Tugas 1 Tutorial Online Sistem Politik Indonesia

 


Tugas.1

1. Jelaskan cara kerja analisis sistem dari David Easton dengan menggunakan studi kasus penghapusan subsidi BBM!

2. Jelaskan bagaimana sosialisasi politik dan pembentukan budaya politik dilakukan pada masyarakat dengan teknologi digital saat ini!

3. Jelaskan kondisi ekonomi Indonesia saat ini di periode ke dua pemerintahan  Presiden Joko Widodo! Kaitkan jawaban anda dengan kebijakan politik yang dikeluarkan oleh pemerintah!

 

Petunjuk pengerjaan soal:

  1. Soal terdiri dari 3 (tiga) pertanyaan.
  2. Jawaban setiap soal minimal terdiri dari 1 (satu) halaman. Jadi jawaban keseluruhan soal minimal 3 (tiga) halaman.
  3. Font times new roman, dengan ukuran 12; margin default; spasi 1,5; dan ukuran kertas A4.
  4. Tidak copy paste dan mengutip harus disertai sumber rujukan. Apabila terbukti melakukan plagiarisme maka nilai yang diberikan adalah 0 (nol).
  5. Adapun penilaian meliputi format dan teknis penulisan jawaban, orisinalitas dan ketajaman gagasan, serta informasi dan pengetahuan valid yang diberikan.
  6. File dokumen tugas adalah sebagai berikut Nama NIM T1 ISIP4213 atau sebagai contoh: Evidakartini 0123456 T1 ISIP4213
  7. Pengumpulan tugas paling lambat satu minggu dari waktu pemberian tugas. Sistem secara otomatis akan tertutup sesuai jadual yang sudah ditetapkan.

PENYELESAIAN TUGAS :


JELASKAN CARA KERJA ANALISIS SISTEM DARI DAVID EASTON DENGAN MENGGUNAKAN STUDI KASUS PENGHAPUSAN SUBSIDI BBM ?

 

              Analisis Sistem Politik dari David Easton menyebutkan kerja dari suatu sistem politik dipengaruhi oleh dua elemen yaitu Input dan Output. Pada Sistem politik input dapat berupa tuntutan (demand) atau berupa dukungan (support) yang setelah melalui proses konversi akan berubah menjadi output (keputusan atau kebijaksanaan).

              Salah satu input yaitu “Tuntutan” erat kaitannya dengan tujuan dari individu atau sekelompok orang terjun atau terlibat ke dunia  politik. Adalah untuk memperjuangkan dan menyuarakan tuntutan dari individu atau sekelompok orang atau masyarakat yang masih ada yang belum terpenuhi atau belum memuaskan mereka rasakan. Tuntutan ini merupakan input bagi pemerintah yang pada akhirnya akan mempengaruhi pemerintah dalam mengeluarkan kebijaksanaan yang merupakan bentuk dari suatu output.

              Menurut Easton input dalam bentuk tuntutan saja masih belum cukup untuk berlangsungnya suatu sistem politik. Diperlukan juga dukungan suport berupa masukan-masukan atau kritikan-kritikan bagi sistem politik dalam operasionalnya mengelolah input tuntutan tersebut.

              Sistem Analisa Politik Easton ini dalam operasionalnya harus menerima dua input yang berupa tuntutan dan dukungan agar optimal. Kedua input tersebut akan membuat sebuah sistem akan berjalan sesuai skemanya dan pada akhirnya akan menghasilkan sebuah output. Output ini dapat berupa sebuah keputusan dari pemerintah atau biasa juga disebut kebijakan.

              Mengaplikasikan skema sistem politik David Easton dengan mengambil Kenaikan BBM yang ditentang oleh masyarakat di Indonesia :

              Sebagai Tuntutan yang merupakan Input didalam studi kasus ini adalah berupa Tuntutan untuk tidak menaikkan harga BBM yang disampaikan sekelompok  lapisan masyarakat terhadap rencana kenaikan harga BBM. Menurut  masyarakat yang menolak kenaikan harga BBM, Kenaikan harga BBM akan menjadi penyebab utama timbulnya  efek domino yang ditimbulkan oleh kenaikan harga BBM. Jika harga BBM naik, maka harga akan segala kebutuhan pokok pun akan naik pula. Hal ini tidak dibarengi dengan daya beli masyarakat yang baik. Masih banyak rakyat Indonesia yang daya belinya rendah. Sehingga untuk menjaga keberlangsungan hidupnya mereka mau tidak mau akan menolak rencana kenaikan harga BBM tersebut.

