DISKUSI 8 :
Dalam Forum Diskusi
yang berkaitan dengan Perubahan Akuntansi dan Koreksi Kesalahan, dengan ini
rekan-rekan Mahasiswa diminta untuk mendiskusikan hal sebagai berikut :
Seringkali terjadi
kesalahan dalam Laporan Keuangan suatu perusahaan :
- Apa yang sering menjadi
penyebab dari kesalahan tersebut ?
- Bagaimana cara koreksi
kesalahan Laporan Keuangan?
- Mengapa kesalahan yang terjadi
pada proses penyusunan Laporan Keuangan harus segera diperbaiki ?
- Apa yang harus dilakukan untuk
mengantisipasi timbulnya kesalahan-kesalahan dalam menyusun laporan
keuangan perusahaan ?
Selamat berdiskusi.
Tetap Semangat.
PENDAPAT DISKUSI :
1. Apa
yang sering menjadi penyebab dari kesalahan tersebut ?
Keliru Memperhitungkan Persediaan Barang
Persediaan dalam perusahaan dagang merupakan aset yang penting.
Tentunya perusahaan akan melakukan perhitungan secara fisik untuk menyesuaikan
dengan laporan persediaan yang telah dibuat sebelumnya. Bisa saja karena salah
memperhitungkan membuat persediaan di akhir periode terlalu tinggi maupun
terlalu rendah. Hal ini nanti akan berdampak pada neraca yang ada dalam laporan
keuangan.
Salah Posting
Kesalahan pencatatan bisa saja terjadi sehingga nominal untuk akun
yang digunakan tidak sesuai. Misalnya saja saat penjualan tunai anda keliru
membukukan nya sebagai penjualan kredit. Hal ini berdampak pada hutang
bertambah dan kelebihan kas saat dilakukan cash opname.
Tidak Menghitung Harga Pokok Penjualan Secara
Cermat
Dalam menentukan harga pokok penjualan dalam perusahaan harus
memperhatikan tiga hal yakni persediaan, pembelian bersih dan retur. Mungkin
saja anda lupa untuk memasukkan biaya angkut dan retur untuk menghitung harga
pokok penjualan tersebut. Akhirnya harga pokok penjualan yang ditampilkan tidak
akurat lagi.
Tidak Bisa Membedakan Akuntansi Berbasis
Akrual dan Kas
Pencatatan akuntansi untuk penerimaan dan pengeluaran kas terbagi
atas dua
metode yakni akrual dan kas basis. Ada perbedaan saat pencatatan
kas menggunakan dua metode ini. misalnya saja untuk metode cash basis
biaya dicatat saat mengeluarkan uang sedangkan accrual basis pencatatan
dilakukan saat biaya tersebut digunakan.
Laporan Usia Piutang Usaha Yang Buruk
Bagi perusahaan dagang tentu sering mendapati penjualan secara
kredit. Dalam penjualan kredit sangat perlu untuk memperhitungkan usia piutang
usaha. Jangan sampai anda hanya sibuk menjual secara kredit namun lupa menagih
piutang. Bisa- bisa perusahaan kekurangan kas untuk biaya operasionalnya jika
piutang tak anda tagih-tagih.
Kesalahan Penulisan Desimal
Bisa saja kesalahan dalam laporan keuangan perusahaan dagang karena
keliru dalam menulis decimal.
Bisa saja anda harus nya menuliskan Rp. 10.000.000 namun ditulis menjadi Rp.
1.000.000. kesalahan ini bisa berakibat pada nominal dalam laporan keuangan tak sesuai dengan kenyataan
yang ada. Informasi yang ditampilkan dalam laporan tersebut menjadi tidak
akurat dan accountable.
Tidak Memperhitungkan Biaya Angkut
Mungkin laporan keuangan anda keliru karena lupa untuk
memperhitungkan biaya angkut. Biaya angkut ini bisa timbul saat membeli barang
maupun menjual barang kekonsumen. Ada beberapa ketentuan dalam pengiriman
barang seperti FOB, CIF maupun CNF. Ada biaya barang angkut yang ditanggung
pihak pembeli namun ada pula yang ditanggung oleh pihak penjual. Untuk itu
sebelum membeli pastikan dahulu ketentuan biaya angkutnya agar tidak salah
dalam memperhitungkan harga pokok penjualan .
