PENGANTAR ILMU EKONOMI - 04 (ISIP4112)





DAFTAR ISI

MODUL 1 : CAKUPAN DAN METODE EKONOMI
MODUL 2 : PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN KESEIMBANGAN HARGA
MODUL 3 : TEORI PERILAKU KONSUMEN
MODUL 4 : TEORI PRODUKSI DAN ORGANISASI BISNIS
MODUL 5 : STRUKTUR PASAR
MODUL 6 : KEGIATAN EKONOMI NASIONAL
MODUL 7 : KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL
MODUL 8 : UANG DAN BANK
MODUL 9 : EKONOMI INTERNASIONAL

TINJAUAN MATA KULIAH :
Mata kuliah ini membahas tentang teori, prinsip, dan metode-metode ilmu ekonomi, dalam rangka menjelaskan aktivitas-aktivitas pokok dalam perekonomian, yaitu aktivitas produksi, distribusi, dan konsumsi, serta bagaimana kegiatan ekonomi dalam masyarakat berjalan baik dalam skala makro maupun mikro. Setelah mempelajari mata kuliah ini dapat menjelaskan perekonomian pada skala mikro dan makro.

MODUL 1 : 
CAKUPAN DAN METODE EKONOMI

KB 1 : DEFINISI DAN METODE EKONOMI

A. DEFINISI EKONOMI
Belajar Ilmu Ekonomi hendaklah dimulai dengan rasa ingin tahu dengan melakukan penelahaan tetang apa yang kita lakukan sehari-hari. Setiap hari kita melakukan aktivitas yang menggunakan barang dan jasa dalam perekonomian.

Bagaimana semua barang dan jasa dapat dibuat dan bagaimana pula kita memperolehnya?, Diperlukan kerangka berpikir untuk dapat memahami bagaimana kita memerlukan barang dan jasa, bagaimana barang dan jasa dibuat, serta bagaimana kita memperolehnya.

Dalam aktivitas sehari-hari, seorang individu tidak akan terlepas dari melakukan sesuatu kegiatan ekonomi yang berupa memproduksi dan mengkonsumsi barang atau jasa, serta melakukan pertukaran dari barang dan jasa tersebut.
Proses sederhana tersebut akan terjadi terus menerus dan melibatkan individu lain sehingga terjadi proses kegiatan ekonomi antarindividu, Gambaran diatas membawa kita kepada definisi ilmu ekonomi,

Ekonomi berasal dari bahasa Yunani; "Oikos" yaitu "Rumah Tangga" dan "Nomos" yang berarti "Aturan". Ekonomi artinya aturan rumah tangga. Rumah Tangga ialah setiap bentuk kerja sama manusia untuk mencapai kemakmuran atas dasat prinsip ekonomi (pengertian umum).

Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari upaya-upaya untuk memenuhi kebutuhan guna mencapai kemakmuran; Ilmu ekonomi timbul karena masalah pemilihan (problem of choice), dimana kebutuhan manusia tidak terbatas, sedangkan terjadi kelangkaan sumber daya.

Ilmu Ekonomi Modern; Adam Smith (Inggris, 1776); An Inquiry into the Nature and Causes of the wealth of Nations; Prinsip-prinsip dasar tentang ekonomi pasar yang memberikan peranan kepada individu-individu secara bebas dalam menentukan suatu pilihan atas barang dan jasa.
Teori-Teori yang keluar dari pandangan Adam Smith disebut dengan Mazhab Ekonomi Klasik, dan dikategorikan sebagai ekonomi mikro; Adam Smith "Bapak" dari Ilmu Ekonomi.

B. KELANGKAAN DAN PILIHAN EKONOMI

Definisi Ekonomi memberikan dua pengertian penting dalam mempelajari ekonomi; Tentang kelangkaan Sumber Daya dan bagaimana menggunakan Sumber Daya yang langka tersebut secara efisien untuk memenuhi kebutuhan individu yang tidak terbatas.
Kelangkaan disebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan individu atau masyarakat yang tidak terbatas dengan faktor-faktor peoduksi yang tersedia di masyarakat.

