TUGAS 1 TUTORIAL ONLINE UANG DAN PERBANKAN (ADBI4331)

 


TUGAS 1 :

Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban yang tepat!

  1. Jelaskan fungsi primer dari uang?
  2. Jelaskan apa yang di maksud dengan Kebijakan moneter bersifat ekspansif ?
  3. Jelaskan penyebab terjadinya Inflasi dan bagaimana cara mengatasinya?

Tulis jawaban dalam bentuk word/pdf dan diketik/ditulis rapi.

 

PENYELESAIAN TUGAS 1 :

SOAL NOMOR 1 :

Fungsi Asli Uang (Fungsi Primer) :

Sebagai alat penukar (medium of exchange). Uang digunakan sebagai alat untuk mempermudah pertukaran. Semenjak adanya uang, pertukaran dapat dilaksanakan setiap saat, tanpa menunggu adanya kesamaan kehendak.

Sebagai alat satuan hitung (a unit of account). Satuan hitung diperlukan untuk menentukan harga suatu barang. Dengan uang, nilai suatu barang dapat diukur dan dibandingkan.



SOAL NOMOR 2 :

Kebijakan Moneter Ekspansif :

Dalam mengelola perekonomian suatu Negara, Pemerintah dan Bank Sentral melakukan berbagai macam kebijakan ekonomi untuk mengarahkan perekonomian bangsa, Salah satunya Kebijakan Moneter. Kebijakan Moneter merupakan suatu proses untuk mengatur persediaan uang suatu negara guna mencapai tujuan tertentu. Kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah dan Bank Sentral seperti menahan laju inflasi, mencapai kondisi masyarakat yang lebih sejahtera serta menciptakan kestabilan perekonomian.

Ada dua macam Kebijakan Moneter yang dapat diambil sebagai langkah untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar yaitu Kebijakan Moneter Ekspansif dan Kebijakan Moneter Kontraktif. Akan dibahas lebih jauh mengenai Kebijakan Moneter Ekspansif atau Monetary Expansive Policy. Kebijakan Moneter Ekspansif atau Kebijakan Uang Longgar merupakan Kebijakan Moneter melalui Bank Sentral yang bertujuan untuk menambah jumlah uang yang beredar di masyarakat. Kebijakan Moneter Ekspansif umumnya dilakukan ketika negara sedang mengalami resesi atau depresi. Pasalnya pada saat negara mengalami kelesuan ekonomi, masyarakat akan cenderung membiarkan uangnya diam didalam bank guna menghindari kerugian berlebih akibat rendahnya nilai tukar uang sehingga perputaran ekonomi dapat tersendat.

Ada beberapa langkah atau kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah melalui Bank Sentral guna menambah jumlah uang yang beredar, antara lain :

Menurunkan Suku Bunga Bank :

Penurunan suku bunga bank akan membuat keinginan masyarakat untuk menabung menjadi turun karena pendapatan yang diterima dirasa tidak menguntungkan bagi nasabah dan keinginan untuk meminjam uang ke bank menjadi lebih tinggi karena bunga pinjaman yang dibayarkan jauh lebih rendah dari biasanya.

Membeli Surat Surat Berharga :

Ketika Pemerintah melalui Bank Sentral membeli Surat Berharga, maka uang pemertintah akan bergerak ke masyarakat sehingga uang yang beredar di masyarakat meningkat dan dapat digunakan untuk menggerakkan perekonomian nasional.

Menurunkan Cadangan Kas :

Pada saat kondisi perekonomian mengalami kelesuan, pihak bank sentral akan mengambil langkah menurunkan cadangan kas perbankan. Ketika cadangan kas bank diturunkan maka jumlah uang yang bersirkulasi di masyarakat akan bertambah menjadi lebih tinggi sehingga minat masyarakat dalam memanfaatkan uang tersebut menjadi lebih tinggi.

