DISKUSI 8 TUTORIAL ONLINE AKUTANSI MENENGAH (ADBI4335)

 


Diskusi 8

Dalam Forum Diskusi yang berkaitan dengan Perubahan Akuntansi dan Koreksi Kesalahan, dengan ini rekan-rekan Mahasiswa diminta untuk mendiskusikan hal sebagai berikut :

Seringkali terjadi  kesalahan dalam Laporan Keuangan suatu perusahaan :

  1. Apa yang sering menjadi penyebab dari kesalahan tersebut ? 
  2. Bagaimana cara mengoreksi kesalahan Laporan Keuangan?  
  3. Mengapa kesalahan yang terjadi pada proses penyusunan Laporan Keuangan harus segera diperbaiki ?
  4. Apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasi timbulnya kesalahan-kesalahan dalam menyusun laporan keuangan perusahaan ?

Selamat berdiskusi. Tetap Semangat.


PENDAPAT DISKUSI :

 

1.    Apa yang sering menjadi penyebab dari kesalahan tersebut ? 

 

Keliru Memperhitungkan Persediaan Barang

Persediaan dalam perusahaan dagang merupakan aset yang penting. Tentunya perusahaan akan melakukan perhitungan secara fisik untuk menyesuaikan dengan laporan persediaan yang telah dibuat sebelumnya. Bisa saja karena salah memperhitungkan membuat persediaan di akhir periode terlalu tinggi maupun terlalu rendah. Hal ini nanti akan berdampak pada neraca yang ada dalam  laporan  keuangan.

Salah Posting

Kesalahan pencatatan bisa saja terjadi sehingga nominal untuk akun yang digunakan tidak sesuai. Misalnya saja saat penjualan tunai anda keliru membukukan nya sebagai penjualan kredit. Hal ini berdampak pada hutang bertambah dan kelebihan kas saat dilakukan cash opname.

Tidak Menghitung Harga Pokok Penjualan Secara Cermat

Dalam menentukan harga pokok penjualan dalam perusahaan harus memperhatikan tiga hal yakni persediaan, pembelian bersih dan retur. Mungkin saja anda lupa untuk memasukkan biaya angkut dan retur untuk menghitung harga pokok penjualan tersebut. Akhirnya harga pokok penjualan yang ditampilkan tidak akurat lagi.

Tidak Bisa Membedakan Akuntansi Berbasis Akrual dan Kas

Pencatatan akuntansi untuk penerimaan dan pengeluaran kas terbagi atas  dua  metode yakni akrual dan kas basis. Ada perbedaan saat  pencatatan  kas menggunakan dua metode ini. misalnya saja untuk metode cash basis biaya dicatat saat mengeluarkan uang sedangkan accrual basis pencatatan dilakukan saat biaya tersebut digunakan.

Laporan Usia Piutang Usaha Yang Buruk

Bagi perusahaan dagang tentu sering mendapati penjualan secara kredit. Dalam penjualan kredit sangat perlu untuk memperhitungkan usia piutang usaha. Jangan sampai anda hanya sibuk menjual secara kredit namun lupa menagih piutang. Bisa- bisa perusahaan kekurangan kas untuk biaya operasionalnya jika piutang tak anda tagih-tagih.

Kesalahan Penulisan Desimal

Bisa saja kesalahan dalam laporan keuangan perusahaan dagang  karena  keliru  dalam menulis decimal. Bisa saja anda harus nya menuliskan Rp. 10.000.000 namun ditulis menjadi Rp. 1.000.000. kesalahan ini bisa berakibat pada nominal dalam  laporan keuangan tak sesuai dengan kenyataan yang ada. Informasi yang ditampilkan dalam laporan tersebut menjadi tidak akurat dan accountable.

Tidak Memperhitungkan Biaya Angkut

Mungkin laporan keuangan anda keliru karena lupa untuk memperhitungkan biaya angkut. Biaya angkut ini bisa timbul saat membeli barang maupun menjual barang kekonsumen. Ada beberapa ketentuan dalam pengiriman barang seperti FOB, CIF maupun CNF. Ada biaya barang angkut yang ditanggung pihak pembeli namun ada pula yang ditanggung oleh pihak penjual. Untuk itu sebelum membeli pastikan dahulu ketentuan biaya angkutnya agar tidak salah dalam memperhitungkan harga pokok penjualan .