Keinginan manusia tidak terbatas, Sumber Daya sebaliknya; Sumber Daya terbatas dan langka; mendorong individu dan masyarakat untuk memilih. Fungsi Utama dari perekonomian adalah mengubah Sumber Daya kedalam bentuk yang bermanfaat sesuai dengan pilihan tersebut; Proses pengubahan disebut dengan Produksi.

Akibat adanya kelangkaan barang dan jasa akan menimbulkan persaingan mendapatkan barang dan jasa tersebut; Persaingan adalah kemampuan individu dalam dalam melakukan pengorbanan untuk mendapatkan barang dan jasa; Barang  dan Jasa yang didapat melalui suatu pengorbanan disebut Barang Ekonomi.

Keterbatasan Sumber Daya disebut Faktor Produksi; dalam memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas menjadi suatu masalah dalam kegiatan ekonomi; manusia harus membuat pilihan menggunakan sumber daya yang terbatas untuk dapat memaksimumkan kepuasan, yang diperlihatkan dalam bentuk kesejahteraan seorang individu atau masyarakat.

Seorang individu mempunyai pendapatan sebagai sumber daya untuk mendapatkan barang dan jasa, Barang dan jasa di pasar jumlahnya banyak sekali; Sumber daya (pendapatan) terbatas dan harga tiap barang sebagai kendala, membuat individu menentukan pilihan dari berbagai jenis barang dan jasa agar dapat memaksimumkan kepuasannya.

Pengorbanan yang dilakukan untuk mendapatkan suatu barang atau jasa dan tidak mendapatkan barang atau jasa lain disebut biaya kesempatan (oppurtunity cost); yaitu apa yang harus kita hentikan atau tidak lakukan, bila kita akan menjatuhkan pilihan atau mengambil satu keputusan.

C. EKONOMI POSITIF DAN EKONOMI NORMATIF

Ekonomi Positif ; adalah pendekatan ekonomi yang mempelajari berbagai perilaku dan proses bekerjanya aktivitas ekonomi, tanpa menggunakan suatu pandangan subjektif untuk menyatakan bahwa sesuatu itu baik atau jelek dari sudut pandang ekonomi; subjektif disebut value judgment; menggambarkan sebenarnya dan bagaimana terjadinya dengan menambahkan keterangan bersifat kuantitatif.
Ilmu Ekonomi Positif berusaha memahami perilaku dan operasi sistem ekonomi tanpa melibatkan penilaian tentang apakah hasilnya (outcome) baik atau buruk; menggambarkan apa yang ada dan bagaimana kerjanya.
Contoh pernyataan Ekonomi Positif; Jika harga suatu barang turun maka permintaan akan barang tersebut naik; pertumbuhan ekonomi indonesia menunjukkan kemajuan; Apa yang menentukan tarif upah bagi pekerja yang tidak terampil? Apa yang terjadi bila meniadakan pajak pendapatan perusahaan? Jawaban terhadap pertanyaan tersebut adalah topik dan ilmu ekonomi positif.

Ekonomi Normatif; adalah pendektan ekonomi dalam mempelajari perilaku ekonomi yang terjadi, dengan coba memberikan penilaian baik atau burut berdasarkan pertimbangan kira-kira atau subjektif; merupakan analisis terhadap suatu kejadian ekonomi yang bersifat perkiraan untuk melihat sebab akibat dari kejadian ekonomi; adalah melihat hasil perilaku ekonomi kemudian menanyakan apakah hasil itu baik atau buruk dan apakah dapat dibuat menjadi lebih baik.
Contoh pendekatan ekonomi normatif; Apakah seharusnya pemerintah lebih aktif ikut serta dalam perekonomian untuk mengurangi tingkat kemiskinan?. Apakah Indonesia perlu membuat proyek mobil nasionaluntuk menghilangkan ketergantungan industri otomotif dari luar negeri?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut jawabannya akan menimbulkan banyak perdebatan karena tidak ada jawaban yang mutlak benar. Mengingat analisis atas pertanyaan tersebut dapat dilakukan dari berbagai sisi.

