TUGAS 1 TUTORIAL ONLINE ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR ( MKDU4109 )

 

TUGAS 1 TUTORIAL ONLINE

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

 

Indonesia terdiri dari berbagai suku, budaya dan agama dan itu bagian dari kekayaan negara kita, dengan adanya keberagaman tersebut tidak jarang memunculkan sikap etnosentrisme, prejudis, dan diskriminasi. 

Jelaskan bagaimana etnosentrisme, prejudis, dan diskriminasi dapat menjadi sumber permasalahan bagi bangsa Indonesia. Berikan masing-masing contoh kasus untuk memperjelas jawaban Anda

 

 

PENYELESAIAN TUGAS :

Masyarakat Indonesia sudah menyadari begitu kaya suku dan budaya yang dimiliki negeri ini.Berbagai bahasa dan adat istiadat pun beragam sesuai dengan kebudayaannya.Dalam proses berbudaya ternyata tidak hanya menciptakan harmonisasi, namun juga tercipta permasalahan kebudayaan yang menjadikan perbedaan dan pertentangan tertentu.

Perbedaan kepentingan ini termasuk dalam sifat naluriah manusia, disamping adanya persamaan kepentingan.Untuk itu, kita mengenal persoalan budaya global dan berbagai permasalahan yang muncul dari penyebarannya.Terdapat 3 konsep yang harus kita ketahui sebagai sumber permasalahan budaya di Indonesia.

 

1.    ETNOSENTRISME

Etnosentrisme merupakan kecenderungan untuk memandang budaya sendiri lebih baik dibanding budaya lainnya, sehingga menggunakan acuan standard dan nilai sendiri untuk menilai orang yang bukan termasuk kelompok budayanya. Dalam hal ini, etnosentisme meyakini bahwa adanya superioritas antara kelompok etnis dan kelompok budaya sendiri, serta menganggap kelompok lain lebih buruk. (Myers, 2012)

Dari pengertian tersebut, permasalahan akan tumbuh antara kelompok budaya untuk saling menjelekkan satu dengan yang lain. Menurut Hooghe (2008) mengemukakan terdapat 2 komponen utama yang menyebabkan etnosentrisme terjadi berdasarkan pendekatan empirisnya, yaitu :

1.    Etnosentrisme sebagai kebudayaan yang percaya bahwa sebuah nilai, norma dan budaya yang dimiliki kelompoknya lebih baik dari pada budaya lain. Hal ini biasanya ditonjolkan dengan hasil karya budaya tersebut seperti simbol keagamaan, pakaian, atau keberadaan hidup suatu kelompok.

 

2.    Etnosentrisme juga bisa dilihat dari ekonominya, yaitu adanya anggapan tentang kelompok lain adalah pesaing dan kelompoknya membatasi ruang ekonomi tersebut dengan hanya menganggap kelompoknya saja. Biasanya terjadi dalam perekrutan tenaga kerja.

 

Terjadinya etnosentrisme juga membawa pengaruh buruk bagi lingkungan sekitarnya. Menurut Ahmadi (2007), beberapa aspek yang bisa menyebabkan etnosentrisme yaitu :

1.    Perbedaan fisik atau biologis,

2.    Perbedaan lingkungan atau geografisnya,

3.    Perbedaan kelas dan status sosial,

4.    Perbedaan kepercayaan dan agama yang dianut,

5.    Perbedaan nilai dan norma dalam sosial.

Gejala etnosentrisme mulai muncul dan menyebar di berbagai daerah Indonesia dalam bentuk manifestasi masalah dalam berbagai bentuk yang begitu kompleks.Munculnya Etnosentrisme di Indonesia dipengaruhi oleh budaya politik, pluralitas masyarakat di Indonesia, Efek dari kebijakan yang diambil secara gegabah, serta adanya kebijakan desentralisasi dan otonomi daerahnya.