              Sementara itu input dukungan yang akan terjadi jika rencana kenaikan harga BBM jadi dilakukan misalnya sikap DPR yang mendukung aspirasi masyarakat dalam menolak kenaikan harga BBM tersebut. Berdasarkan input yang ada ini pemerintah akan membuat keputusan berupa output diantaranya tidak jadi menaikan harga BBM. Tetapi sebenarnya input dari pengaplikasian sistem politik tersebut merupakan wujud dari lanjutan suatu sistem politik sebelumnya. Rencana pemerintah menaikan harga BBM merupakan output yang dikarenakan oleh adanya input tuntutan berupa tingginya harga minyak dunia dan dukungan agar subsidi pemerintah tidak membengkak yang membebani anggaran belanja negara.

 

Sumber Referensi : https://wendygipn.wordpress.com/2012/10/05/tugas-kuliah-contoh-pengaplikasian-sistem-politik-david-easton/

 


BAGAIMANA SOSIALISASI POLITIK DAN PEMBENTUKAN BUDAYA POLITIK DILAKUKAN PADA MASYARAKAT DENGAN TEKNOLOGI DIGITAL SAAT INI ?

              Dunia Politik begitu kuat magnetnya bagi sebagian orang. Banyak sekali orang yang ingin terjun dalam dunia politik. Adalah suatu kewajaran, melihat bagaimana kekuasaan yang didapat setelah berhasil menjadi bagian dalam politik. Politik adalah ilmu untuk mendapatkan kekuasaan, baik secara konstitusional maupun non-konstitusional. Inilah mengapa politik erat sekali kaitannya dengan kekuasaan.

              Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam dunia politik, maka semakin besar kekuasaan yang akan  ia miliki. Bagi masyarakat sangat menguntungkan, apabila pejabat politik memiliki ambisi yang positif ketika mempunyai kedudukan.

              Pejabat yangt memiliki tujuan yang positif atau mulia, maka kebijakan-kebijakan yang akan ia tetapkan pastinya untuk kebaikan bersama. Sebaliknya, akan sangat merugikan masyarakat apabila tujuan pejabat tersebut adalah untuk mencapai kepentingan pribadi. Biasanya, pejabat semacam ini akan berhubungan dengan berbagai pelanggaran seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

              Untuk mencapai kedudukan yang diinginkan, seseorang memerlukan dukungan masyarakat. Karena negara Indonesia adalah negara demokrasi, maka pejabat yang nantinya akan melayani rakyat dipilih sendiri oleh rakyat. Sehingga, kita bisa melihat sendiri bagaimana para calon pemimpin/pejabat bersikap di hadapan masyarakat sebelum pemilihan umum. Mereka akan menampilkan profil terbaik agar dapat menarik simpati masyarakat.

              Beberapa budaya politik dalam media massa antara lain :

1.                  Kampanye politik

              Kampanye memiliki tujuan untuk mencari dukungan masyarakat agar tujuan dapat tercapai. Kampanye dapat dilakukan oleh perorangan maupun kelompok. Namun dalam pemilihan umum, biasanya proses kampanye dilakukan oleh suatu tim khusus dari masing-masing kelompok yang sedang memperebutkan perhatian rakyat. Tim ini yang biasa kita sebut dengan tim sukses. Dalam proses kampanye, masing-masing kubu saling menonjolkan kelebihan pemimpin kubu masing-masing. Namun, dalam kampanye, terutama kampanye besar, seringkali dilakukan pelanggaran seperti menyebarkan fitnah, memberikan suap berupa uang, dan pelanggaran lain. Pelanggaran-pelanggaran ini disebut dengan kampanye hitam. Contoh kampanye politik dalam media massa adalah iklan-iklan politik.

2.                  Debat

              Debat adalah salah satu contoh budaya politik dalam media massa yang diselenggarakan oleh pihak pemilu untuk memperkenalkan calon-calon pemimpin kepada khalayak, baik presiden maupun pemimpin daerah. Untuk debat calon presiden, biasanya debat rutin diadakan setiap pemilu capres.

              Dan debat adalah acara yang paling dinantikan oleh masyarakat untuk mengenal karakter masing-masing calon. Masyarakat dapat menilai karakter setiap calon, baik dari penampilan, respon, sikap, ketenangan, pengendalian diri, dan kecerdasan. Sehingga, masyarakat dapat yakin akan pilihannya.

3.                  Ajang pencitraan

              Mantan Presiden Gusdur pernah mengatakan apabila siang dikatakan pers, malampun, bagi masyarakat yang lugu, akan mempercayainya. Hal ini secara tidak langsung mengatakan begitu

4.                  Menyampaikan aspirasi

              Perkembangan internet ini memberikan dampak positif dalam bidang politik karena masyarakat dengan mudah dapat mengontrol kebijakan pemerintah. Apabila pemerintah melakukan kesalahan, publik dapat mengkritik tanpa perlu demo di jalan. Atau, yang saat ini cukup sering dilakukan adalah menyampaikan aspirasi melalui tulisan di media massa. Hal ini dapat menjadi ajang pengenalan politik bagi masyarakat awam.

