Diskusi 2 Tutorial Online Kepemimpinan (ADPU4334)

 


DISKUSI 2 :

Saudara mahasiswa, setelah Anda menyimak materi inisiasi/Modul 1 dan 2, silakan diskusikan pertanyaan berikut.

  1. Mitos the birtright berbahaya jika diterapkan pada organisasi. Jelaskan dan kemukakan argumentasi Anda!

(Menurut pendapat mitos ini tidak semua orang dapat menjadi pemimpin. Jika pendapat ini diterapkan di organisasi maka regenerasi pemimpin tidak akan berjalan di organisasi. Selanjutnya, jelaskan argumen Anda)

  1. Sebagaimana dijelaskan dalam Modul 2 (kegiatan belajar/KB 3), coba jelaskan dan bandingkan perilaku Pak Bonar dan Pak Biner. Gunakan teori-teori perilaku sebagaimana dijelaskan dalam Modul 2 (KB 3).

(Untuk dapat mendiskusikan pertanyaan 2 ini, Anda harus mencermati teori-teori perilaku seperti fokus dan hasil studi Universitas Ohio Stae, fokus dan hasil studi disamping itu, perhatikan pula bagaimana orientasi pemimpin terhadap bawahan dalam model leadership continuum dan likerts management system.

 

Petunjuk:

- Kemukakan pendapat/argumen Anda dengan berdasar pada konsep/teori, bersumber dari BMP, maupun referensi lain sebagai penunjang (buku teks lain/jurnal, dsb), di samping berdasarkan pengalaman praktis tentang kepemimpinan disekitar Anda (tanggapan yang diberikan bukan merupakan “hasil jiplakan/copy paste” atau tidak plagiat).

- Cantumkan sumber referensi tanggapan Anda.

 

 

PENDAPAT DISKUSI :

1.    Mitos the birtright berbahaya jika diterapkan pada organisasi. Jelaskan dan kemukakan argumentasi Anda!

       Mitos ini memiliki akar budaya yang sangat kuat. Para pendukung mitos ini berkeyakinan bahwa seorang pemimpin itu memang dari 'sananya' sudah ditakdirkan sebagai 'pahlawan' yang bercirikan memiliki kekuatan fisik, semangat, kemampuan dan kebijaksanaan yang super berbeda dengan orang biasa.

Mitos ini berbahaya jika diterapkan dalam organisasi bisnis atau organisasi-organisasi lainnya, sebab dengan menganggaop bahwa yang dapat menjadi pemimpin adalah orang-orang yang merupakan keturunan orang yang superior diantara yang lainnya, berarti organisasi itu akan menutup pengembangan dan regenerasi kepemimpinan.

 

Jika terjadi maka tidak ada gunanya segala bentuk pelatihan dan pengembangan yang dilakukan oleh orang yang memang 'ditakdirkan' menjadi pemimpin, bukan yang dididik dan dilatih untuk menjadi pemimpin.

2.    Sebagaimana dijelaskan dalam Modul 2 (kegiatan belajar/KB 3), coba jelaskan dan bandingkan perilaku Pak Bonar dan Pak Biner. Gunakan teori-teori perilaku sebagaimana dijelaskan dalam Modul 2 (KB 3).

       Dalam Teori perilaku Fokus dan hasil studi Universitas Ohio State;

       Pak Bonar menerapakan perilaku kategori Consideration, dimana perilaku pemimpin yang cenderung mengarah kepada kepentingan bawahan.

       Sementara, Pak Biner menrapkan perilaku kategori Intiating Structure, dimana perilaku pemimpin yang memiliki kecendrungan lebih mementingkan organisasi daripada memperhatikan bawahannya.   

      

       Orientasi pemimpin terhadap bawahan dalam model leadership continuum dan likerts management system ;

       Perilaku Pak Bonar diakitkan dengan model leadership continuum dan likerts management system adalah :

       Pak Bonar menganut model leadership continuum;
- Pemimpin menyampaikan permasalahan dan meminta saran pemecahan kepada bawahan, bawahan sudah berpartisipasi membuat keputusan sudah banyak dimanfaatkan  (nomor lima), - Pemimpin membuat/menentukan batasan-batasan dan meminta kelompok untuk membuat keputusan, partisipasi bawahan dalam model ini sudah banyak digunakan (nomor enam)

       - Pemimpin mengizinkan bawahan berfungsi dalam batas-batas yang ditentukan, model ini penggunaan kebebasan bawahan (nomor tujuh).

       Sedangkan di sempurnakan dengan model likerts management system dengan menganut ;

       - Perilaku sistem ini pemimpin memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada bawahan dalam melaksanakan tugas, dan bawahan merasa bebas dalam berdikusi dengan pimpinan dengan batasan tertentu, dan juga bawahan dapat memutuskan sendiri dalam melaksanakan tugas, pemimpin dalam sistem ini menentukan tujuan dan ketentuan yang bersifat umum, yang telah didiskusikan dengan bawahan. Perilaku ini disebut consulttive (Sistem ke tiga)

       - Perilaku sistem ini dimana hubungan kerja sama antara pimpinan dan bawahan saling percaya mempercayai, persahabatan, penentuan tujuan dan pengambil keputusan di tentukan bersama, pemimpin memotivasi bawahan didasarkan pertimbagan ekonomis dan pengakuan peranan bawahan dalam melaksanakan tugasnya. Perilaku ini disebut participative Management (Sistem keempat)

 

       Perilaku Pak Biner diakitkan dengan model leadership continuum dan likerts management system adalah :

       Pak Biner menganut model leadership continuum :

       - Pemimpin membuat dan mengumumkan keputusan kepada bawahan, otoritas yang digunakan pemimpin terlalu banyak, sedang kebebasan bawahan sedikit (nomor satu).

       - Pemimpin menjual dan menawarkan keputusan, masih banyak menggunakan otorittasnya, bawahan belum banyak terlibat dalam pengambilan keputusan (nomor dua).
Sedangkan di sempurnakan dengan model likerts management system dengan menganut :

       - Perilaku sistem ini kurang percaya terhadap bawahan, semua keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan selalu ditentukan dan memerintahkan bawahan melaksanakan, jika tidak berhasil dalam melaksanakan tugas akan diberikan ancaman bahkan hukuman. Perilaku ini disebut sebagai explosive (Sistem yang ke satu).