KEPEMIMPINAN - 13 (ADPU4334)

 


TINJAUAN MATA KULIAH
MODUL 1 : KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN
MODUL 2 : TEORI KEPEMIMPINAN KLASIK
MODUL 3 : TEORI KEPEMIMPINAN KONTINGENSI DAN KONTEMPORER
MODUL 4 : PERAN PEMIMPIN
MODUL 5 : GAYA KEPEMIMPINAN
MODUL 6 : KEKUASAAN DAN KONFLIK DALAM KEPEMIMPINAN
MODUL 7 : PERKEMBANGAN MUTAKHIR TENTANG KEPEMIMPINAN
MODUL 8 : KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN
MODUL 9 : APLIKASI KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI


TINJAUAN MATA KULIAH

Perkembangan Ilmu Pengetahuan; Kepemimpinan salah satu cabang ilmu administrasi, Ilmu administrasu merupakan perkembangan dari ilmu filsafat.
Kepemimpinan mempunyai objek bahasan atau penelitian berupa interaksi saling mempengaruhi antara pemimpin dan pengikut dalam upaya mencapai tujuan tertentu. Interaksi ini terdiri dari berbagai fenomena kepemimpinan seperti pemimpin, pengikut, kekuasaan, teknik mempengaruhi; Juga menghasilkan teori yang dapat dipergunakan untuk menjelaskan, meramalkan fenomena kepemimpinan dan membimbing pelaksanaan praktik kepemimpinan.

Teori yang berbeda mengenai fenomena kepemimpinan yang sama, misalnya mengenai asal usul pemimpin ada yang mengemukakan bahwa seorang pemimpin sudah ditakdirkan (leaders are born) dan ada yang menyatakan bahwa pemimpin dapat dididik (leaders are made).

Kepemimpinan sulit diduplikasi karena Kepemimpinan merupakan seni yang hasilnya tergantung pada senimannya, yaitu sang pemimpin. Peran seorang pemimpin pada dasarnya merupakan penjabaran serangkaian fungsi kepemimpinan.
Fungsi kepemimpinan sendiri merupakan salah satu diantara peranan manajemen dalam rangka mengajak atau menggerakkan semua pengikut agar dengan penuh kemauan memberikan pengabdian dalam mencapai tujuan organisasi sesuai dengan kemampuan pengikut secara maksimal.


MODUL 1 : 
KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN

KB 1 : PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

Sejak zaman dahulu manusia yang hidup berkelompok sudah mengenal istilah Kepemimpinan; menyentuh segala segi kehidupan manusia seperti cara berkarya, bertetangga, bermasyarakat, bahkan bernegara. 
Kepemimpinan sangat penting dan dibutuhkan manusia, umat manusia di dunia ini pada hakikatnya hanya ditentukan oleh beberapa orang saja, yaitu yang berstatus sebagai Pemimpin.


A. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan berasal dari kata pimpin, mempunya aealan pe dan akhiran an yang menunjukkan sifat yang dimiliki oleh pemimpin itu.









KB 2 : MITOS-MITOS PEMIMPIN

Seorang pemimpin idealnya memiliki kemauan dan kemampuan untuk mebangun kerja bersama-sama dan memiliki semangat yang tinggi untuk mencapainya. Kemauan dan kemampuan ini tidak bersifat seragam, tetapi berbeda-beda kadarnya pada setiap pemimpin.










A. MITOS 1 :"THE BIRTHRIGHT MYTH : PEMIMPIN ITU DILAHIRKAN, BUKAN DIHASILKAN "

Mitos ini memiliki akar budaya yang sangat kuat. Para pendukung mitos ini berkeyakinan bahwa seorang pemimpin itu memang dari 'sananya' sudah ditakdirkan sebagai 'pahlawan' yang bercirikan memiliki kekuatan fisik, semangat, kemampuan dan kebijaksanaan yang super berbeda dengan orang biasa.
Pemimpin-pemimpin dunia seperti Soekarno, Gamal Abdul Nasser, Lincoln, Napoleon Bonaparte, Stalin, Hirohito, dan sebagainya adalah tokoh-tokoh yang oleh para pendukung mitos ini dipandang sebagai contoh nyata kebenaran pandangan bahwa pemimpin itu memang dilahirkan.
Contoh lain yang dekat dengan kita dalah terpilihnya Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden Republik Indonesia, Faktor yang paling menentukan bukanlah kemauan, kemampuan dan kebijaksanaan. Megawati memimpin Bangsa Indonesia melepaskan diri dari krisis dan keterpurukan yang berkepanjangan, tetapi lebih karena Megawati adalah anak Soekarno sang proklamator.

