SISTEM POLITIK INDONESIA - 10 (ISIP4213)


DAFTAR ISI

TINJAUAN MATA KULIAH

MODUL 1 : PENDEKATAN ANALISIS SISTEM POLITIK
MODUL 2 : SOSIALISASI, BUDAYA DAN EKONOMI POLITIK INDONESIA
MODUL 3 : PARTISIPASI POLITIK DAN PEMILIHAN UMUM DI INDONESIA
MODUL 4 : PARTAI POLITIK, KELOMPOK KEPENTINGAN, DAN KELOMPOK PENEKANAN DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA
MODUL 5 : LEMBAGA LEGISLATIF DAN EKSEKUTIF DI INDONESIA
MODUL 6 : LEMBAGA YUDIKATIF DI INDONESIA
MODUL 7 : BIROKRASI DAN MILITER DI INDONESIA
MODUL 8 : POLITIK LOKAL DI INDONESIA
MODUL 9 : PENGARUH LINGKUNGAN LUAR TERHADAP SISTEM POLITIK DAN PELAKSANAAN POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA


TINJAUAN MATA KULIAH
Mata Kuliah Sistim Politik Indonesia merupakan salah satu materi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik yang membahas secara komprehensif praktik dan analisa perpolitikan di Indonesia.

MODUL 1 : PENDEKATAN ANALISIS SISTEM POLITIK
Dua Pendekatan dasar dalam analisis sistim politik. Kedua pendekatan tersebut berasal dari pemikiran David Easton dan Gabriel Almond. Pemikiran David Easton terkenal dengan pendekatan analisis sistim politik sedangkan pendekatan Gabriel Almond terkenal dengan pendekatan struktural fungsional.

Menurut Easton, Kerja suatu sitem politik dipengaruhi oleh input dan output dalam sitem politik, lingkungan dalam sitem politik. Kehidupan politik bagi Easton merupakan suatu jalinan interaksi tingkah laku manusia sebagai suatu sitem. 
Sebagai suatu sitem terdiri dari atas unit-unit yang dalam sitem politik berupa tindakan-tindakan yang berhubungan erat dengan pembuatan dan pelaksanaan kebijakan. Pada sistem politik, input dapat berupa tuntutan (demand) atau dukungan (support) yang setelah melalui proses konversi akan berubah menjadi output (Keputusan atau Kebijaksanaan).
Output yang dihasilkan tersebut, setelah ada umpan balik (feed-back) dari dan ke lingkungan maka hal tersebut akan menjadi input baru bagi sistim politik. Pemikiran Easton ini  kemudian dirinci secara detail oleh Almond melalui pendekatan struktural fungsional.

Bahasan pendekatan Almond akan dimulai dari penjelasan mengenai pendekatan struktural fungsional yang pada dasarnya berkaitan dengan tiga konsep kunci yaitu : sistem, struktur, dan fungsi.
Selanjutnya bagaimana ketiga konsep kunci tersebut mempengaruhi kapabilitas sistem politik dan lingkungan serta sebaliknya. Kelebihan utama pendekatan Almond ini akan sangat bermanfaat bila kita membandingkan berbagai sitem politik yang ada, dari yang sederhana sampai dengan yang modern.

KEGIATAN BELAJAR 1
DAVID EASTON : ANALISIS SISTIM POLITIK

Pendekatan Analisis Sistim Politik termasuk kedalam kategori pendekatan tingkah laku. Gagasan Pendektan Tingkah Laku adalah penekanan analisis pada tingkah laku manusia (masyarakat), sehingga berbeda dengan pendekatan kelembagaan sebagai pendahulunya yang menekankan lembaga sebagai unit analisis dalam sistem politik.
Pemikiran sistem politik tidak dapat dilepaskan dari disiplin ilmu lain terutama astronomi dan biologi. asttronomi melihat kejadian dalam alam raya sebagai bagian dari tata surya, atau ahli biologi yang melihat kejadian dalam tubuh manusia seebagai bagian dari sistem kehidupan manusia.
Untuk meemudahkan pemahaman sistem politik dan cara bekerjanya, akan lebih mudah bila kita membayangkan tubuh manusia.

