STUDI KELAYAKAN BISNIS (EKMA4311) - ADB

  


DAFTAR ISI

TINJAUAN MATA KULIAH
MODUL 1   : PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP STUDI KELAYAKAN BISNIS
MODUL 2   : PENILAIAN ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
MODUL 3   : PENILAIAN ASPEK TEKNIKAL
MODUL 4   : PENILAIAN ASPEK KEUANGAN
MODUL 5   : PENILAIAN ASPEK EKONOMI NASIONAL DAN MANFAAT SOSIAL
MODUL 6   : ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN 
MODUL 7   : ANALISIS ASPEK MANAJEMEN
MODUL 8   : ANALISIS ASPEK HUKUM
MODUL 9   : PENILAIAN USULAN PEMBIAYAAN PROYEK DAN PENYUSUNAN LAPORAN STUDI KELAYAKAN


TINJAUAN MATA KULIAH

Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis (SKB) membahas materi mengenai studi kelayakan bisnis suatu proyek. Pembahasan diawali dengan pengertian dan ruang lingkup studi kelayakan bisnis. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan risiko pada aspek-aspek yang terkait dengan studi kelayakan bisnis, yaitu risiko aspek pasar dan pemasaran, teknikal, keuangan, ekonomi nasional dan manfaat sosial, AMDAL, manajemen, aspek-aspek hukum dan lingkungan. Pada bagian akhir juga akan dibahas mengenai penyusunan laporan studi kelayakan bisnis.


MODUL 1 :
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP STUDI KELAYAKAN BISNIS

Modul ini  dimaksudkan untuk memberi pengertian dasar studi kelayakan perusahaan kepada anda. Hal-hal yang dibicarakan ialah latar belakang dilakukan studi kelayakan. Oleh karena perlunya dilakukan studi kelayakan adalah menyangkut keberhasilan proyek sehubungan dengan industialisasi maka dalam modul ini akan dibahas pula manfaat industrialisasi dalam suatu negara dan kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan oleh negara-negara berkembang dalam melaksanakan industrialisasi. Hal lain yang akan dibahas adalah usaha-usaha yang dapat memanfaatkan studi kelayakan serta kaitannya dengan manajemen dan ketidakpastian serta kriteria keputusan yang digunakan.

Selain itu, dalam usaha mempelajari studi kelayakan bisnis perusahaan, sebelumnya perlu pula diketahui manfaat dilakukannya studi kelayakan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Hal ini penting agar anda mengetahui dan mengerti bahwa tekanan penilaian studi kelayakan bervariasi sesuai dengan minat pihak-pihak yang berkepentingan sehingga mempengaruhi penyususnan laporan studi kelayakan masing-masing.

KEGIATAN BELAJAR 1 :
STUDI KELAYAKAN DAN KETERKAITANNYA DENGAN MANAJEMEN

A. KETERKAITAN DENGAN MANAJEMEN

Perusahaan adalah sebuah organisasi yang memperoses perubahan keahlian dan sumber daya ekonomi menjadi barang dan/atau jasa yang diperuntukkan bagi pemuasan para pembeli, serta diharapkan akan memberikan laba kepada para pemiliknya.
Studi kelayakan perusahaan atau studi kelayakan proyek atau studi kelayakan bisnis adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil.
"Proyek" ialah suatu pendirian usaha baru atau pengenalan sesuatu (barang maupun jasa) yang baru ke dalam bauran produk (product mix) yang sudah selama ini. Terdapat perbedaan pengertian tentang keberhasilan bagi pihak yang berorientasi profit dan pihak yang berorientasi nonprofit. 
Pihak yang berorientasi profit mengartikan keberhasilan suatu proyek dalam arti terbatas dibandingkan dengan pihak yang berorientasi nonprofit, pihak yang berorientasi profit mengartikan keberhasilan sebagai keberhasilan dalam menghasilkan profit, sedangkan pihak yang berorientasi nonprofit  (misalnya pemerintah, yayasan, dan lembaga nonprofit lainnya) mengartikan keberhasilan dalam kaitannya dengan seberapa besar manfaat yang tyelah diperoleh oleh masyarakat luas.

Semakin besar proyek yang akan dijalankan, semakin luas dampakyang terjadi baik dampak ekonomis maupun dampak sosial. Sebaliknya, semakin sederhana proyek yang akan dilaksanakan semakin sederhana pula lingkup penelitian yang akan dilakukan . Namun, sesederhana apapun, baik secara formal maupun informal, sebaiknya studi kelayakan dilakukan sebelum proyek dilaksanakan.