5.                  Sosialisasi politik

              Komunikasi politik dalam media massa diantaranya merupakan sosialisasi politik. Sosialisasi ini berupa sajian berita mengenai politik, proses politik, kehidupan politik, dan pengetahuan lain mengenai politik yang dapat mengedukasi dan mengenalkan politik terhadap masyarakat.

 

Sumber Referensi : https://pakarkomunikasi.com/contoh-budaya-politik-dalam-media-massa

 

 

 

JELASKAN KONDISI EKONOMI INDONESIA SAAT INI DI PERIOED KEDUA PEMERINTAHAN PRESIDEN JOKO WIDODO ! KAITKAN JAWABAN ANDA DENGAN KEBIJAKAN POLITIK YANG DIKELUARKAN OLEH PEMERINTAH !

              Pada periode pertama masa pemerintahannya (2014-2019), Presiden Joko Widodo atau yang lebih akrab disapa Jokowi merombak struktur APBN dengan lebih mendorong investasi, pembangunan infrastruktur, dan melakukan efisiensi agar Indonesia lebih berdaya saing.

              Dengan penekanan pada pembangunan inprastruktur maka tidak terlalu aneh jika  grafik pertumbuhan ekonomi Indonesia selama empat tahun masa pemerintahan Jokowi terus berada di bawah pertumbuhan pada era SBY.     Pada 2015, perekonomian Indonesia kembali terlihat rapuh. Rupiah terus menerus melemah terhadap dollar AS. Saat itu, ekonomi Indonesia tumbuh 4,88 persen. Defisit semakin melebar karena impor kita cenderung naik atau ekspor kita yang cenderung turun.

              Di era Jokowi kata Arah perekonomian Indonesia tak terlihat jelas. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) seolah hanya sebagai dokumen tanpa pengawasan dalam implementasinya. Dalam kondisi itu, tak diketahui sejauh mana RPJMN terealisasi. Ini tidak seperti repelita yang lebih fokus dan pengawasannya dilakukan dengan baik sehingga bisa dijaga.

              Pada 2016, ekonomi Indonesia mulai terdongkrak tumbuh 5,03 persen. Dilanjutkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2017 sebesar 5,17.      Berdasarkan asumsi makro dalam APBN 2018, pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomis 2018 secara keseluruhan mencapai 5,4 persen. Namun, pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2018 ternyata tak cukup menggembirakan, hanya 5,06 persen.

              Namun, fakta mendapati, ekonomi Indonesia pada 2018 tumbuh 5,17 persen. Ini menjadi pertumbuhan ekonomi tertinggi di era Jokowi. Konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang utama dengan porsi 5,08 persen. Pada 2018, investasi menyumbang porsi 6,01 persen bagi pertumbuhan ekonomi, ekspor 4,33 persen, konsumsi pemerintahan 4,56 persen, konsumsi lembaga non-rumah tangga 10,79 persen, dan impor 7,10 persen. Total PDB pada 2018 tercatat Rp 56 juta atau 3.927 dollar AS memakai kurs saat itu.

              Tahun pemilu, 2019, Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi 5,02 persen. Perang dagang AS-China, tensi geopolitik Timur Tengah, dan harga komoditas yang fluktuatif dituding sebagai penyebab penurunan kinerja ekonomi ini dibanding capaian pada 2018.

              Pada Periode kedua Pemerintahannya (2019-2024) bersama Wakil Presiden yang baru yaitu Makruf Amin, Presiden Jokowi disamping berorientasi pada pembangunan Inprastruktur tetapi juga menyertakan pembangunan pusat-pusat industri dan pariwisata baru yang terkoneksi pada inprastruktur yang sebagian besar telah dibangunnya pada periode pertama.

              Untuk mensukseskan rencana besar pemerintahannya ini maka Presiden Joko Widodo menginginkan stabilitas politik terjadi sehingga dukungan dari semua unsur diperoleh Pemerintah. Maka tidaklah terlalu aneh jika setelah riuhnya Pilpres yang sempat menimbulkan gesekan dan konprontasi dari dua kubu yang berseberangan Pasca dilantik sebagai Presiden untuk periode kedua Jokowi merangkul sebagian besar lawan politik yang berseberangan dengan dirinya. Koalisi gemuk dengan dukungan hampir semua partai politik dimiliki Jokowi saat ini demi keberlangsungan program dan kebijaksanaan yang sudah dirintisnya sejak periode pertama.

 

Sumber Referensi : https://jeo.kompas.com/jejak-pertumbuhan-ekonomi-indonesia-dari-masa-ke-masa