2. Bagaimana cara koreksi kesalahan
Laporan Keuangan?
Cara mengoreksi kesalahan laporan keuangan pada umumnya adalah melakukan jurnal, posting ulang,
melakukan pengecekan kembali pencatatan persediaan dan melakukan pengecekan
kembali akun. Jurnal koreksi salah
catat yang dibuat untuk membetulkan kesalahan –kesalahan akan tergantung pada
bentuk laporan laba rugi yang disusun.
Bila laporan laba rugi disusun dengan cara All Inclusive, yaitu semua elemen yang mempengaruhi perhitungan
laba rugi dilaporkan dalam laporan laba rugi, maka jurnal koreksi akan dicatat
dalam rekening-rekening nominal.
Bila laporan laba rugi disusun dengan cara Current Operating Performance, yaitu laporan laba rugi hanya
menunjukkan transaksi-transaksi yang sering terjadi yang timbul dalam periode
itu maka jurnal koreksi akan dicatat dalam rekening Laba Tidak Dibagi. Dan
dilaporkan dalam laporan laba tidak dibagi.
Berikut ini contoh soal
koreksi kesalahan dalam akuntansi untuk membetulkan kesalahan-kesalahan
yang terjadi dan dan pengaruh masing-masing keslahan terhadap neraca dan laporan
laba rugi.
Cara #1. Kesalahan dalam Persediaan Barang
Misalnya persediaan barang tanggal 31 Desember 2015 terlalu kecil
Rp. 10.000.000. Akibat dari kesalahan ini terhadap neraca dan laporan laba rugi
adalah :
Laporan
Laba Rugi :
Tahun 2015 :
Harga Pokok Penjualan terlalu besar karena persediaan akhir terlalu
kecil. Laba bersih terlalu kecil.
Tahun
2016 :
Harga pokok penjualan terlalu kecil karena persediaan awal terlalu
kecil. Laba bersih terlalu besar.
Neraca :
Tahun 2015 :
Aktiva terlalu
kecil karena persediaan terlalu kecil. Laba tidak dibagi terlalu kecil. Tahun 2016 :
Neraca sudah benar karena kesalahan tahun 2015 dibenarkan oleh
kesalahan tahun 2016.
Bila kesalahan ini diketahui sebelum tutup buku tahun 2016, maka
kesalahan ini perlu dibetulkan.
Contoh jurnal koreksi persediaan untuk membetulkan kesalahan seperti ini adalah
sebagai berikut :
Persediaan Barang Rp. 10.000.000
Koreksi Laba Tahun-tahun lalu
(Laba tidak dibagi) Rp. 10.000.000
Jika kesalahan ini baru ketahui sesudah penutupan buku tahun 2016,
maka tidak diperlukan jurnal koreksi karena kesalahan akhir 2015 yang terlalu
kecil sudah dibetulkan dengan kesalahan persediaan awal tahun 2016 yang terlalu
besar.
Cara #2. Kesalahan dalam Pembelian dan
Persediaan Barang
Misalnya barang-barang seharga Rp. 200.000 yang dibeli tahun 2015
baru dicatat dalam tahun 2016.
Barang-barang tersebut tidak termasuk dalam perhitungan persediaan
akhir tahun 2015.
Akibat
dari kesalahan ini terhadap neraca dan laporan laba rugi adalah :
Laporan Laba Rugi :
Tahun 2015 :
Harga Pokok Penjualan benar, karena pembelian terlalu kecil
diimbangi dengan persediaan akhir yang terlalu kecil. Laba bersih benar.
Tahun
2016 :
Harga Pokok Penjualan benar karena pembelian terlalu besar
diimbangi dengan persediaan awal yang terlalu kecil. Laba bersih benar.
Neraca:
Tahun 2015:
Aktiva dan utang terlalu kecil. Laba tidak dibagi benar. Tahun 2016
:
Aktiva dan utang sudah benar karena kesalahan dalam tahun 2015
dibenarkan oleh kesalahan tahun 2016.
