sesat pikir (kesalahan) disebabkan manusia tidak jarang memperoleh pengetahuan yang tidak benar karena adanya kesalahan dalam proses penyimpulan. Kesalahan (Sesat Pikir)  penyimpulan digolongkan atas dua, yakni Sesat Pikir  material dan Sesat Pikir formal.

 

Sesat Pikir  material adalah kesalahan putusan yang digunakan sebagai pertimbangan yang seharusnya memberikan fakta atau kebenaran.

Mari kita lihat contoh berikut ; Berdasarkan pengamatan orang melihat setiap hari mata hari tampak bergerak dari timur ke barat, dulu orang menyimpulkan bahwa matahari mengelilingi bumi, Lalu kesimpulan ini digunakan untuk menjelaskan susunan alam semesta. Oleh karena putusan (kesimpulan) yang digunakan untuk menjelaskan susunan alam semesta salah, maka penjelasan tentang alam semesta pun salah.

 

Sesat Pikir  formal adalah kesalahan putusan berdasarkan bentuk atau sering disebut juga sesat pikir menurut logika.

Mari kita lihat contoh berikut ;

Peserta Pelatihan adalah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Honorer

Dan, ternyata Pegawai Negeri yang laki-laki,

Berarti, dia bukan Pegawai Honorer.

 

 

 

Sumber Berpendapat :

BMP ISIP4211; EDISI 2; LOGIKA; NOOR MUHSIN BAKRY & SONJORURI BUDIANI TRISAKTI; UNIVERSITAS TERBUKA; 2017