 

 

 

 

2.    Bagaimana cara koreksi kesalahan Laporan Keuangan?  

Cara mengoreksi kesalahan laporan keuangan pada umumnya adalah melakukan jurnal, posting ulang, melakukan pengecekan kembali pencatatan persediaan dan melakukan pengecekan kembali akun. Jurnal koreksi salah catat yang dibuat untuk membetulkan kesalahan –kesalahan akan tergantung pada bentuk laporan laba rugi yang disusun.

 

Bila laporan laba rugi disusun dengan cara All Inclusive, yaitu semua elemen yang mempengaruhi perhitungan laba rugi dilaporkan dalam laporan laba rugi, maka jurnal koreksi akan dicatat dalam rekening-rekening nominal.

 

Bila laporan laba rugi disusun dengan cara Current Operating Performance, yaitu laporan laba rugi hanya menunjukkan transaksi-transaksi yang sering terjadi yang timbul dalam periode itu maka jurnal koreksi akan dicatat dalam rekening Laba Tidak Dibagi. Dan dilaporkan dalam laporan laba tidak dibagi.

 

Berikut ini contoh soal koreksi kesalahan dalam akuntansi untuk membetulkan kesalahan-kesalahan yang terjadi dan dan pengaruh masing-masing keslahan terhadap neraca dan laporan laba rugi.

Cara #1. Kesalahan dalam Persediaan Barang

Misalnya persediaan barang tanggal 31 Desember 2015 terlalu kecil Rp. 10.000.000. Akibat dari kesalahan ini terhadap neraca dan laporan laba rugi adalah :

Laporan Laba Rugi :

Tahun 2015 :

Harga Pokok Penjualan terlalu besar karena persediaan akhir terlalu kecil. Laba bersih terlalu kecil.

Tahun 2016 :

Harga pokok penjualan terlalu kecil karena persediaan awal terlalu kecil. Laba bersih terlalu besar.

Neraca :

Tahun 2015 :

Aktiva terlalu kecil karena persediaan terlalu kecil. Laba tidak dibagi terlalu kecil. Tahun 2016 :

 

Neraca sudah benar karena kesalahan tahun 2015 dibenarkan oleh kesalahan tahun 2016.

Bila kesalahan ini diketahui sebelum tutup buku tahun 2016, maka kesalahan ini perlu dibetulkan.

Contoh jurnal koreksi persediaan untuk membetulkan kesalahan seperti ini adalah sebagai berikut :

Persediaan Barang                                        Rp. 10.000.000 Koreksi Laba Tahun-tahun lalu

(Laba tidak dibagi)                                            Rp. 10.000.000

Jika kesalahan ini baru ketahui sesudah penutupan buku tahun 2016, maka tidak diperlukan jurnal koreksi karena kesalahan akhir 2015 yang terlalu kecil sudah dibetulkan dengan kesalahan persediaan awal tahun 2016 yang terlalu besar.

 

Cara #2. Kesalahan dalam Pembelian dan Persediaan Barang

 

Misalnya barang-barang seharga Rp. 200.000 yang dibeli tahun 2015 baru dicatat dalam tahun 2016.

Barang-barang tersebut tidak termasuk dalam perhitungan persediaan akhir tahun 2015.

Akibat dari kesalahan ini terhadap neraca dan laporan laba rugi adalah :

Laporan Laba Rugi :

Tahun 2015 :

Harga Pokok Penjualan benar, karena pembelian terlalu kecil diimbangi dengan persediaan akhir yang terlalu kecil. Laba bersih benar.

Tahun 2016 :

Harga Pokok Penjualan benar karena pembelian terlalu besar diimbangi dengan persediaan awal yang terlalu kecil. Laba bersih benar.