Bila kesalahan ini diketahui sebelum tutup buku tahun 2016, maka
kesalahan ini perlu dibetulkan. Cara koreksi kesalahan laporan keuangan seperti
ini adalah dengan jurnal koreksi
seperti berikut ini:
Persediaan Barang Rp. 200.000
Pembelian Rp. 200.000
Jika kesalahan ini baru diketahui sesudah penutupan buku tahun 2016
tidak diperlukan jurnal koreksi karena kesalahan persediaan akhir dan pembelian
tahun 2015 sudah dibetulkan dengan adanya kesalahan persediaan awal dan
pembelian tahun 2016.
Cara
#3. Kesalahan Mencatat Pembelian
Misalnya pembelian sebesar Rp. 150.000,- pada akhir tahun 2015 baru
dicatat pada awal tahun 2016.
Barang-barang
ini termasuk dalam perhitungan persediaan akhir tahun 2015.
Akibat dari kesalahan ini terhadap neraca dan laporan laba rugi
nampak sebagai berikut:
Tahun
2015 :
Harga Pokok Penjualan terlalu kecil karena pembelian terlalu kecil.
Laba bersih terlalu besar.
Tahun 2016 :
Harga Pokok Penjualan terlalu besar karena pembelian terlalu besar.
Laba bersih terlalu kecil
Tahun 2015 :
Aktiva benar, tapi utang terlalu kecil. Laba tidak dibagi terlalu
besar. Tahun 2016:
Neraca sudah benar karena kesalahan tahun 2015 sudah dibetulkan
oleh kesalahan tahun 2016.
Bila kesalahan ini diketahui sebelum tutup buku tahun 2016, maka
kesalahan ini perlu dibetulkan.
Cara koreksi kesalahan laporan keuangan dari kasus seperti itni
adalah dengan jurnal koreksi seperti berikut ini:
Koreksi Laba Tahun-tahun lalu (Laba Tidak Dibagi) Rp. 150.000
Pembelian Rp. 150.000
Bila kesalahan ini baru ketahui sesudah tutup buku tahun 2016, maka
tidak diperlukan jurnal koreksi karena kesalahan pembelian tahun 2015 yang
terlalu kecil sudah dibetulkan dengan kesalahan pembelian tahun 2016 yang
terlalu besar.
3. Mengapa kesalahan yang terjadi
pada proses penyusunan Laporan Keuangan harus segera diperbaiki ?
Kesalahan pada Laporan Keuangan harus
segera di perbaiki agar catatan-catatan akuntansi sesuai dengan keadaan
sesungguhnya, sehingga data yang dihasilkan dapat menjadi dasar dalam
pengambilan keputusan dan tidak menyesatkan selain itu agar fungsi dari Laporan
keuangan dapat dicapai diantaranya membantu pihak manajemen mengetahui resiko
keuangan, membantu seluruh pihak perusahaan untuk mengetahui kondisi keuangan,
menilai persentase laba yang bisa dicapai, hingga membuat perencanaan bisnis.
4. Apa yang harus
dilakukan untuk mengantisipasi timbulnya kesalahan-kesalahan dalam menyusun
laporan keuangan perusahaan ?
Menurut PSAK No.1 Tahun 2015, definisi laporan keuangan adalah
dokumen terstruktur yang berisi catatan posisi keuangan dan kinerja keuangan
suatu entitas. Secara umum, orang mengenal laporan keuangan sebagai ringkasan
seluruh transaksi bisnis yang pernah terjadi dalam suatu periode.
Bagi pelaku usaha, keberadaan laporan keuangan ini begitu penting
guna membangun bisnis yang sehat. Selain itu, catatan keuangan juga dapat
berperan sebagai alat untuk mengevaluasi bisnis, mengambil keputusan,
mendatangkan investor, hingga menentukan pajak. Untuk membuat laporan keuangan.
Berikut tips agar meyusun laporan keuangan
menjadi lebih akurat dan valid:
·
Mulailah dengan Mengumpulkan serta Mencatat Transaksi pada Jurnal
Dalam dunia
akuntansi, jurnal dikenal sebagai dokumen yang berisi catatan setiap transaksi
bisnis yang pernah terjadi. Transaksi bisnis sendiri banyak jenisnya, ada
transaksi penjualan produk, transaksi pembelian bahan baku, transaksi penukaran
barang, hingga transaksi sewa menyewa.
