Tugas 2 Tutorial Online Pengantar Ilmu Politik

 


Tugas.2

Jenis Tugas: Reviu Jurnal

Petunjuk pengerjaan Tugas 2:

  1. Baca 3 jurnal yang telah diupload pada sesi 4 tentang Budaya Politik, yaitu:
    • MEMBANGUN KARAKTER BUDAYA POLITIK DALAM BERDEMOKRASI, oleh Khoirul Saleh dan Achmat Munif
    • MEMBANGUN GERAKAN BUDAYA POLITIK DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA, oleh Aos Kuswandi
    • DEMOKRASI DAN BUDAYA POLITIK INDONESIA, oleh Adi Suryadi Culla

2. Lakukan reviu terhadap 3 artikel tersebut.

3. Tulis ulasan (argumentasi) Anda terhadap artikel-artikel tersebut.

4. Aspek yang harus diulas dalam melakukan reviu artikel adalah sbb:

    • Apa latar belakang penulisan artikel
    • Tujuan penulisan artikel?
    • Spesifikasi yang di bahas?
      • Teori
      • Konsep
      • Penelitian sebelumnya
    • Kelebihan dan kekurangan dari bahasan artikel tersebut?
    • Kesimpulan (hasil dan saran)

5. Untuk melengkapi bahasan. Anda dapat melakukan penelusuran sumber referensi online yang telah tersedia di Perpustakaan digital UT e-Resources. Baca Panduan Penggunaan E-Journal untuk akses database Proquest, pencarian Wiley, EBSCO Database, Pencarian Gale EJournal.

Format penulisan 

  1. Jenis huruf Times New Roman
  2. Spasi 1,5, Font 12, A4
  3. Tulisan argumentasi tidak lebih dari 5 halaman
  4. Jangan lakukan edit copy-paste/plagiat/mencontek. Bila diketahui akan mendapat nilai 0.
  5. Tugas diunggah dengan format doc atau docx dengan contoh file  sitinurbaya<>NIM<>T2<>ISIP4212 atau sitinurbaya 1234567 T2 ISIP4212

Penilaian: Nilai Max 100

Selamat mengerjakan Tugas 2.


PENYELESAIAN TUGAS :

Reviu Jurnal Pertama :

MEMBANGUN KARAKTER BUDAYA POLITIK DALAM BERDEMOKRASI

 

Apa latar belakang penulisan artikel

Kejadian pergantian kepemimpinan nasional di Indonesia merupakan amanah dari rakyat melalui mekanisme pemilihan umum. Meski sejarah bangsa Indonesia mencatat bahwa pegantian Presiden RI pertama dari Ir. Soekarno hingga presiden yang ketujuh, yaitu Jokowi, selalu terdapat kejadian tidak semestinya oleh elite “pemimpin negara” dan hal ini akan menjadi cermin bagi rakyat Indonesia bagaimana membangun karakter budaya politik

 

Tujuan penulisan artikel?

Kejadian pergantian kepemimpinan nasional di Indonesia merupakan amanah dari rakyat melalui mekanisme pemilihan umum sesuai dengan asas langsung, umum, bebas, rahasia, dan jurdil, serta adanya persaingan yang sehat antar pasangan calon presiden dan wakil presiden. Meski sejarah bangsa Indonesia mencatat bahwa pegantian Presiden RI Pertama dari Ir. Soekarno hingga presiden yang ketujuh, yaitu Jokowi, selalu terdapat kejadian tidak tepat dan hal ini akan menjadi cermin bagi rakyat Indonesia bagaimana membangun karakter budaya politik.

 

Spesifikasi yang di bahas?

Teori

 Perbedaan budaya politik dalam masyarakat secara garis besar dapat dibedakan dalam tiga budaya politik, yaitu budaya politik apatis (acuh, masa bodoh, pasif), budaya politik mobilisasi (didorong atau sengaja dimobilisasi), dan budaya politik partisipatif (aktif). Perbedaan budaya politik yang berkembang dalam masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:

a. Tingkat pendidikan masyarakat sebagai kunci utama perkembangan budaya politik masyarakat.

b. Tingkat ekonomi masyarakat; semakin tinggi tingkat ekonomi/sejahtera masyarakat, maka partisipasi masyarakat pun semakin besar.

c. Reformasi politik/political will (semangat merevisi dan mengadopsi sistem politik yang lebih baik).

d. Supremasi hukum (adanya penegakan hukum yang adil, independen, dan bebas).

e. Media komunikasi yang independen (berfungsi sebagai kontrol sosial, bebas, dan mandiri).