Ekonomi Positif terbagi dua; Ekonomi deskriptif dan ekonomi teori.
Ekonomi deskriptif menggambarkan fenomena-fenomena ekonomi yang ada dengan fakta-fakta ekonomi, berdasarkan data ekonomi yang diterbitkan oleh lembaga statistik atau (BPS). Hasil perhitungan data tersebut akan memberikan berbagai parameter statistik yang menjadi acuan untuk melakukan analisa ekonomi. 
Contoh dari BPS jumlah dan peningkatan angka pengangguran dari 2001 ke 2002,  yaitu 8,1% tahun 2001 menjadi 9,1% tahun 2002.
Teori Ekonomi memberikan gambaran yang lebih luas dari ekonomi positif, yaitu tidak hanya berdasarkan fakta tetapi juga menjelaskan dan menginterprestasikan berbagai peristiwa ekonomi
berdasarkan teori-teori ekonomi yang ada.
Misalnya, melalui teori permintaan maka kita tidak dapat menganalisis permintaan terhadap suatu barang, berdasarkan data dari permintaan dan harga barang tersebut.

Analisis Ekonomi, baik menggunakan pendekatan positif atau normatif memerlukan berbagai penyederhanaan agar dapat dilakukan analisis; Karena ilmu ekonomi memperhatikan berbagai interaksi komponen-komponen ekonomi yang demikian banyak dan kompleks diperlukan penyederhanaan.

Penyederhanaan dilakukan dengan menggunakan asumsi-asumsi, untuk membatasi interaksi dari berbagai komponen atau variabel ekonomi. Misalnya, Bagaimana pengaruh harga suatu barang terhadap permintaan barang tersebut, memerlukan asumsi berupa hanya harga yang mempengaruhi permintaan suatu barang.
Variabel-variabel lain yang sebenarnya mempengaruhi permintaan suatu barang, seperti pendapatan, selera, harga barang lain yang sejenis dan lain-lain, kita anggap tidak berubah atau disebut dengan ceteris paribus (hal-hal lain tidak berubah atau konstan)


D. TIGA MASALAH POKOK ORGANISASI EKONOMI

Seorang individu mempunyai kebutuhan barang dan jasa dalam perekonomian. Ketika mendapatkan apa yang diinginkan pada saat yang sama bisa timbul kebutuhan akan barang yang lain. Ini terus berlangsung karena kebutuhan manusia tidak terbatas; Tidak selamanya dapat dipenuhi karena sumber daya individu terbatas.

Tiga Masalah pokok dalam perekonomian berkenaan dengan pemilihan faktor-faktor produksi yang tersedia sehingga dapat dihasilkan pilihan yang efisien dan memaksimumkan kepuasan atau kesejahteraan; Tiga masalah pokok yang dapat dipecahkan dalam sistem ekonomi pasar adalah :
1. What, jenis barang dan jasa apa yang akan diproduksi?
2. How, bagaimana barang dan jasa yang diperlukan tersebut akan diproduksi?
3. For Whom, untuk siapa barang dan jasa tersebut di produksi?

Produsen tidak hanya menentukan barang yang akan dibuat berdasarkan permintaan atau kebutuhan konsumen yang sudah baku atau biasa terjadi, tetapi juga dapat dengan menciptakan suatu barang atau jasa yang permintaannya akan muncul setelah barang atau jasa tersebut dilempar ke pasar.

Baptist Say; Supply creates its own demand; artinya jika supply suatu barang atau jasa maka akan terdapat pembeli; Jika tidak ada pembeli maka harga akan turun dan merangsang konsumen untuk membeli akibat insentif dari penurunan harga.

Cara membuat suatu barang memerlukan teknologi; Teknologi bukan berarti sebuah mesin, tetapi lebih pada suatu cara atau proses dari pembuatan barang. Teknologi akan terus berkembang seiring dengan terjadinya persaingan antarprodusen.
Harga yang murah dengan kualitas lebih baik, merupakan hasil dari suatu kemajuan teknologi yang mendasarkan pada efisiensi; Efisiensi dapat diartikan mendapatkan sejumlah barang dalam jumlah besar serta kualitas yang lebih baik, dengan menggunakan sumber daya yang tersedia seminimal mungkin.

Setelah barang tersebut ada maka siapa yang akan mendapatkannya melahirkan masalah distribusi. Seorang individu yang mempunyai permintaan efektif atau permintaan disertai dengan daya beli, merupakan jawaban dari distribusi barang dan jasa tersebut.
Produsen harus mengetahui kemana atau kepada siapa barang dan jasa tersebut akan dipasarkan sehingga apa yang dibuat akan terserap efisien di pasar.