Bila bisnis Anda
pernah melakukan transaksi di atas, cobalah untuk mengumpulkan bukti transaksi
seperti kuitansi atau faktur. Setelah bukti terkumpul, baru kemudian catat seluruh transaksi secara rinci pada
jurnal. Nantinya, jurnal ini akan menjadi penghubung antara transaksi dengan
buku besar serta siklus akuntansi lainnya.
·
Masukkan Jurnal ke Buku Besar
Secara teknis, Buku
Besar(General Ledger) merupakan
dokumen yang berisi catatan perubahan-perubahan yang terjadi pada suatu akun
karena adanya transaksi keuangan dalam suatu periode akuntansi. Dengan kata
lain, fungsi dari Buku Besar adalah meringkas semua data transaksi yang
tertulis di jurnal umum.
Memasuki akhir
periode, Buku Besar dibutuhkan sebagai sumber data untuk membuat laporan
keuangan perusahaan. Nah, Fokus pada tahap ke dua ini adalah memindahkan
transaksi yang sudah didokumentasikan di jurnal ke akun-akun yang sesuai dengan
rinci.
Setelah menyusun buku
besar, tahap selanjutnya adalah membuat neraca saldo. Apa itu?
Neraca saldo disusun
untuk mengetahui keseimbangan antara jumlah debit dan kredit pada akun-akun
yang ada di Buku Besar. Oleh karena itu, setelah membuat Buku Besar, Anda perlu
mengelompokkan daftar rekening yang ada di Buku Besar ke dalam kategori pasiva
atau kategori aktiva.
·
Kumpulkan Data untuk Menyusun Jurnal Penyesuaian
Tak menutup
kemungkinan, dalam menjalankan bisnis bisa saja ada kemungkinan transaksi belum
tercatat atau transaksi terjadi
di akhir pembuatan laporan keuangan. Alhasil, perhitungan yang telah
dilakukan pun menjadi tidak valid karena ada transaksi yang belum diproses.
Bila terjadi kasus seperti ini, silakan kumpulkan seluruh transaksi yang belum
tercatat sebagai bahan untuk membuat jurnal
penyesuaian.
Neraca lajur dibuat
untuk mempermudah proses penyusunan laporan keuangan. Dalam penyelenggaraan
sistem akuntansi secara manual, dokumen neraca lajur memuat kolom-kolom berisi
neraca saldo, penyesuaian, neraca saldo sesudah penyesuaian, neraca,
perhitungan laba rugi.
Di sisi lain, neraca
lajur juga bisa digunakan sebagai alat untuk mengecek kesalahan yang mungkin
terjadi ketika Anda melakukan penyesuaian.
Bila ke lima proses
di atas telah selesai dilakukan, barulah kemudian Anda bisa membuat laporan
keuangan yang terdiri dari laporan neraca, laporan laba rugi, hingga laporan
perubahan modal. Keberadaan laporan keuangan sendiri terbilang penting bagi
sebuah bisnis.
Melalui catatan
keuangan, pelaku usaha bisa mengetahui bagaimana bisnisnya berkembang serta
dapat digunakan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan. Sementara bagi
investor, laporan keuangan menjadi bahan pertimbangan utama untuk
mengalokasikan uangnya ke perusahaan tersebut.
·
Biar Lebih Praktis Manfaatkan Software Akuntansi
Saat ini, sebagian
besar operasional bisnis dilakukan secara komputerisasi. Bila kesulitan untuk
membuat laporan keuangan, Anda
dapat menggunakan software akuntansi yang banyak beredar
di pasaran.
Di samping mudah
digunakan, pembuatan catatan keuangan melalui software akuntansi bisa meminimalisasi risiko kehilangan,
kebakaran, dan kerusakan. Selain itu, pemakaian software akuntansi biasanya dapat dilakukan di mana dan kapan saja
sehingga tidak perlu berada di kantor untuk membuat laporan keuangan.
Sumber Referensi :
- BMP ADBI 4335; Sri Daryanti; Akuntansi
Menengah; Universitas Terbuka 2020
- Materi Inisiasi 8 Tutorial Online Mata
Kulian Akuntansi Menengah Universitas Terbuka.
-
https://ukirama.com/blogs/7-kesalahan-yang-sering-terjadi-dalam-membuat-laporan-
keuangan-perusahaan-dagang