Neraca:

Tahun 2015:

Aktiva dan utang terlalu kecil. Laba tidak dibagi benar. Tahun 2016 :

Aktiva dan utang sudah benar karena kesalahan dalam tahun 2015 dibenarkan oleh kesalahan tahun 2016.

Bila kesalahan ini diketahui sebelum tutup buku tahun 2016, maka kesalahan ini perlu dibetulkan. Cara koreksi kesalahan laporan keuangan seperti ini adalah dengan jurnal koreksi seperti berikut ini:

Persediaan Barang Rp. 200.000

Pembelian                                       Rp. 200.000

Jika kesalahan ini baru diketahui sesudah penutupan buku tahun 2016 tidak diperlukan jurnal koreksi karena kesalahan persediaan akhir dan pembelian tahun 2015 sudah dibetulkan dengan adanya kesalahan persediaan awal dan pembelian tahun 2016.

 

 

Cara #3. Kesalahan Mencatat Pembelian

Misalnya pembelian sebesar Rp. 150.000,- pada akhir tahun 2015 baru dicatat pada awal tahun 2016.

Barang-barang ini termasuk dalam perhitungan persediaan akhir tahun 2015.

Akibat dari kesalahan ini terhadap neraca dan laporan laba rugi nampak sebagai berikut:

 

Laporan Laba Rugi :

Tahun 2015 :

Harga Pokok Penjualan terlalu kecil karena pembelian terlalu kecil. Laba bersih terlalu besar.

Tahun 2016 :

Harga Pokok Penjualan terlalu besar karena pembelian terlalu besar. Laba bersih terlalu kecil

 

Neraca:

Tahun 2015 :

Aktiva benar, tapi utang terlalu kecil. Laba tidak dibagi terlalu besar. Tahun 2016:

Neraca sudah benar karena kesalahan tahun 2015 sudah dibetulkan oleh kesalahan tahun 2016.

Bila kesalahan ini diketahui sebelum tutup buku tahun 2016, maka kesalahan ini perlu dibetulkan.

Cara koreksi kesalahan laporan keuangan dari kasus seperti itni adalah dengan jurnal koreksi seperti berikut ini:

Koreksi Laba Tahun-tahun lalu (Laba Tidak Dibagi) Rp. 150.000 Pembelian                                                       Rp. 150.000

Bila kesalahan ini baru ketahui sesudah tutup buku tahun 2016, maka tidak diperlukan jurnal koreksi karena kesalahan pembelian tahun 2015 yang terlalu kecil sudah dibetulkan dengan kesalahan pembelian tahun 2016 yang terlalu besar.

 

 

 

3.    Mengapa kesalahan yang terjadi pada proses penyusunan Laporan Keuangan harus segera diperbaiki ?

 

Kesalahan pada Laporan Keuangan harus segera di perbaiki agar catatan-catatan akuntansi sesuai dengan keadaan sesungguhnya, sehingga data yang dihasilkan dapat menjadi dasar dalam pengambilan keputusan dan tidak menyesatkan selain itu agar fungsi dari Laporan keuangan dapat dicapai diantaranya membantu pihak manajemen mengetahui resiko keuangan, membantu seluruh pihak perusahaan untuk mengetahui kondisi keuangan, menilai persentase laba yang bisa dicapai, hingga membuat perencanaan bisnis.

 

 

 

4.    Apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasi timbulnya kesalahan-kesalahan dalam menyusun laporan keuangan perusahaan ?

Menurut PSAK No.1 Tahun 2015, definisi laporan keuangan adalah dokumen terstruktur yang berisi catatan posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Secara umum, orang mengenal laporan keuangan sebagai ringkasan seluruh transaksi bisnis yang pernah terjadi dalam suatu periode.

Bagi pelaku usaha, keberadaan laporan keuangan ini begitu penting guna membangun bisnis yang sehat. Selain itu, catatan keuangan juga dapat berperan sebagai alat untuk mengevaluasi bisnis, mengambil keputusan, mendatangkan investor, hingga menentukan pajak. Untuk membuat laporan keuangan.