Mempermudah Pemberian Kredit :

Pada saat kondisi resesi, berbagi sektor ekonomi mengalami kelesuan bahkan berhenti. Guna mengatasinya maka jumlah aliran uang ke masyarakat harus ditingkatkan. Salah satunya adalah dengan menurunkan syarat pemberian kredit. Ketika bank sentral memberikan kemudahan pemberian kredit kepada masyarakat maka keinginan masyarakat untuk melakukan peminjaman akan semakin meningkat, sehingga jumlah uang yang beredar di masyarakat juga akan bertambah.

 

SOAL NOMOR 3 :

Penyebab terjadinya Inflasi dan bagaimana cara mengatasinya :

Istilah inflasi tengah menjadi sorotan di masyarakat. Pasalnya, lonjakan inflasi terjadi di banyak negara baik maju maupun berkembang pada Juni ini. Bahkan, inflasi Amerika Serikat (AS) tembus 9,1 persen. Tingkat inflasi AS itu melampaui ekspektasi para ekonom dan tercatat menjadi yang tertinggi dalam 41 tahun terakhir.

Di dalam negeri sendiri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 4,35 persen pada Juni 2022 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy). Inflasi tahunan yang berada di atas 4 persen ini merupakan yang tertinggi sejak 2017 lalu.

Penyebabnya tak lain adalah perang Rusia dan Ukraina. Ketegangan antar dua negara ini menyebabkan lonjakan harga berbagai komoditas dunia terutama minyak dan pangan.

Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan inflasi? Menurut Bank Indonesia (BI), inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inflasi adalah kemerosotan nilai uang kertas akibat banyaknya peredaran uang kertas dan kenaikan harga barang.

Sebuah negara disebut inflasi jika kenaikan harga barang terjadi secara meluas akibat kenaikan suatu barang yang memengaruhi barang lain. Sementara kenaikan harga satu atau dua barang tidak dapat disebut inflasi.

Garis besar dari pengertian ini adalah inflasi terjadi karena kenaikan harga barang dan jasa secara meluas yang konsisten dalam waktu cukup panjang sehingga mengacaukan perputaran keuangan serta menyebabkan terjadinya penurunan nilai mata uang.


Apa penyebab inflasi? Secara umum, inflasi disebabkan oleh ketidakseimbangan permintaan dan penawaran barang atau jasa, peredaran uang, serta biaya produksi. Kondisi ekonomi negara yang menjadi mitra dagang turut berpengaruh terhadap terjadinya inflasi.


1. Tingginya permintaan pasar

Meningkatnya permintaan pasar dalam negeri terhadap suatu jenis barang atau jasa tertentu dalam jumlah besar namun tidak diimbangi dengan pasokan barang yang memadai atau terjadi kelangkaan barang di pasaran.

2. Biaya produksi tinggi

Biaya produksi yang membengkak disebabkan oleh stok bahan baku yang langka di pasaran. Sementara di waktu yang sama, permintaan akan barang tersebut sangat tinggi. Harga bahan baku akan menjadi mahal dan biaya produksi harus dinaikkan. Imbasnya, harga jual barang menjadi mahal.

Faktor lain selain kelangkaan bahan baku di pasaran yang menjadi penyebab inflasi adalah naiknya harga bahan bakar dan upah buruh. Dalam situasi tertentu, faktor-faktor tersebut bisa saja naik secara bersamaan.

3. Peredaran uang

Banyaknya peredaran uang di masyarakat berimbas pada kenaikan harga barang. Hal ini disebabkan karena pasokan barang yang beredar di pasaran dalam keadaan stagnan, sementara uang yang beredar di masyarakat jumlahnya lebih banyak.

 

Dampak Inflasi

BI menyatakan inflasi memberikan dampak besar bagi masyarakat, baik sebagai konsumen maupun produsen. Inflasi juga memberikan dampak pada negara. Berikut tiga garis besar dampak inflasi:

1. Inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat terus menurun sehingga berdampak pada standar hidup masyarakat dan menjadikan semua orang, terutama kelompok menengah ke bawah, semakin tidak mampu.

2. Inflasi yang tidak stabil menciptakan ketidakpastian bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan. Pengalaman empiris menunjukkan bahwa inflasi yang tidak stabil menyulitkan masyarakat saat akan berinvestasi, produksi, dan konsumsi. Dampaknya, pertumbuhan ekonomi menurun.

