DISKUSI 2 TUTORIAL ONLINE ASAS-ASAS MANAJEMEN (ISIP4111)

 

DISKUSI 2 :

Forum Diskusi 2

Pada forum diskusi 2 ini, mari kita diskusikan tentang lingkungan organisasi. Keberlangsungan organisasi sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Daft (2010:84) menyatakan bahwa organisasi dipengaruhi oleh dimensi-dimensi lingkungan umum. Secara tegas dinyatakan ada 6 dimensi yang turut mempengaruhinya. Jelaskan keenam dimensi tersebut dan berikan contoh konkrit dimensi yang mempengaruhi organisasi!

Selamat belajar dan berdiskusi. Keaktifan Saudara dalam diskusi ini akan memperoleh nilai.

Hindari plagiasi, jika mengutip pendapat orang lain silahkan menyebutkan sumbernya.

Salam: Tutor


PENDAPAT DISKUSI :

Daft (2010:84) menyatakan dimensi-dimensi lingkungan umum mencakup dimensi internasional, teknologi, sosial budaya, hukum-politik, dan alam. Berikut ini penjelasan Daft mengenai dimensi-dimensi lingkungan organisasi tersebut.

 

1) Dimensi Internasional (International dimension)

Lingkungan internasional dapat mempengaruhi organisasi dalam banyak hal, misalnya berbagai tren sosial, pengaruh teknologi dan ekonomi internasional. Dewasa ini setiap perusahaan harus bersaing secara global. Mobil berkualitas tinggi dengan harga rendah buatan Jepang dan Korea telah mengubah industri mobil AS. Di sektor industri telepon genggam, perusahaan AS harus bersaing ketat dengan Korea's Samsung, Finlandia's Nokia, dan Taiwan's High Tech Computer Corporation (HTC).

Bagi banyak perusahaan Amerika Serikat (AS) seperti Google, pasar domestik sudah sedemikian jenuh, dan satu-satunya potensi pertumbuhan berada di luar negeri. Misi Google adalah untuk mencapai tempat paling terpencil di dunia sekali pun dengan cara menyediakan hasil pencarian dalam lebih dari 35 bahasa dan layanan terjemahan bagi pengguna tanpa melihat bahasa mereka.

 

Perusahaan paling dramatis di lingkungan internasional selama beberapa tahun terakhir adalah peralihan kekuatan ekonomi kepada Cina dan India. Bersama-sama, kedua negara ini memiliki populasi, pemikiran, dan kedinamisan untuk mengubah ekonomi global abad dua puluh satu. Jika semua berjalan semestinya, sejumlah analis memperkirakan bahwa India akan menggeser Jerman sebagai ekonomi ketiga terbesar di dunia dalam tiga dekade, dan Cina akan menggeser AS sebagai ekonomi terbesar dalam setengah abad. 

Di Cina, pendapatan per kapita naik tiga kali lipat dalam satu generasi, dan para pemimpinnya membangun infrastruktur untuk melakukan ekspansi selama bertahun-tahun, sebagaimana tercermin dalam hasrat negara tersebut akan bahan mentah. Di tahun 2005, Cina menyumbang 47 persen konsumsi semen dunia, 30 persen konsumsi batu bara, dan 26 persen biji besi. Tidak ada seorang pun yang mampu meramalkan masa depan, namun sudah jelas bahwa segoncang apa pun keadaan Cina dan India, perusahaan-perusahaan AS dan Barat tidak memiliki pilihan lain selain bersikap waspada.

 

Lingkungan global merupakan sebuah lapangan yang kompleks, senantiasa berubah, dan timpang jika dibandingkan dengan lingkungan domestik. Para manajer yang terbiasa dengan lingkungan domestik  harus belajar aturan baru agar tetap kompetitif. Ketika beroperasi di tingkat global , para manajer harus mempertimbangkan bukan hanya faktor-faktor hukum , politik, sosial budaya, dan ekonomi di negeri mereka sendiri, tetapi juga di negara lain. Para manajer tingkat global yang bekerja di Cina, misalnya menyadari bahwa keberhasilan mereka dalam bersaing dimulai dengan kemampuan mereka untuk membina hubungan pribadi dan emosional dengan relasi mereka di negeri tersebut.

 

Analisis lintas budaya juga sangat diperlukan ketika suatu bisnis akan berekspansi ke luar negeri, semakin jauh perbedaan budaya antar negara semakin banyak hal yang harus kita pelajari  dan sesuaikan antara negara asal dengan negara tujuan dan begitupun sebaliknya.