Berikut tips agar meyusun laporan keuangan menjadi lebih akurat dan valid:

 

·                     Mulailah dengan Mengumpulkan serta Mencatat Transaksi pada Jurnal

Dalam dunia akuntansi, jurnal dikenal sebagai dokumen yang berisi catatan setiap transaksi bisnis yang pernah terjadi. Transaksi bisnis sendiri banyak jenisnya, ada transaksi penjualan produk, transaksi pembelian bahan baku, transaksi penukaran barang, hingga transaksi sewa menyewa.

Bila bisnis Anda pernah melakukan transaksi di atas, cobalah untuk mengumpulkan bukti transaksi seperti kuitansi atau faktur. Setelah bukti terkumpul, baru kemudian catat seluruh transaksi secara rinci pada jurnal. Nantinya, jurnal ini akan menjadi penghubung antara transaksi dengan buku besar serta siklus akuntansi lainnya.

 

·                     Masukkan Jurnal ke Buku Besar

Secara teknis, Buku Besar(General Ledger) merupakan dokumen yang berisi catatan perubahan-perubahan yang terjadi pada suatu akun karena adanya transaksi keuangan dalam suatu periode akuntansi. Dengan kata lain, fungsi dari Buku Besar adalah meringkas semua data transaksi yang tertulis di jurnal umum.

Memasuki akhir periode, Buku Besar dibutuhkan sebagai sumber data untuk membuat laporan keuangan perusahaan. Nah, Fokus pada tahap ke dua ini adalah memindahkan transaksi yang sudah didokumentasikan di jurnal ke akun-akun yang sesuai dengan rinci.

 

·                     Buatlah Neraca Saldo

Setelah menyusun buku besar, tahap selanjutnya adalah membuat neraca saldo. Apa itu?

Neraca saldo disusun untuk mengetahui keseimbangan antara jumlah debit dan kredit pada akun-akun yang ada di Buku Besar. Oleh karena itu, setelah membuat Buku Besar, Anda perlu mengelompokkan daftar rekening yang ada di Buku Besar ke dalam kategori pasiva atau kategori aktiva.

 

·                     Kumpulkan Data untuk Menyusun Jurnal Penyesuaian

Tak menutup kemungkinan, dalam menjalankan bisnis bisa saja ada kemungkinan transaksi belum tercatat atau  transaksi  terjadi  di  akhir  pembuatan laporan  keuangan. Alhasil, perhitungan yang telah dilakukan pun menjadi tidak valid karena ada transaksi yang belum diproses. Bila terjadi kasus seperti ini, silakan kumpulkan seluruh transaksi yang belum tercatat sebagai bahan untuk membuat jurnal penyesuaian.

 

·                     Buatlah Neraca Lajur

Neraca lajur dibuat untuk mempermudah proses penyusunan laporan keuangan. Dalam penyelenggaraan sistem akuntansi secara manual, dokumen neraca lajur memuat kolom-kolom berisi neraca saldo, penyesuaian, neraca saldo sesudah penyesuaian, neraca, perhitungan laba rugi.

Di sisi lain, neraca lajur juga bisa digunakan sebagai alat untuk mengecek kesalahan yang mungkin terjadi ketika Anda melakukan penyesuaian.

 

·                     Susun Laporan Keuangan

Bila ke lima proses di atas telah selesai dilakukan, barulah kemudian Anda bisa membuat laporan keuangan yang terdiri dari laporan neraca, laporan laba rugi, hingga laporan perubahan modal. Keberadaan laporan keuangan sendiri terbilang penting bagi sebuah bisnis.

Melalui catatan keuangan, pelaku usaha bisa mengetahui bagaimana bisnisnya berkembang serta dapat digunakan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan. Sementara bagi investor, laporan keuangan menjadi bahan pertimbangan utama untuk mengalokasikan uangnya ke perusahaan tersebut.

 

·                     Biar Lebih Praktis Manfaatkan Software Akuntansi

Saat ini, sebagian besar operasional bisnis dilakukan secara komputerisasi. Bila kesulitan     untuk     membuat     laporan     keuangan,      Anda      dapat  menggunakan software akuntansi yang banyak beredar di pasaran.