Jika tubuh manusia sebagai suatu sistem maka akan ditemukan bagian-bagian dari sistem (subsistem) yang melaksanakan fungsinya masing-masing. Meskipun setiap bagian dari tubuh manusia tersebut berbeda dengan fungsinya juga berbeda, namuntidak berarti setiap bagian tersebut dapat menjalankan fungsinya secara bebas atau sekehendaknya, Minimal harus ada komunikasi dan koordinasi yang memungkinkan subsistem dalam sistem berjalan beriringan tanpa mengacaukan subsistem lainnya.
Hilangnya atau tidak berfungsinya salah satu subsistem dapat menyebabkan kelumpuhan sistem keseluruhan. Misalnya kecelakaan yang menyebabkan manusia cacat karena kehilangan anggota tubuhnya atau secara ekstrim menyebabkan kematian.

Easton; minimal tiga hal mendasar harus diperhatikan dalam membahas sistem politik; Pertama, sistem ditandai dengan adanya saling ketergantungan antarunit yang berada di  dalamnya sehingga hal ini menunjukkan adanya koherensi; Kedua, sistem haruslah bersifat netral atau bebas dari pengaruh ideologi. Ketiga, sistem mengacu pada dua hal, co-varience dan ketergantungan antarunit yang membangun sistem. Perubahan salah satu unit dalam sistem akan mempengaruhi unit yang lain dalam sebuah sistem.

Easton; Yang membedakan sistem politik dengan sistem yang lain adalah definisi politik itu sendiri; Politik adalah perjuangan individu atau kelompok dalam menguasai nilai-nilai sosial; Terdapat prinsip alokasi nilai-nilai sosial (the authoritative allocation of social value). Perbedaan sistem politik dengan sistem yang lain bukan jurang pemisah, sebuah sistem dapat menjadi input bagi sitem yang lain, dan sebaliknya. Contohnya Kebijaksanaan pajak merupakan output dari sistem politik, sekaligus dapat menjadi input bagi sitem ekonomi.

Easton; Mas'oed dan MacAndrews; ada empat ciri sistem politik yang dapat membedakan sistem politik dengan sistem yang lain  :
Pertama; ciri indentifikasi; ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu unit-unit dalam sitem politik dan pembatasan. Unit-unitnya berupa tindakan politik, Adapun mengenai pembatasan perlu diperhatikan ketika kita membicarakan sistem politik dengan lingkungan.
Kedua; input dan output; input yang rutin, tetap, dan ajeg. Tanpa adanya input, sistem politik tidak akan bekerja. Lebih dari itu tanpa output tidak dapat mengindentifikasi pekerjaan yang telah dihasilkan oleh sistem politik.
Ketiga; diferensiasi dalam sistem politik. Sebagaimana dalam tubuh manusia tidak akan menemukan suatu unit mengerjakan hal yang sama dalam jangka waktu yang sama pula. Anggota dalam sistem politik, paling tidak mengenal pembagian kerja minimal yang memberikan suatu struktur tempat berlangsungnya kegiatan tersebut. Dalam politik, kita akan menemukan beragam tindakan politik dengan perannya masing-masing, misalnya legislatif, eksekutif, yudikatif, partai politik, sampai dengan kelompok kepentingan dan kelompok penekan.
Keempat; integrasi dalam sistem. Integarasi dalam sistem politik sebagai salah satu usaha untuk mengatur kekuatan-kekuatan dan kegiatan-kegiatan dalam sistem politik; dimungkinkan karena adanya kesadaran dari anggota sistem politik untuk menjaga keberadaan dari sistem politik itu sendiri sehingga muncul suatu mekanisme yang bisa mengintegrasikan bahkan memaksa para anggotanya untuk bekerja sama walaupun dalam kadar yang minimal sehingga mereka dapat membuat keputusan yang otoritatif.

Unsur-unsur yang terdapat dalam sistem politik secara umum adalah : input, konversi (proses), output, feedback, dan lingkungan.
Adanya input yang berupa tuntutan (demands) dan dukungan (support) yang kemudian dilanjutkan dengan konversi untuk diakhiri menjadi output, yaitu berupa keputusan atau kebijaksanaan.
Konversi ini ibarat black box mengingat tidak banyak publik yang mengetahui proses yang terjadi didalamnya. Setelah menjadi output, ada umpan balik (feedback) melalui lingkungan yang kemudian akan kembali lagi mempengaruhi input.