E. SISTEM EKONOMI

Setelah mempelajari tiga masalah organisasi ekonomi, yaitu what, who, dan whom maka pertanyaan selanjutnya bagaimana tiap masyarakat atau perekonomian dari suatu negara akan menjawab ketiga pertanyaan tersebut? Coba anda bayangkan dari sekelompok masyarakat yang terdiri dari beberapa orang yang mempunyai kelebihan yang berbeda. Harus ada pembagian tugas dari masing-masing individu untuk dapat menjawab apa yang akan diproduksi, bagaimana memproduksi dan kepada siapa saja barang tersebut akan didistribusikan.

Kelompok masyarakat yang disatukan dalam suatu negara dalam menjawab ketiga masalah organisasi ekonomi dengan sumber daya terbatas, Maka sangat tergantung dari sistem ekonomi yang dianut negara yang bersangkutan tentang bagaimana kehidupan sosial politik diatur oleh negara.

Setiap negara mempunyai cara sendiri dalam mengatur tiap individu dalam mengelola sumber daya yang terbatas,untuk memenuhi tingkat kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Cara dikategorikan dalam tiga besar tentang siapa yang dapat mengambil keputusan ekonomi ;
Pertama, sistem ekonomi terpusat; yaitu pemusatan keputusan ekonomi ditangan pemerintah
Kedua, sistem ekonomi pasar; yaitu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan kepada tiap individu untuk menentukan berbagai kegiatan ekonominya, dimana pemerintah hanya bertanggungjawab terhadao kegiatan yang tidak bisa dilakukan oleh individu, misalnya pertahanan dan peradilan.
Ketiga, sistem ekonomi campuran; yaitu gabungan sistem ekonomi terpusat dan sistem ekonomi pasar.


F. SISTEM EKONOMI PASAR

Disebut juga dengan Laisserz-Faire Economy; berarti biarkan masing-masing individu menentukan, merupakan sistem ekonomi yang berbasiskan pada kebebasan individu dan perusahaan dalam menentukan berbagai kegiatan ekonomi, seperti konsumsi dan produksi.
Perekonomian akan menentukan titik keseimbangan dengan mengandalkan kemampuan pada sistem harga, tarik menarik antara permintaan dan penawaran di pasar, tujuan mendapatkan keuntungan, dan tujuan mendapatkan insentif, akan membawa perekonomian pada jawaban tentang tiga masalah utama organisasi ekonomi yaitu what, How dan for Whom.

Pasar merupakan lembaga ekonomi yang menjadi andalan utama dalam perekonomian pasar. Pasar menjadi demikian penting karena keberadaannya akan mendorong terjadinya keseimbangan secara alami berdasarkan tarik menarik antara permintaan yang berlaku dalam perekonomian dengan kemampuan menyediakan barang dan jasa oleh perekonomian tersebut sehingga akan terbimbing oleh sesuatu yang tidak kelihatan (invisible hand) menuju suatu keseimbangan harga dan jumlah barang dan jasa dalam perekonomian.
Pasar didefinisikan sebagai suatu lembaga yang dapat berwujud secara fisik atau tidak berwujud, sebagai tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi pertukaran.

Pasar berwujud fisik;  misalnya Pasar Tradisional, para penjual dan pembeli berinteraksi secara langsung untuk melakukan pertukaran.
Pasar tidak berwujud atau tidak kelihatan; Transaksi di Internet, pembeli dan penjual tidak pernah bertemu secara langsung tetapi melakukan transaksi pertukaran.
Sistem ekonomi pasar murni tidak ada dalam perekonomian dunia. Walaupun banyak negara demokrasi menganutnya, tetapi tidak secara murni diterapkan.
Sistem ekonomi pasar murni; adalah suatu perekonomian yang betul-betul ditentukan oleh individu-individu dan perusahaan-perusahaan; penentuan barang diproduksi, bagaimana memproduksi, dan  kepada siapa barang dan jasa tersebut akan dijual ditentukan sendiri individu dan perusahaan melalui mekanisme pasar, semua ditentukan oleh pasar. Pemerintah hanya tidak campur tangan dan hanya melakukan yang tidak bisa dilakukan oleh individu  misalnya menyelenggarakan pertahanan dan keamanan negara serta fungsi peradilan.