 

Konsep

Untuk memahami tentang budaya politik, terlebih dahulu harus dipahami tentang pengertian budaya dan politik.Budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu budhayah, bentuk jamak dari budhi yang artinya akal, Kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang berhubungan dengan akal atau budi.Kebudayaan adalah segala yang dihasilkan oleh manusia berdasarkan kemampuan akalnya. Ciri-ciri umum dari kebudayaan adalah dipelajari, diwariskan, dan diteruskan, hidup dalam masyarakat, dikembangkan dan berubah, serta terintegrasi.

 

Penelitian sebelumnya

Almond dan Verba mengemukakan bahwa budaya politik suatu masyarakat dihayati melalui kesadaran masyarkat akan pengetahuan, perasaan, dan evaluasi masyarakat tersebut yang berorientasi pada: a. Orientasi kognitif merupakan pengetahuan masyarakat tentang sistem politik, peran, dan segala kewajibannya. Termasuk di dalamnya adalah pengetahuan mengenai kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.

b. Orientasi afektif merupakan perasaan masyarakat terhadap sistem politik dan perannya, serta para pelaksana dan penampilannya. Perasaan masyarakat tersebut bisa saja merupakan perasaan untuk menolak atau menerima sistem politik atau kebijakan yang dibuat.

c. Orientasi evaluatif merupakan keputusan dan pendapat masyarakat tentang objek-objek politik yang secara tipikal melibatkan nilai moral yang ada dalam masyarakat dengan kriteria informasi dan perasaan yang mereka miliki.

 

Kelebihan dan kekurangan dari bahasan artikel tersebut?

Kelebihan dari artikel ini adalah cukup banyak memuat konsep Budaya Politik dari ahli serta memuat Teori Budaya Politik yang Demokratis yang dapat diterapkan dengan iklim demokrasi di Indonesia.

Sementara Kekurangan dari artikel ini hampir tidak ada, walaupun perlu lebih banyak lagi dikupas mengenai Budaya Politik Bangsa Indonesia termasuk kelebihan dan kekurangannya jika dikaitkan dengan Konsep Demokrasi secara global.

 

 

Kesimpulan (hasil dan saran)

Budaya politik merupakan sistem nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh masyarakat. Namun, setiap unsur masyarakat berbeda pula budaya politiknya, seperti antara masyarakat dengan para elitenya. Perlu dibangun karakter budaya politik, sehingga kegiatan “politik” bukanlah panggung bermain bagi para elite-penguasa, tetapi sebagai sarana pemenuhan kebutuhan dasar warga negara dalam menciptakan kemaslahatan bersama (publik good). Masyarakat dalam struktur negara modern adalah raja yang harus dilayani oleh para pejabat atau penguasa, bukan sebaliknya, pelayan yang harus melayani segala kebutuhan penguasa seperti dalam hierarki sistem politik kuno.

 

Amanah yang diberikan masyarakat kepada pemerintah dan anggota DPR harus diimbangi dalam bentuk pelayanan prima atas segala kebutuhan masyarakat, bukan malah dijadikan ladang menumpuk kekayaan, kekuasaan, dan kesejahteraan hanya dinikmati oleh segelintir elite yang bertengger di puncak piramida kekuasaan.

Reviu Jurnal Kedua :

MEMBANGUN GERAKAN BUDAYA POLITIK DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA

oleh Aos Kuswandi

 

Apa latar belakang penulisan artikel

Demokrasi merupakan media untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Kalau demokrasi ditegakkan, dengan tingginya partisipasi rakyat dalam politik, ekonomi, sosial, dan budaya, maka masyarakat adil dan makmur bisa terwujud. Yang tidak kalah penting adalah membagun karakter budaya politik, sehingga kegiatan politik bukanlah panggung bermain bagi para elite penguasa, tetapi sebagai sarana pemenuhan kebutuhan dasar warga negara dalam menciptakan kemaslahatan bersama.

 

Tujuan penulisan artikel?