Analisis budaya ini biasanya antara lain meliputi bahasa, perilaku sehari-hari, dan kebiasaan. Dengan pemahaman budaya negara setempat memudahkan para pebisnis untuk mencapai pasar global dan mengantisipasi kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi.

 

2) Dimensi Teknologi (technological dimension)

Dimensi ini mencakup perkembangan ilmu dan teknologi di bidang industri tertentu maupun di masyarakat secara keseluruhan. Selama beberapa tahun terakhir, dimensi ini telah menimbulkan perubahan besar bagi perusahaan-perusahaan di semua industri.

Dua puluh tahun yang lalu banyak perusahaan yang bahkan tidak menggunakan komputer desktop. Sekarang jaringan komputer, akses internet, perangkat genggam, fasilitas video conference, telepon seluler, dan laptop merupakan perlengkapan minimal dalam menjalankan bisnis. Generasi perangkat genggam baru memungkinkan pengguna untuk mengecek email perusahaan, kalender harian, daftar kontak bisnis, dan bahkan pesanan pelangan dari semua lokasi dengan menggunakan jaringan tanpa kabel.

Telepon seluler kini dapat beralih dengan mudah dari jaringan seluler ke jaringan WiFi perusahaan. Beberapa perusahaan membekali karyawannya dengan gantungan kunci tanpa kabel dengan kode keamanan yang senantiasa diperbarui, yang memungkinkan mereka mengakses jaringan perusahaan dan menampilkan data atau mengirim email dari komputer mana pun lewat koneksi broadband.

 

Di Indonesia, perkembangan teknologi terutama teknologi informasi sangat pesat. Hal ini menguntungkan bagi banyak bisnis dalam berbagai aspek. Misalnya banyak bisnis start-up ayang emulai bisnisnya dengan menggunakan fasilitas media seperti facebook untuk memasarkan produknya (online marketing). Peluang ini muncul karena pertumbuhan pengguna internet setiap tahunnya tumbuh rata-rata diatas 20%. Selain itu juga dalam dunia perbankan banyak bank saat ini memberikan layanan mobile banking kepada para nasabahnya.

 

3) Dimensi Sosial Budaya (sosiocultural dimension)

Dimensi sosial budaya meliputi karakteristik demografis maupun norma, adat istiadat, dan nilai yang dianut oleh populasi umum. Beberapa karakteristik sosial budaya yang paling penting adalah sebaran dan kepadatan penduduk, usia, dan tingkat pendidikan. Profil demografis masa kini merupakan pondasi bagi tenaga kerja dan pelanggan di masa mendatang. Para ahli memprediksi peningkatan baik pasar konsu maupun pasokan tenaga kerja, dengan meningkatnya keberagaman di dalam organisasi maupun pasar konsumen.

 

Karakteristik demografis suatu wilayah harus dipahami oleh seorang pebisnis karena menyangkut pada beberapa besar tingkat pendapatan, pekerjaan dan pendidikan pasar sasaran yang akan dituju. Hal tersebut akan menentukan bagaimana perusahaan dapat memberikan strategi pemasaran yang tepat.

 

4) Dimensi Ekonomi (economic dimension)

Menunjukkan kesehatan ekonomi pada umumnya dari negara atau wilayah di mana sebuah organisasi berjalan. Daya beli  konsumen, inflasi, nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang asing, angka pengangguran, dan suku bunga adalah bagian dari lingkungan ekonomi suatu organisasi. Oleh karena organisasi-organisasi pada maasa kini berjalan dalam lingkungan global, dimensi ekonomi telah menjadi makin rumit dan menciptakan ketidakpastian yang sangat besar bagi para manajer. Ekonomi di berbagai negara terikat lebih erat sekarang. Misalanya krisis ekonomi di Amerika Serikat pada tahun 2008 telah berimbas pada pasar di Indonesia.

 

Satu tren penting terkini dalam lingkungan ekonomi adalah frekuensi merger dan akuisisi. Di Indonesia juga raksasa perusahaan consumer goods Unilever banyak mengakuisisi merek-merek lokal seperti Taro, Teh Sariwangi, dan Kecap Bango. Kemudian merger beberapa Bank membentuk Bank Permata (beberapa bank swasta) dan Bank Mandiri (beberapa bank pemerintah), dan Bank CIMB-Niaga.