Masih adanya intervensi pemerintah inilah kenapa sistem ekonomi pasar ini bukan sistem ekonomi pasar yang murni. Negara Amerika sekalipun yang menganut sistem ekonomi pasar, tidak secara murni menerapkan sistem ekonomi pasar karena masih adanya campur tangan pemerintah.

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pasar Murni :
1. Adanya kebebasan individu dan perusahaan untuk menentukan kegiatan ekonomi, seperti konsumsi dan produksi.
2. Mekanisme pasar merupakan sarana dalam menentukan tingkat harga dan jumlah barang dan jasa dalam perekonomian
3. Pemerintah tidak campur tangan dalam kegiatan ekonomi.

Perubahan dramatis menuju ekonomi pasar terjadi di Rusia dan Eropa Timur, setelah menerapkan ekonomi komando yang dijalankan pemerintah, negara tersebut menyingkirkan perencanaan sentral dan melakukan transisi yang menuju ekonomi pasar yang tersentralisasi.
Cina, meskipun meskipun masih dikuasai kediktatoran komunis namun mengalami transformasi dengan menciptakan terjadinya persaingan yang yang terjadi didalam batas-batas wilayahnya.
Taiwan, Singapura dan Chile telah menikmati pertumbuhan ekonomi yang cepat karena menerapkan perekonomian pasar dan mengurangi peran pemerintah dalam perekonomian mereka.


G. SISTEM EKONOMI TERPUSAT

Kebalikan dari perekonomian pasar adalah sistem ekonomi sosialis; pemerintah membuat semua kebijakan tentang apa yang akan diproduksi, bagaimana memproduksi dan kepada siapa saja barang dan jasa didistribusikan.
Kombinasi kepemilikan pemerintah atas perusahaan negara dan perencanaan pemerintah secara la ngsung atau tidak langsung menetapkan sasaran keluaran, pendapatan dan harga; Dalam sistem ekonomi sosial yang murni, pemerintah mengatur semua aspek kegiatan ekonomi; disebut juga dengan Command Economy.

Sistem economy sosialis muncul sebagai tanggapan dari sistem ekonomi pasar yang dianggap terlalu mengeksploitasi buruh secara besar-besaran sehingga menjadi kaum tertindas.
Sistem Economi Sosialis memberikan kekuasaan kepemilikan sumber daya atau faktor produksi kepada rakyat yang diwakilkan melalui pemerintah.

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Sosialis murni adalah :
1. Seluruh sumber daya atau faktor produksi yang ada, seperti tanah, modal, teknologi, tenaga kerja, dan kekayaan alam, dimiliki oleh rakyat yang diwakili oleh pemerintah. Pemerintah berkuasa atas semua faktor produksi yang ada di perekonomian.
2. Pemerintah mengatur tentang apa yang harus dibuat, bagaimana dan oleh siapa barang atau jasa tersebut harus dibuat, serta siapa saja yang akan menerima atau mengonsumsi barang dan jasa tersebut.
3. Sistem transaksi tidak tergantung kepada pasar, tetapi ditentukan oleh pemerintah, dalam hal ini haraga tiap barang dan jasa ditentukan pemerintah.

Negara menganut sistem ini negara blok timur, Uni Soviet, Korea Utara, Kuba, RRC, Vietnam dan Laos. Pada saat ini gencarnya globalisasi sistem sosialis mulai ditinggalkan. Cina dan Vietnam telah membuka diri terhadap masuknya investasi asing, dan diakuinya kebebasan individu untuk memperkaya diri. Ini menggambarkan bahwa sistem ekonomi pasar tetap menjadi pilihan dalam sistem ekonomi internasional.


H. SISTEM EKONOMI CAMPURAN

Sulit mencari negara menganut sistem ekonomi pasar secara murni. Hal ini disebabkan oleh masih adanya kelemahan dari sistem ekonomi pasar yang menyebabkan ketidakseimbangan ekonomi, yang dapat berakibat kepada terjadinya resesi ekonomi. 
Oleh karena itu peranan pemerintah diperlukan untuk mempengaruhi perekonomian guna mengatasi gangguan-gangguan ekonomi, seperti kenaikan harga yang berlebihan, tingkat pengangguran yang tinggi, iklim persaingan usaha yang tidak sehat, dan lainnya. Jika pemerintah ikut campur tangan dalam perekonomian maka ciri dari perekonomian sosialis atau sistem ekonomi terpusat menjadi muncul.