Di      samping      mudah      digunakan,      pembuatan      catatan       keuangan melalui software akuntansi bisa meminimalisasi risiko kehilangan, kebakaran, dan kerusakan. Selain itu, pemakaian software akuntansi biasanya dapat dilakukan di mana dan kapan saja sehingga tidak perlu berada di kantor untuk membuat laporan keuangan.

 

 

 

Sumber Referensi :

- BMP ADBI 4335; Sri Daryanti; Akuntansi Menengah; Universitas Terbuka 2020

- Materi Inisiasi 8 Tutorial Online Mata Kulian Akuntansi Menengah Universitas Terbuka.

- https://ukirama.com/blogs/7-kesalahan-yang-sering-terjadi-dalam-membuat-laporan- keuangan-perusahaan-dagang

- https://www.akseleran.co.id/blog/laporan-keuangan/

DISKUSI 8 TUTORIAL ONLINE ASAS-ASAS MANAJEMEN (ISIP4111)

 


Diskusi 8

Dalam Forum Diskusi yang berkaitan dengan Perubahan Akuntansi dan Koreksi Kesalahan, dengan ini rekan-rekan Mahasiswa diminta untuk mendiskusikan hal sebagai berikut :

Seringkali terjadi  kesalahan dalam Laporan Keuangan suatu perusahaan :

  1. Apa yang sering menjadi penyebab dari kesalahan tersebut ? 
  2. Bagaimana cara mengoreksi kesalahan Laporan Keuangan?  
  3. Mengapa kesalahan yang terjadi pada proses penyusunan Laporan Keuangan harus segera diperbaiki ?
  4. Apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasi timbulnya kesalahan-kesalahan dalam menyusun laporan keuangan perusahaan ?

Selamat berdiskusi. Tetap Semangat.

PENDAPAT DISKUSI 8 :

Pemimpinan Super adalah seorang yang memiliki kekuatan dan pengaruh yang luar biasa, sehingga dengan apa yang dimilikinya  dapat mempengaruhi dan mendapatkan kepatuhan dari bawahan atau anggota organisasi. Setidaknya ada 3 tipe yang termasuk ke dalam kategori Pemimpin Super yaitu; orang kuat (strong man), kepemimpinan transaksional, dan pahlawan visioner dan tentu saja kepemimpinan super.

 

Sementara itu, Kepemimpinan Super adalah salah satu tipe kepemimpinan yang memimpin orang lain untuk dapat menjadi atau bisa memimpin dirinya. Kepemimpinan super juga sering disebut sebagai pemimpin yang memberdayakan. Fokus pada kepemimpinan ini bukan terletak pada pemimpinnya, tetapi pada pengikutnya.

 

SUMBER BERPENDAPAT :

- BMP ISIP4111; ASAS-ASAS MANAJEMEN; SAM’UN JAJA RAHARJA; UNIVERSITAS TERBUKA; 2022

DISKUSI 8 TUTORIAL ONLINE KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMASARAN (ADBI4433)

 


DISKUSI 8 :

Komunikasi pemasaran terintegrasi (Integrated Marketing Communications-IMC) merupakan bentuk promosi yang merupakan salah satu elemen dari bauran pemasaran. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi, IMC ini dalam praktiknya juga mengalami perubahan.

 

Bagaimana menurut pandangan Anda tentang hal ini? Jelaskan argumentasinya.

 

Selamat berdiskusi.

 

PENDAPAT DISKUSI :

Tujuan dari komunikasi pemasaran terintegrasi adalah untuk merubah atau memengaruhi perilaku dari sasaran pasar yang dituju. Agar dapat lebih efektif maka berbagai macam pesan dari perusahaan yang hendak ditujukan kepada pasar sasaran yang dilakukan dengan menggunakan berbagai media yang berbeda, harus dapat dilakukan secara konsisten, terpadu dan berkelanjutan. Agar pesan yang disampaikan dapat dilakukan secara terpadu maka beberapa hal yang harus dipertimbangkan diantaranya :