Studi tentang Suksesi Pergantiang Kepemimpinan di Indonesia dengan segala Hiruk Pikuknya jika dikaitkan dengan Budaya Politik Indonesia dalam berdemokrasi. Kejadian pergantian kepemimpinan nasional di Indonesia merupakan amanah dari rakyat melalui mekanisme pemilihan umum sesuai dengan asas langsung, umum, bebas, rahasia, dan jurdil, serta adanya persaingan yang sehat antar pasangan calon presiden dan wakil presiden.

 

Spesifikasi yang di bahas?

Meski sejarah bangsa Indonesia mencatat bahwa pegantian Presiden RI Pertama dari Ir. Soekarno hingga presiden yang ketujuh, yaitu Jokowi, selalu terdapat kejadian tidak tepat dan hal ini akan menjadi cermin bagi rakyat Indonesia bagaimana membangun karakter budaya politik.

 

Teori

Korelasi antara perilaku politik, budaya politik dan demokrasi nampaknya akan terlihat pada proses politik berlangsung. Tahapan dalam pemilu dan pilkada bisa dijadikan sebagai barometer untuk melihat seberapa besar tingkat kualitas ketiga konsep tersebut dilaksanakan secara ideal oleh warga negara dalam berpolitik.

 

Konsep

Perilaku politik atau tindakan-tindakan politik yang dilakukan oleh warga negara adalah suatu kegiatan baik perorangan maupun kelompok yang ditujukan untuk mempengaruhi kebijakan politik (Pemerintah). Istilah perilaku politik dalam perkembangan selanjutnya sangat terkait dengan konsep budaya politik. Kedua konsep ini tidak bisa terpisahkan antara satu dengan lainnya. Namun sejatinya kedua konsep ini berbeda jika dipahami secara lebih luas. Perilaku politik lebih mengarah pada tindakan-tindakan yang disebabkan cara pandang individu atas sistem politik yang dilaksanakan dalam aktivitas berpolitik dia. Sedangkan budaya politik lebih berkonotasi pada pelembagaan dari perilaku politik warga negara yang telah menyatu dalam aktivitas sosial dan politik.

 

Penelitian sebelumnya

Benedict R.O'G Anderson;  kebudayaan Indonesia cenderung membagi secara tajam antara kelompok elite dengan kelompok massa. Kedua jenis kelompok yang nyata ada dalam Negara Indonesia, dipastikan memiliki pola budaya politik yang berbeda pula.

 

Kelebihan dan kekurangan dari bahasan artikel tersebut?

Budaya politik di Indonesia menunjukkan adanya pergeseran dari nilai-nilai luhur untuk mencapai kesejahteraan rakyat menjadi tiang penyangga politik dari kelompok tertentu. Politik yang sebenarnya bertujuan mencapai kesejahteraan rakyat tersebut telah berubah menjadi alat untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya dan sarana penguasa untuk melanggengkan kekuasaannya. Fenomena budaya politik Indonesia masih cenderung feodal dan masih bersifat patron-client. Hal ini mengindikasikan tidak ada kesesuaian antara cita-cita yang diharapkan dengan realitas yang terjadi dalam budaya politik Indonesia.

 

Kesimpulan (hasil dan saran)

Tidak ada kesesuaian antara cita-cita yang diharapkan dengan realitas yang terjadi dalam budaya politik Indonesia. Mendasarkan pada kenyataan tersebut, maka aspek yang perlu dibenahi dan diharapkan mampu memperbaiki kualitas budaya politik Indonesia adalah melalui pendidikan politik warga negara baik secara formal maupun non formal. Upaya membangun gerakan budaya politik Indonesia ini menjadi tanggung jawab semua pihak: pemerintah, partai politik dan warga masyarakat itu sendiri. Ketiganya memegang tanggung jawab dan peranan penting dalam mewujudkan budaya politik masyarakat Indonesia yang semakin baik.

 

 

Reviu Jurnal Ketiga :

DEMOKRASI DAN BUDAYA POLITIK INDONESIA

oleh Adi Suryadi Culla

 

Apa latar belakang penulisan artikel

Demokratis tidaknya suatu negara dapat dilihat dari budaya politiknya. Sebab, budaya politik merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap sistem politik di negara tersebut. Budaya politik itu sendiri berkembang di dalam kehidupan masyarakat dan dipengaruhi oleh kompleksitas nilai yang dalam masyarakat tersebut. Jika budaya politiknya mendukung berkembangnya demokrasi, atau yang disebut civic culture, maka niscayanya sistem politiknya juga demokratis.

 

Tujuan penulisan artikel?