Beberapa contoh etnosentrisme pada budaya di Indonesia saat ini yaitu pemilihan kepala daerah yang berorientasi dari kelompok tertentu, pada birokrasi dan perekrutan pegawai, pengisian badan legislatif daerah, dan proses pemekaran daerah tertentu.

2.    PREJUDIS

Prejudis adalah sikap yang menilai lebih rendah sebuah kelompok tertentu karena asumsi dari perilaku,nilai, dan kebiasaan dari kelompok tersebut. Prejudis ini juga biasa dikenal dengan prasangka yang biasanya mengarah kepada ide atau persepsi buruk yang dimiliki seseorang terhadap kelompok masyarakat.

Prejudis juga dianggap sebagai pengambilan sikap yang memunculkan kesalahpahaman dan konflik dalam berkehidupan masyarakat. Biasanya ditandai dengan kurangnya melihat persepsi buruk karena tingkah laku tanpa memikirkan latar belakang dan budaya yang ada di kelompok lain.

Prasangka yang terjadi sebagian besar bersifat apriori yang berarti mendahulukan pengalaman dan mengambil hasil langsung dari pola orang lain. Sikap ini dinilai terlalu terburu-buru sehingga seakan adanya generalisasi dalam sebuah kelompok, proses simplikasi yang terlalu cepat dan sifat yang berat sebelah.Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia, prejudis atau prasangka juga didasari oleh emosi dan unsur efektif yang memperkuat.

Pada budaya Indonesia, beberapa sumber permasalahan prejudis ini muncul tentang adat dari suku tertentu.Hal ini biasanya dilihat dari tingkah laku kehidupan suatu kelompok budaya tertentu.Contohnya, Pada orang Jawa terkenal dengan sikap yang lembut namun pendendam, orang

 

Sunda dikenal dengan “tekor asal kasohor”, orang Batak terkenal berbudaya namun memiliki pembawaan yang kasar.

3.    DISKRIMINASI

Diskriminasi ditandai dengan kebijakan atau sebuah praktik yang mencederai sebuah kelompok budaya dan anggotanya.Hal ini merujuk pada perlakuan yang menjelekkan suatu kelompok tertentu.Diskriminasi juga biasanya memiliki sifat realistis berdasarkan fisik atau perilaku kelompok tertentu dan menjadi sebuah “olokan” bagi kelompok tertentu.Di beberapa negara, diskriminasi memiliki hukum tersendiri agar mencegah tindakan yang melebihi dari hal sewajarnya. Diskriminasi ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :

1.    Diskriminasi kasar dan langsung yang didasari oleh kebencian suatu hal dalam kelompok tertentu, sehingga menyerang suatu kelompok etnis tertentu. Biasanya hal ini bisa ditangani oleh hukum di beberapa negara

2.    Diskriminasi halus dan tidak langsung adalah melakukan tindakan diskriminasi dalam konteksyang menyindir suatu kalangan tertentu, bisa berbentuk perkataan dan juga tindakan tertentu pula.  Tidak adanya peraturan dan hukum tertulis tentang ini menjadikan diskriminasi sering dianggap buah bibir saja.

Di Indonesia, tindakan dari diskriminasi ini sudah berlangsung lama. Contohnya, pada tahun 1998 kelompok etnis China dilakukan pencibiran bahkan pembunuhan karena dianggap merugikan warga Indonesia sendiri.Sehingga diskriminasi warga etnis China diatur dalam intruksi Presiden tentang pelarangan melakukan ekspresi budaya di Indonesia.

 

 

SUMBER REFERENSI :

1.    Buku Materi Pokok Ilmu Sosial Budaya Dasar, Edisi 2, Universitas Terbuka

2.    Eprints.umm.ac.id/skripsi Nurul Jannah

3.    Ilmusosialdasar-lintang.com/prasangka-diskriminasi- dan etnosentisme

4.    Isramrasal.com/prasangka-diskriminasi-dan-etnosentrisme

Mansyah24.com/Masalah-etnosentrisme-dalam-era