 

Lingkungan ekonomi yang lain yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :

a) Tingkat penghasilan rata-rata penduduk. Tingkat penghasilan ini penting diperhatikan untuk menentukan kebijakan, khususnya dalam bisnis apakah menarik sebagai pasar atau tidak.

b. Struktur Pajak; di beberapa negara struktur pajak sangat tinggi untuk perusahaan asing. Namun sebaliknya juga ada fasilitas tax holiday. Saat ini pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan Tax Amnesty.

c. Tingkat inflasi; karena hal ini akan mempengaruhi daya beli masyarakat yang akhirnya akan mempengaruhi ekonomi dan bisnis secara keseluruhan.

d. Fluktuasi nilai tukar mata uang; yang dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan barang dan jasa disetiap negara. Fluktuasi ini bagi sebagian orang atau perusahaan dapat menimbulkan kerugian dalam jumlah besar.

e. Ketersediaan infrastruktur; di mana infrastruktur sangat mempengaruhi pergerakan barang dan produk lainnya. Infrastruktur yang tersedia secara memadai akan mendukung supply chain dan distribusi logistik, yang akhirnya akan mempengaruhi daya saing dalam harga jual. Infrastruktur yang buruk menimbulkan ekonomi biaya tinggi dan memperlemah daya saing. Indonesia merupakan salah satu negara dengan infrastruktur yang buruk.

 

5) Dimensi Politik-Hukum (legal-political dimension)

Dimensi ini terdiri atas berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah yang dapat mempengaruhi perilaku perusahaan. Kebijakan pemerintah ini dapat bersifat mendukung ataupun menghambat keberadaan bisnis. Selain kebijakan juga berbagai kondisi politik dan keamanan dapat mempengaruhi jalannya bisnis.    

 

Seorang manajer juga harus mengenali beragam kelompok penekan (preassure groups) yang ada dalam kerangka kerja politik-hukum guna memengaruhi perusahaan untuk berperilaku dengan cara yang bertanggung jawab secara sosial.   

 

6. Dimensi Alam (natural dimension)

Guna menghadapi tekanan dari advokat lingkungan, organisasi-organisasi telah menjadi makin sensitif dengan berkurangnya sumber daya alam bumi dan dampak yang diberikan produk mereka pada lingkungan. Sebagai hasilnya, dimensi alam dari lingkungan eksternal makin penting. Dimensi alam (natural dimension) terdiri atas semua elemen yang secara alami muncul di bumi, contohnya tumbuhan, hewan, bebatuan, dan sumber daya alam seperti udara, air dan iklim.

 

Dimensi alam berbeda dengan sektor lingkungan secara luas lainnya, karena alam tidak dapat menyuarakan dirinya sendiri. Pengaruh terhadap para manajer untuk memenuhi kebutuhan dalam lingkungan alam mungkin datang dari sektor lainnya, misalnya peraturan pemerintah, perhatian konsumen, media, tindakan kompetitor, atau bahkan pegawai. Misalnya, kelompok-kelompok yang mengatasnamakan lingkungan menjalankan berbagai aksi dan tujuan kebijakan yang terdiri atas pengurangan dan pembersihan polusi yang dibuat manusia, pembangunan sumber daya energi yang bisa diperbarui, dan penggunaan yang berjangka panjang dari sumber daya langka seperti air, tanah, dan udara. Kini, telah ada perhatian yang lebih kuat terhadap perubahan iklim seperti pemanasan global yang diakibatkan gas rumah kaca, terutama karbon dioksida.  

 

Perhatian akan lingkungan telah mendorong perusahaan-perusahaan mengambil tindakan-tindakan di bawah ini :

a) Menghilangkan kantong plastik yang tidak bisa diuraikan dari lingkungan

b) Meningkatkan efisiensi kantor perusahaan dan pabrik

c) Berinvestasi dalam teknologi yang lebih bersih.

 

Di Indonesia, kepedulian perusahaan pada lam juga tercermin dengan banyaknya perusahaan yang menerapkan penggunaan bahan baku lebih ramah lingkungan dan kantong pembungkus yang dapat di daur ulang.

 

 

SUMBER BERPENDAPAT :

- BMP ISIP4111; ASAS-ASAS MANAJEMEN; SAM’UN JAJA RAHARJA; UNIVERSITAS TERBUKA; 2022