Adanya kelemahan baik sistem ekonomi pasar maupun sistem ekonomi terpusat memunculkan sistem ekonomi campuran, yang merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi terpusat.
Kebebasan individu dan perusahaan dalam menentukan kegiatan ekonomi masih diakui sehingga peranan pasar dalam menentukan tingkat keseimbangan harga dan jumlah barang dan jasa dalam perekonomian masih terjadi.
Tetapi pemerintah ikut campur dalam perekonomian sebagai stabilisator ekonomi dengan memberlakukan berbagai kebijakan fiskal, misalnya menaikkan atau menurunkan pajak, serta kebijakan moneter seperti mengatur tingkat bunga bank.
Pemerintah juga ikut serta sebagai pelaku ekonomi dengan mendirikan berbagai perusahaan yang menyediakan barang dan jasa. Dalam konteks di Indonesia perusahaan yang didirikan oleh negara disebut Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Sistem ekonomi campuran ini banyak diterapkan oleh negara-negara karena masih dimungkinkannya pemerintah dalam mengkoreksi kelemahan-kelemahan ekonomi yang terjadi. selain itu pemerataan pendapatan masyarakat dapat diarahkan oleh pemerintah dengan menerapkan berbagai kebijakan fiskal dan moneter.



KB 2 : PASAR DAN PEMERINTAH DALAM EKONOMI MODERN

A. MEKANISME PASAR

Mekanisme Pasar digerakkan oleh adanya kekuatan interaksi antara permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang dapat membentuk mekanisme harga pada tingkat output keseimbangan (equilibrium).
Bekerjanya sistem pasar tersebut adalah tanpa adanya seorang pun individu yang mengaturnya.












MODUL 2 : 
PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN KESEIMBANGAN HARGA

KB 1 : PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN PASAR BARANG

A. PERMINTAAN (DEMAND)

Rumah Tangga membuat banyak keputusan pada saat yang sama; Untuk melihat bagaimana kekuatan permintaan dan penawaran bekerja, pertama-tama pusat perhatian pada jumlah produk tertentu yang diputuskan untuk dikonsumsi rumah tangga individu dalam beberapa periode waktu tertentu.

Keputusan yang dilakukan oleh individu dalam menentukan jumlah suatu jenis barang yang diminta, tergantung pada faktor-faktor berikut :
1. Harga Barang
2. Jumlah pendapatan yang diperoleh
3. Tingkat kekayaan individu secara keseluruhan
4. Harga barang lain sejenis yang merupakan barang pengganti (barang substitusi) atau barang     pelengkap (barang komplemen) dari barang yang akan dikonsumsi.
5. Citra rasa dari individu terhadap barang tersebut
6. Harapan individu terhadap pendapatan, harga, dan perekonomian masa depan.

Faktor-faktor penentu permintaan ini akan menentukan jumlah barang yang diminta oleh seorang individu; sehingga jumlah permintaan adalah jumlah barang dan jasa dalam unit tertentu yang diminta oleh individu pada suatu waktu tertentu, pada tingkat harga yang berlaku.










MODUL 3 : 
TEORI PERILAKU KONSUMEN

KB 1 : TEORI PERILAKU KONSUMEN PENDEKATAN TEORI NILAI GUNA (UTILITY)

Hubungan yang terjadi antara harga dengan permintaan dan harga dan penawaran; Sesuai dengan Hukum Permintaan; dimana pembeli akan meningkatkan permintaan terhadap suatu barang apabila terjadi penurunan harga barang tersebut. Sebaliknya, permintaan akan berkurang jika terjadi kenaikan pada suatu harga.