1. Menggambarkan dengan tepat sasaran pasar yang telah diidentifikasi

2. Menggunakan media yang relevan

3. Meraih sinergi komunikasi.

4. Membangun hubungan dengan pelanggan

5. Memengaruhi perilaku pasar sasaran.

 

Saat ini, Penerapan Komunikasi pemasaran telah mengalami perkembangan dan perubahan yang cepat dibandingkan dengan penerapan komunikasi pemasaran yang telah dikenal sebelumnya. Beberapa hal yang mendorong terjadinya perubahan tersebut antara lain berikut ini :

1. Berkurangnya ketergantungan terhadap periklanan lewat media massa.

2. Meningkatnya kepercayaan terhadap metode komunikasi yang terfokus.

3. Maraknya penyedia jasa komunikasi pemasaran

4. Meningkatnya tuntutan untuk menilai kinerja dari komunikasi pemasaran.

 

 

SUMBER BERPENDAPAT :

- BMP ADBI4433; EDISI 2; KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMASARAN; EKO WIDODO; UNIVERSITAS TERBUKA; 2022


DISKUSI 8 TUTORIAL ONLINE MANAJEMEN KEUANGAN BISNIS (ADBI4333)

 


Diskusi  8 :

 

Sebagaimana diketahui bahwa bentuk-bentuk laporan keuangan paling tidak adalah Neraca, Laporan Laba Rugi, dan Laporan Laba Ditahan. Coba Anda diskusikan dalam forum diskusi ini manfaat dari masing-masing bentuk laporan keuangan tersebut bagi pihak-pihak yang berkepentingan. 

Selamat berdiskusi!

 

 

PENDAPAT DISKUSI :

Bentuk-bentuk Laporan Keuangan :

Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan yang dapat disediakan perusahaan diantaranya :

Neraca;

Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu tanggal tertentu. Posisi keuangan perusahaan terdiri dari posisi aktiva (assets), kewajiban (liabilities), dan modal sendiri (equity).

Laporan Laba Rugi;

Laporan Laba Rugi adalah laporan yang menggambarkan kinerja operasi perusahaan selama periode waktu tertentu. Laporan Laba Rugi menggambarkan perolehan pendapatan dan pengeluaran biaya selama periode tersebut.

Laporan Laba Ditahan;

Laporan Laba Ditahan adalah Laporan yang menggambarkan perubahan posisi laba ditahan selama periode waktu tertentu. Pada laporan laba ditahan ini akan diketahui berapa saldo laba ditahan awal, pembayaran dividen selama periode tersebut, dan saldo ditahan akhir.

 

Pihak-Pihak Yang Berkepentingan :

Beberapa pihak yang berkepentingan terhadap Laporan Keuangan, diantaranya :

Pemegang Saham;

Pemegang Saham berkepentingan terhadap Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan dalam hal keputusan invesatsi. Dengan melihat laporan keuangan perusahaan, pemegang saham dapat memutuskan apakah akan tetap memegang saham perusahaan tersebut atau menjual kepemilikan sahamnya.

Kreditor;

Kreditor berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan sehubungan dengan fasilitas kredit yang akan atau telah diberikan. Setelah melihat dan menganalisa laporan keuangan, kreditor dapat memutuskan untuk memberikan fasilitas kredit/memperpanjang fasilitas kredit, atau sebaliknya tidak akan memberikan fasilitas kredit / tidak memperpanjang fasilitas kredit yang ada.

Pemerintah;

Pemerintah berkepentingan terhadap laporan keuangan yang diterbitkan perushaan sehubungan dengan perhitungan pajak yang terutang perusahaan.

Manajemen Perusahaan;

Manajemen berkepentingan terhadap laporan keuangan yang diterbitkannya sebagai alat untuk mengevaluasi kinerjanya sendiri dalam mengelola perusahaan selama periode laporan.

 

 

 

 

SUMBER BERPENDAPAT :

BMP ADBI4333; MANAJEMEN KEUANGAN BISNIS; MOKHAMAD ANWAR; UNIVERSITAS TERBUKA; 2022


DISKUSI 8 TUTORIAL ONLINE KEBIJAKAN BISNIS (ADBI4437)

 


DISKUSI 8 :

Forum Diskusi  8

Sistem imbalan yang efektif mampu memotivasi manajer untuk mengimplementasikan strategi. Oleh karena itu dibutuhkan pedoman dalam menyusun sistem imbalan perusahaan.