A. INPUT

Input terdiri atas tuntutan (demands) dan dukungan (support). Perlu adanya manajemen bagi demands, Kelebihan demands akan mengakibatkan beban berlebihan (overload) yang akan mengganggu stabilitas sistem.
Perlu ada kontrol terhadap demands, baik melalui institusi, budaya maupun struktur gatekeepers. Selain demands, suatu sistem mebutuhkan dukungan. Dukungalah yang menentukan demands mana yang patut untuk diterima dan diproses lebih lanjut. Dukungan dapat didasari atas ideologi, budaya maupun nasionalisme. Dukungan juga dapat timbul karena adanya konflik dan ancaman.

Sistem Politik; input diperlukan sebagai sumber energi. Masyarakat beragam kebutuhan, tingkat pendidikan,kesehatan, pelayanan dan sebagainya memerlukan pemenuhan kepuasan dari sitem; tidak semua kebutuhan terpenuhi, ada yang mudah dan ada juga yang pemenuhannya memerlukan sumber daya dan perhatian khusus.
Seringkali kebutuhan tidak terpebuhi karena tuntutan-tuntutan yang tidak terorganisir secara baik sehingga tidak sampai ke sistem. Agar sebuah tuntutan dapat sampai secara baik masuk kedalam sistem politik adalah cara penyampaian dan peranan komunikasi politik, termasuk agen yang menyampaikan tuntutan tersebut.










KEGIATAN BELAJAR 2
GABRIEL ALMOND : PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL

Almond memperjelas konversi sistem politik Easton. Pendekatan struktural fungsional merupakan alat analisis yang diperlukan untuk membahas sistem politik sebagai bagian dari sistem kehidupan manusia; Sistem politik merupakan bagian dari subsistem dari sistem kehidupan manusia.

A. SISTEM POLITIK, LINGKUNGAN DAN KAPABILITAS

Analisis Pendekatan Struktural Fungsional dimulai dengan penjelasan mengenai sistem politik sebagaimana diperkenalkan oleh Gabriel Almond.
Dalam Teori Perbandingan Politik, Almond menerapkan ide dasar dari Talcott Person dengan menganggap bahwa suatu sistem politik merupakan kumpulan dari peranan-peranan yang berinteraksi.
Talcott Person mengembangkan apa yang disebut grand theory (teori besar) dalam sosiologi yang lazim disebut sebagai Fungsionalisme Struktural.
Teori dasar Person menganggap bahwa masyarakat sebagai suatu sistem dengan bagian-bagian yang saling bergantungan (interdependen).
Setiap bagian dari sistem sosial memiliki fungsi sendiri menurut cara division of labor (pembagian kerja), yang secara bersama-sama mendukung bekerjanya sistem tersebut; sistem bekerja integratif dan melalui pertukaran diantara bagiannya, menciptakan keseimbangan untuk mempertahankan eksistensi sistem.







Tugas.2

Buatlah makalah atau paper yang membahas mengenai kinerja salah satu lembaga negara (lembaga eksekutif, lembaga legislatif, atau lembaga yudikatif) di era reformasi saat ini!

Pembahasan disertai dengan analisis kekuatan dan kelemahan atas produktivitas kinerja lembaga tersebut!

Catatan penting: Mohon anda memperhatikan dengan benar instruksi pertanyaan. Yang diminta adalah produktivitas kinerja 

Petunjuk pengerjaan soal:

  1. Format tugas tutorial ke-2 ini adalah dalam bentuk makalah atau paper
  2. Jumlah halamah makalah atau paper minimal 3 (tiga) halaman dan maksimal 5 (lima) halaman.
  3. Font times new roman, dengan ukuran 12; margin default; spasi 1,5; dan ukuran kertas A4.
  4. Tidak copy paste dan mengutip harus disertai sumber rujukan. Apabila terbukti melakukan plagiarisme maka nilai yang diberikan adalah 0 (nol).
  5. Adapun penilaian meliputi format dan teknis penulisan jawaban, orisinalitas dan ketajaman gagasan, serta informasi dan pengetahuan valid yang diberikan.
  6. File dokumen tugas adalah sebagai berikut Nama NIM T2 ISIP4213 atau sebagai contoh: Evidakartini 0123456 T2 ISIP4213
  7. Pengumpulan tugas paling lambat satu minggu dari waktu pemberian tugas. Sistem secara otomatis akan tertutup sesuai jadwal yang sudah ditetapkan.