Sebab-sebab terjadinya permintaan seseorang akan barang atau jasa; Bagaimana konsumen akan menentukan harga suatu barang sehingga dia bisa menentukan harga yang diinginkan dari barang dan jasa tersebut. Banyaknya barang dan jasa dalam perekonomian maka bagaimana konsumen menentukan komposisi dari barang dan jasa tersebut sehingga dapat memenuhi kepuasannya. Analisis seperti ini dibahas dengan Teori Tingkah Laku Konsumen (Consumer Behavior)

Sebagai Gambaran; Misalnya anda sangat suka buah durian dan sangat menginginkan makan buah duarian pada saat ini (saat musim durian). Sekarang kira-kira berapa anda mau membayar satu buah durian untuk durian pertama yang anda dapatkan? Kemudian, kira-kira berapa anda mau membayar untuk  buah durian yang kedua? Tentunya anda tidak akan kuat memakan semua buah durian yang ada bukan ! Anda akan mengalami saat, dimana anda tidak kuat lagi memakan buah durian atau merasa bosan untuk memakannya pada saat yang sama.

Didalam teori nilai guna, kepuasan yang didapat (nilai guna) pada saat anda mengonsumsi satu unit barang, diasumsikan bisa dikuantifikasikan dengan satuan util sehingga metode yang digunakan merupakan pendekatan Kardinal. Asumsi lain yang digunakan adalah bahwa setiap individu akan memekasimumkan kepuasannya pada tiap barang yang dikonsumsinya.

Berdasarkan contoh durian diatas maka pada saat makan buah yang pertama, anda merasakan kepuasan yang tinggi (karena anda sangat meninginkan buah durian pada saat itu). Pada saat mengonsumsi buah yang kedua anda akan merasakan kepuasan itu berkurang. Demikian juga pada buah ketiga dan seterusnya, sampai anda tidak mau lagi memakannya, bahkan jika buah durian itu diberikan secara gratis.

Contoh tersebut menunjukkan bahwa tambahan kepuasan yang diberikan dari tiap tambahan unit barang yang dikonsumsi semakin berkurang. Konsep ini disebut dengan marginal utility atau MU; berarti tambahan atau pengurangan kepuasan akibat dari tambahan konsumsi atas semacam barang tertentu. Hipotesis umum yang biasa ditarik dari semakin turunnya kepuasan, sebagai akibat dari mengonsumsi suatu jenis barang secara terus menerus disebut dengan
Gambaran dan berlakunya hukum tersebut :
Terlihat tabel bahwa pada saat mengonsumsi durian yang pertama, Kepuasan Total (TU) yang didapat sebesar 4, demikian juga dengan tambahan kepuasan sebesar 4 util. Pada saat mengonsumsi unit yang kedua makakepuasan total sebesar 7, tetapi tambahan kepuasannya hanya 3 util.
Kepuasan maksimum yang dicapai adalah pada saat mengonsumsi durian kelima. Jika anda mengonsumsi durian keenam maka tambahan kepuasannya menjadi negatif dan kepuasan totalnya berkurang sehingga anda tidak mau mengonsumsi lagi. 

Terlihat pada gambar berikut, dimana kurva TU terus naik sampai mencapai maksimum pada unit ke-4 dan ke-5, kemudian turun ketika menuju unit keenam.



A. KONDISI KESEIMBANGAN

Tujuan seseorang konsumen yang rasional adalah memaksimalkan utilitas atau kepuasan total yang diperoleh dari penggunaan pendapatannya. Tujuan ini dicapai atau dikatakan berada dalam kondisi keseimbangan. Tiap konsumen dalam menentukan jumlah barang yang akan dikonsumsi, mengacu pada memaksimumkan kepuasan dari total nilai guna yang diperoleh.
Hal ini menjadi masalah jika barang yang ada sangat banyak jumlahnya. Oleh karena itu, seorang individu akan mengacu pada tingkat kepuasan yang diperoleh dari mengonsumsi tiap jenis barang.

Kondisi dasar untuk kapan seorang konsumen akan memaksimumkan kepuasan atas jumlah barang yang dikonsumsi akan mengacu kepada berikut ini :

Kondisi diatas memperlihatkan bahwa untuk memaksimumkan kepuasan atas berbagai jenis barang, tergantung dari tingkat harga tiap jenis barang tersebut. 
Sudono Sukirno; syarat yang harus dipenuhi agar konsumen dapat mencapai kepuasan maksimum atas barang yang dikonsumsinya adalah setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan dari berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna marginal yang sama besarnya.