Diskusikan faktor apa yang harus diperhatikan dan bagaimana cara menyusun pedoman tersebut.

Selamat berdiskusi, Semoga selalu sukses...

 

 

PENDAPAT DISKUSI 8 :

Secara umum, pengertian Imbalan (Kompensasi) berkaitan dengan imbalan-imbalan finansial atau biasa disebut financial reward yang diterima oleh orang-orang melalui hubungan kepegawaian mereka dengan sebuah perusahaan.

Bentuk kompensasi yang berupa finansial ini diberikan karena pengeluaran moneter yang dilakukan oleh perusahaan. Benefit untuk karyawan ini bisa langsung diberikan kepada karyawan secara langsung maupun tidak langsung. Dimana biasanya seorang karyawan menerima benefit dari perusahaan dalam bentuk-bentuk non moneter.

Menurut Hasibuan, kompensasi adalah semua pendapatan berupa uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.

 

Tujuan Pemeberian Imbalan / Kompensasi  :

Pemberian sebuah kompensasi terhadap karywan pasti memiliki tujuan positif. Menurut Notoatmodjo, tujuan dari kebijakan pemberian sebuah kompensasi meliputi:

·                     Penghargaan terhadap prestasi karyawan.

·                     Menjamin keadilan gaji karyawan.

·                     Mempertahankan karyawan atau mengurangi turnover karyawan.

·                     Memperoleh karyawan yang bermutu.

·                     Pengendalian biaya.

·                     Memenuhi peraturan-peraturan.

Bisa dikatakan, pemberian benefit karyawan ini merupakan suatu bentuk apresiasi perusahaan kepada karyawannya atas loyalitas dalam bekerja. Hal ini tentu dapat memberikan semangat lebih kepada karyawan dalam mencapai target yang diberikan perusahaan ke depannya.

 

Bentuk-Bentuk Imbalan / Kompensasi dalam Perusahaan Adalah Sebagai Berikut :

Sebuah kompensasi yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan atau pihak-pihak yang terkait dalam proses usaha, bisa berbentuk tunjangan yang sifatnya materi.

Bentuk-bentuk ini terbagi ke dalam 4 hal seperti berikut:

Upah atau Gaji Karyawan

Upah biasanya berhubungan dengan tarif gaji per jam, di mana semakin lama waktu bekerja, maka semakin besar pula upah yang didapat. Upah merupakan basis pembayaran yang kerap digunakan bagi pekerja-pekerja produksi dan pemeliharaan. Sedangkan gaji atau salary umumnya berlaku untuk tarif mingguan, bulanan atau tahunan.

Insentif Khusus Untuk Karyawan

Insentif merupakan tambahan-tambahan gaji di atas atau di luar gaji atau upah yang diberikan oleh organisasi. Program-program insentif disesuaikan dengan memberikan bayaran tambahan berdasarkan produktivitas, penjualan, keuntungan-keuntungan, atau upaya-upaya pemangkasan biaya tergantung dengan kebijakan perusahaan.

Tunjangan Pekerjaan Untuk Karyawan

Salah satu bentuk tunjangan dalam perusahaan biasanya meliputi asuransi kesehatan, asuransi jiwa, liburan-liburan yang ditanggung perusahaan, program pensiun, dan tunjangan-tunjangan lainnya yang berhubungan dengan kepegawaian.

Fasilitas Untuk Karyawan

Fasilitas yang diberikan perusahaan juga bisa meliputi mobil perusahaan, keanggotaan klub, tempat parkir khusus, dan lain sebagainya. Hal ini tergantung kesanggupan perusahaan dalam memberikan fasilitas bagi para karyawannya.

 

Jenis-Jenis Kompensasi Adalah Sebagai Berikut :

Komponen-komponen dari keseluruhan program gaji secara umum dikelompokan ke dalam kompensasi finansial langsung, tak langsung, dan non finansial. Berikut ini akan dijelaskan jenis-jenis kompensasi yang diberikan perusahaan kepada para karyawannya.