3. Inflasi domestik yang lebih tinggi dibanding inflasi negara lain memicu terjadinya tekanan pada nilai rupiah.



Cara Atasi Inflasi

Pemerintah bisa menekan laju dari inflasi dengan melakukan beberapa cara. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini 3 cara untuk mengatasi inflasi disertai penjelasannya.

1. Kebijakan Fiskal

Cara pertama yang akan dilakukan oleh pemerintah adalah kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal ini sendiri berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran dari anggaran pemerintah.

Kebijakan fiskal ini antara lain dengan meningkatkan tarif pajak, mengurangi pengeluaran dari pemerintah, dan melakukan pinjaman.

2. Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter menjadi salah satu dari cara mengatasi inflasi yang bisa dilakukan oleh pemerintah. Kebijakan moneter atau kebijakan keuangan bisa dilakukan dengan menambah ataupun mengurangi jumlah uang yang beredar.

Hal ini dilakukan untuk menjaga kestabilan moneter dengan tujuan bisa meningkatkan kesejahteraan dari masyarakat suatu negara.

Kebijakan moneter lainnya adalah dengan melakukan kebijakan operasi pasar terbuka. Kebijakan ini bisa dilakukan dengan cara mengendalikan jumlah uang beredar.

3. Kebijakan Non-fiskal dan Non-moneter

Selain menggunakan kebijakan fiskal dan juga kebijakan moneter, pemerintah juga bisa menggunakan kebijakan non fiskal dan juga non moneter. Kebijakan nonfiskal dan nonmoneter ini dapat dilakukan dengan beberapa cara.

Setidaknya terdapat 5 cara yang termasuk ke dalam kebijakan non-fiskal dan non-moneter yang biasanya dilakukan oleh pemerintah.

a. Menambah hasil produksi

Pemerintah akan memberikan kebijakan-kebijakan yang bisa meringankan para pengusaha. Hal ini dilakukan oleh pemerintah dengan harapan para pengusaha bisa menggenjot produksi agar lebih banyak lagi.

Dengan banyaknya barang yang beredar di masyarakat, maka perputaran uang akan semakin cepat dan banyak, sehingga uang yang beredar menjadi kembali seimbang.

b. Mempermudah masuknya barang impor

Tak semua barang bisa dipenuhi oleh produsen dalam negeri, untuk itu mempermudah masuknya barang barang impor menjadi salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara menurunkan pajak dan juga mempermudah perizinan barang impor.

c. Menstabilkan pendapatan masyarakat

Menjaga pendapatan masyarakat agar tidak naik juga bisa menjadi salah satu cara untuk menekan laju pertumbuhan inflasi yang tak terkendali.

d. Menetapkan harga maksimum

Pada saat terjadi inflasi, harga barang cenderung naik tak terkendali. Hal inilah yang membuat daya beli dari masyarakat menurun. Dengan menetapkan harga maksimum, pemerintah mengharap agar daya beli masyarakat menjadi lebih baik lagi.

e. Pengawasan distribusi barang

Distribusi barang yang terhambat juga menjadi salah satu faktor naiknya harga di suatu wilayah. Permintaan yang besar tidak diimbangi dengan jumlah barang yang terbatas akibat terhambatnya proses distribusi barang.

Dengan melakukan pengawasan sebagai salah satu cara mengatasi inflasi, diharapkan barang tersebut bisa cepat didistribusikan kepada masyarakat.



Sumber Pustaka  :

Uang dan Perbankan; Suryanto; ADBI4331; Universitas Terbuka; Cetakan Kedua Mei 2023.

https://finance.detik.com/moneter/d-6022525/uang-pengertian-fungsi-dan-jenis-jenisnya

https://www.bi.go.id/id/bi-institute/policy-mix/core/Documents/Kebijakan%20Moneter.pdf

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220719141458-532-823357/mengenal-inflasi-penyebab-dan-cara-mengatasinya