Studi kelayakan perushaan menilai keberhasilan suatu proyek dalam satu keseluruhan sehingga semua faktor harus dipertimbangkan dalam suatu analisis terpadu yang meliputi faktor-faktor yang berhubungan dengan aspek-aspek pemasaran, teknis, keuangan, manajemen, hukum, dan manfaat proyek bagi perekonomian nasional. Secara ringkas, penjelasan analisis dari setiap aspek tersebut adalah sebagai berikut :
1. Analisis Aspek Pemasaran ; meneliti kesempatan pasar yang ada dan prospeknya, serta strategi-strategi pemasaran yang tepat untuk memasarkan produk atau jasa proyek.
2. Analisis Aspek Teknis ; menilai apakah secara teknis proyek layak untuk dilaksanakan. Dalam analisis ini akan diteliti berbagai alternatif yang berkaitan dengan kebutuhan dan penyediaan tenaga kerja, kebutuhan fasilitas infrastruktur, dan faktor-faktor produksi lainnya.
3. Analisis Aspek Keuangan ; menilai kelayakan proyek ditinjau dari profitabilitas komersial dan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan dana dan segala konsekuensinya.
4. Analisis Aspek Manajemen ; menilai kualitas dan kemampuan orang-orang yang akan menangani proyek serta bagaimana mendesain struktur organisasi yang tepat.
5. Analisis Aspek Hukum ; meliputi segala aspek hukum yang relevan bagi kelangsungan proyek
6. Analisis Manfaat Proyek bagi Perekonomian Nasional ; meneliti sejauh mana  sumbangan atau nilai proyek terhadap perekonomian nasional.


1. Objek dari Proyek
Pengertian proyek dapat berkisar dari yang paling sederhana, misalnya penggantian mesin, sampai dengan pendirian  suatu pabrik  secara keseluruhan. Analisis kelayakan proyek bisa diterapkan pada bisnis produk baru, modifikasi bisnis yang sudah ada, atau penambahan lini produk. Secara luas, proyek diartikan sebagai proyek investasi, yaitu suatu rencana untuk menginventasikan sumber daya-sumber daya yang bisa dinilai secara cukup independen.

Dilihat dari status kepemilikannya, proyek dibagi menjadi dua jenis, yaitu proyek pemerintah dan proyek swasta (termasuk proyek asing), sedangkan ditinjau dari alasan pendirian dan tujuannya, terdapat dua jenis proyek , yaitu yang berorientasi profit dan yang berorientasi nonprofit.

Apabila proyek-proyek investasi yang dilaksanakan merupakan investasi yang sehat, yaitu yang secara ekonomis menguntungkan maka dengan meningkatnya skala proyek dan jumlah dari proyek-proyek tersebut, kegiatan ekonomi akan meningkat pula.

Dengan dilaksanakannya proyek-proyek investasi yang berkaitan dengan industrialisasi, diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut :

a. Menambah pendapatan nasional
Berdasarkan asumsi bahwa industrialisasi memberikan nilai tambah yang lebih tinggi dibidang pertanian dan bidang ekstraksi lainnya maka pelaksanaan proyek-proyek industri atau industrialisasi akan dapat meningkatkan pendapatan nasional. Selain itu, adanya peningkatan jumlah dan ragam output (produk atau jasa yang dihasilkan) juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

b. Memantapkan stabilitas penerimaan valuta asing dan pendapatan nasional sendiri
Memantapkan stabilitas Penerimaan Valuta Asing dan Pendapatan Nasional Sendiri, dapat dilakukan melalui hal-hal berikut ini:
1). Diversifikasi Ekspor;
Suatu negara yang menggantungkan ekspornya pada satu atau beberapa komoditi saja akan mengalami ketidakstabilan pendapatan nasional karena sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditi tersebut di pasar internasional. Hal ini dapat diatasi dengan diversifikasi ekspor karena kegiatan ekspor tidak hanya tergantung pada satu atau beberapa macam komoditi saja, melainkan pada berbagai macam komoditas.

2). Memproduksi barang-barang substitusi impor;
Diproduksinya brang-barang yang selama ini di impor diharapkan dapat menghemat pengeluaran devisa. 

c. Membuka Lapangan Kerja Baru
Dilaksanakannya proyek-proyek investasi berarti menciptakan lapangan kerja baru. Hal ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah pengangguran.

d. Memanfaatkan bahan baku lokal
Bahan baku lokal yang melimpah, misalnya kayu hasil hutan, yang sebelumnya diekspor dalam bentuk aslinya bisa ditingkatkan nilai tambahnya. Dengan adanya hutan-hutan yang terbentang diseluruh wilayah Nusantara, hasil hutan ini sangat melimpah. Adanya industri kayu lapis membuat kayu hasil hutan bisa dimanfaatkan sehingga kayu lapis Indonesia berhasil bersaing di luar negeri.

Selain manfaat dari pelaksanaan industrialisasi di suatu negara, perlu diperhatikan pula kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan negara berkembang dalam usahanya melakukan industrialisasi, yaitu :
1). Pelaksanaan proyek-proyek yang secara ekonomis tidak layak atau tidak menguntungkan. Hal ini sering terjadi pada proyek-proyek pemerintah. Misalnya proyek yang dilaksanakan semata-mata karena alasan politis, proyek-proyek mercusuar, dan proyek-proyek yang pembiayaannya sesungguhnya terlalu mahal.
2). Kegagalan menciptakan kondisi ekonomi yang tepat. Kegagalan ini umumnya disebabkan oleh pengerjaan proyek-proyek yang sebenarnya belum saatnya untuk dilaksanakan. Artinya, bagi negara yang bersangkutan proyek tersebut sebenarnya belum saatnya dikerjakan karena belum mampu.
3). Terlalu memaksakan dilaksanakannya pembangunan suatu jenis industri. Misalnya karena bahan baku yang diperlukan telah dapat diproduksi di negara bersangkutan, tetapi aspek-aspek lain yang sebenarnya memiliki peranan yang lebih dominan dalam menentukan keberhasilan proyek tidak dipertimbangkan.