Kompensasi Finansial secara Langsung

Kompensasi Finansial ini adalah berupa benefit seperti bayaran pokok (gaji dan upah), bayaran prestasi, bayaran insentif (bonus, komisi, pembagian laba/keuntungan, dan opsi saham), dan bayaran tertangguh (program tabungan dan anuitas pembelian saham).

Kompensasi Finansial Tidak Langsung

Kompensasi Finansial Tidak Langsung bisa berupa program-program proteksi (asuransi  kesehatan, asuransi jiwa, pensiun, asuransi tenaga kerja). Atau bisa juga berupa bayaran di luar jam kerja (liburan, hari besar, cuti tahunan dan cuti hamil) dan fasilitas-fasilitas seperti kendaran,ruang kantor dan tempat parkir.

Kompensasi Non Finansial

Kompensasi Non Finansial adalah berupa pekerjaan (tugas-tugas yang menarik, tantangan, tanggung jawab, pengakuan, dan rasa pencapaian). Lingkungan kerja (kebijakan-kebijakan yang sehat, supervisi yang kompoten, kerabat yang menyenangkan, lingkungan kerja yang nyaman).

 

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Kompensasi Adalah Sebagai Berikut :

Menurut Prof. DR. H. Edy Sutrisno, M.Si dalam bukunya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia (2016:199) mengemukakan bahwa besar kecilnya kompensasi dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kompensasi tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:

·                     Tingkat biaya hidup.

·                     Tingkat Kompensasi yang berlaku di perusahaan lain.

·                     Tingkat Kemampuan perusahaan.

·                     Jenis pekerjaan dan besar kecilnya tanggung jawab.

·                     Peraturan perundang-undangan yang berlaku.

·                     Peranan Serikat Buruh.

Untuk dapat memberikan sebuah tingkat kompensasi yang baik  kepada karyawan, bagian manajemen keuangan harus memiliki pengelolaan keuangan dan akutansi yang baik. Oleh karena itu, dengan menggunakan bantuan software akutansi yang terpercaya, proses pengelolaan ini dapat berjalan secara lancar dan hasil yang akurat.

Salah satu software akuntansi yang bisa mewujudkan hal tersebut yaitu Jurnal. Jurnal software akuntansi online, membantu Anda untuk memiliki pengelolaan dan perencanaan keuangan perusahaan dengan baik. Fitur-fitur yang dimiliki Jurnal telah disesuaikan dengan kebutuhan akuntansi sebuah perusahaan dan kepentingan pengembangannya di masa depan.

 

 

Sumber Berpendapat  : Hamid,Djamhur dan Zainul Arifin (2022). Kebijakan Bisnis. Jakarta : Universitas Terbuka

https://www.jurnal.id/id/blog/tujuan-bentuk-jenis-faktor-yang-mempengaruhi-kompensasi-adalah/


MODUL SEMESTER SATU

More »

MODUL SEMESTER DUA

More »

MODUL SEMESTER TIGA

More »

MODUL SEMESTER EMPAT

More »

MODUL SEMESTER LIMA

More »

MODUL SEMESTER ENAM

More »

MODUL SEMESTER TUJUH

More »

MODUL SEMESTER DELAPAN

More »

ILMU ADMINISTRASI BISNIS

More »

PROFESI ADVOKAT

More »

SEMESTER SATU ADMINISTRASI BISNIS

More »

SEMESTER DUA ADMINISTRASI BISNIS

More »

SEMESTER TIGA ADMINISTRASI BISNIS

More »

SEMESTER EMPAT ADMINISTRASI BISNIS

More »

SEMESTER LIMA ADMINISTRASI BISNIS

More »

SEMESTER ENAM ADMINISTRASI BISNIS

More »

SEMESTER TUJUH ADMINISTRASI BISNIS

More »

SEMESTER DELAPAN ADMINISTRASI BISNIS

More »

NGOMPOL

More »

OPINI

More »