Untuk melihat tingkat kehidupan demokratis suatu negara, tergantung pada budaya politiknya. Budaya politik merupakan variabel determinan atau berpengaruh terhadap sistem politik. Adakah masyarakat Indonesia memiliki potensi budaya politik yang kondusig bagi berkembangnya sistem demokrasi?

 

Spesifikasi yang di bahas?

Indonesia adalah sebauh wilayah dengan karateristik budaya masyarakatnya yang unik dan kompleks. Dilihat dari segi asal-usulnya, masyarakat Indonesia merupakan produk sejarah dari pencampuran berbagai macam ras, yang membangun kehidupan bersama dan bersebaran, dari banyak pulau/kepulauan, dengan identitas religus yang dipengaruhi oleh terutama empat corak agama besar (Hindu, Budha, Islam, dan Kristen), dan terdiri dari ratusan jumlah etnik dengan bahasa yang berlainan, dan sebagainya.

 

Dengan ciri masyakaratnya yang bersifat plural itu, maka dapat dilihat sebagai pengaruh yang ada terhadap pembentukan budaya masyarakatnya. Misalnya, aspek sejarah, geografi, pluralitas agama, etnik, ras, dan bahasa. Maka, tidaklah mengherankan jika gambaran masyarakat di setiap daerah pun memiliki karateristik budaya yang beragam.

 

Teori

Budaya politik yang dmokratis menurut Almond dan Verba adalah suatu kumpulan sistem keyakinan, sikap,norma, persepsi dan sejenisnya, yang mendorong terwujudnya partisipasi. Budaya politik yang demokratis merupakan budaya politik yang partisipatif, yang diistilahkan civic culture. Karena itu, hubungan antar budaya politik denan demokrasi (demokratisasi) dalam konteks civic culture tidak dapat dipisahkan.

 

Konsep

Herry B. Mayo, misalnya, mencatat setidaknya delaapan ciri utama yang harus diperhatikan untuk menilai apakah sebuah masyarakat bersifat demokratis atau tidak.

William Ebenstein menyebutkan sekitar delapan ciri utama yang dapat dijadikan acuan untuk memhami dan mengukur demokratis atau tidaknya kehidupan politik sebuah masyarakat.

Carter dan Hertz mengonseptualisasi tujuh ciri demokrasi.

Robert A. Dahl mengajukan lima kriteria demokratis.

Andrews dan Chapman mengemukakan enam ciri demokrasi.

Ulf Sundhauessen menyebutkan tuga syarat demokrasi untuk suatu sistem politik.

Amin Rais mengajukan setidaknya sepuluh kriteria demokrasi.

 

Penelitian sebelumnya

Studi tentang budaya politik yang mengungkapkan adanya perbedaan ciri secara primordial mengenai setiap daerah dan etnik tertentu di Indonesia, kiranya telah banyak dilakukan oleh para ahli. U antara lain Donald K. Emerson,  Benedict Andresson,  william Liddle,  Harold Crouch dan berbagai penelti lainnya yang telah menghasilkan karya-karya terkenal mereka. Kelemahan yang terasakan dari berbagai penelitian yang ada adalah bahwa upaya untuk mengungkap hubungan antar budaya politik daerah (lokal) dengan demokratisasi itu sendiri dalam kerangka sistem politik secara nasional tampaknya belum banyak, jika tidak dikatakan belum ada, yang mencoba secara khusus untuk mendekatinya.

 

Kelebihan dan kekurangan dari bahasan artikel tersebut?

Kelebihan dari artikel ini adalah cukup banyak memuat konsep demokrasi dari ahli serta memuat Teori Budaya Politik yang Demokratis yang dapat diterapkan dengan iklim demokrasi di Indonesia.

Sementara Kekurangan dari artikel ini hampir tidak ada, walaupun perlu lebih banyak lagi dikupas mengenai Budaya Politik Bangsa Indonesia termasuk kelebihan dan kekurangannya jika dikaitkan dengan Konsep Demokrasi secara global.

 

Kesimpulan (hasil dan saran)

Pembaca bisa memahami Konsep Budaya Politik Bangsa Indonesia yang dikaitkan dengan Konsep Demokrasi setelah membaca artikel ini. Pembaca bisa mengetahui bahwa Budaya Politik yang dimiliki bangsa Indonesia sangat selaras untuk terciptanya Demokrasi yang ideal dan sehat.