Darimana para pemimpin tersebut memiliki karakter pemimpin?, pendukung mitos ini tidak mampu menjelaskan, paling menunjukkan pada keturunan, misalnya 'keturunan darah biru'. Tidak mampu juga menjelaskan bagaimana proses transfer karakter tersebut terjadi, apakah karakter tersebut juga dapat ditransfer ke orang lain. Mereka memandang pemimpin sebagai pribadi unik, misterius, dan berbeda dengan orang kebanyakkan.

Mitos ini berbahaya jika diterapkan dalam organisasi bisnis atau organisasi-organisasi lainnya, sebab dengan menganggaop bahwa yang dapat menjadi pemimpin adalah orang-orang yang merupakan keturunan orang yang superior diantara yang lainnya, berarti organisasi itu akan menutup pengembangan dan regenerasi kepemimpinan.
Jika terjadi maka tidak ada gunanya segala bentuk pelatihan dan pengembangan yang dilakukan oleh orang yang memang 'ditakdirkan' menjadi pemimpin, bukan yang dididik dan dilatih untuk menjadi pemimpin.

















MODUL 2 : 
TEORI KEPEMIMPINAN KLASIK

KB 1 : KEPEMIMPINAN MENURUT TEORI SIFAT (TRAIT THEORY)

Salah satu pendekatan dalam mempelajari kepemimpinan adalah pendekatan berdasarkan sifat/ciri (trait); Menekankan pada atribut-atribut pribadi dari pemimpin. Dasar dari pendekatan ini adalah bahwa beberapa orang merupakan pemimpian alamiah yang dianugerahi beberapa ciri/sifat yang tidak dipunyai orang lain; Kajian tentang kepemimpinan dimulai dengan memusatkan perhatian kepada pemimpin itu sendiri.

A. HAKIKAT TEORI SIFAT/CIRI (TRAIT THEORY)

Istilah ciri/sifat menunjuk pada sejumlah atribut individual, seperti aspek-aspek kepribadian, temperamen, kebutuhan, motivasi, dan nilai-nilai.
Ciri kepribadian adalah watak yang relatif stabil dalam berprilaku dengan suatu cara tertentu, misalnya rasa percaya diri, kedewasaan emosional dan tingkat energi.
Kebutuhan (need) dan motif adalah suatu keinginan akan jenis-jenis rangsangan atau pengalaman tertentu. Ahli psikologi biasanya membedakan antara kebutuhan fisiologis dengan motif-motif sosial, seperti keberhasilan, rasa dihormati, kekuasaan dan ketidaktergantungan. Kebutuhan dan motivasi ini penting karena mempengaruhi perhatian seorang pemimpin terhadap informasi dan kebutuhan-kebutuhan akan memandu serta memberi energi perilaku seorang pemimpin.
Nilai (value) adalah sikap yang diinternalisasi mengenai apa yang benar dan salah, etis dan tidak etis, bemoral dan tidak bemoral, misalnya kejujuran, keadilan, kebebasan, kesamarataan, humaniter, kesetiaan, patriotisme, kemajuan, pemenuhan diri, keunggulan, pragmatisme, kesopansantunan, dan kerja sama. Nilai ini penting karena dapat mempengaruhi preferensi dan aspirasi seorang pemimpin, persepsi seorang pemimpin mengenai situasi dan masalah-masalah, pilihan mengenai perilaku dalam suatu situasi tertentu.

Konsepsi awal tentang teori kepemimpinan sifat/ciri sebenarnya dapat ditelusuri kembali pada zaman Yunani Kuno dan zaman Romawi. Pada waktu itu orang percaya bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan dibuat. Seseorang yang dilahirkan sebagai pemimpin maka akan menjadi pemimpin, terlepas apakah ia mempunyai sifat atau tidak mempunyai sifat sebagai pemimpin.







KB 2 : KEPEMIMPINAN KARISMATIK

Salah satu pendekatan dalam mempelajari kepemimpinan adalah pendekatan berdasarkan sifat/ciri (trait); Menekankan pada atribut-atribut pribadi dari pemimpin. Dasar dari pendekatan ini adalah bahwa beberapa orang merupakan pemimpian alamiah yang dianugerahi beberapa ciri/sifat yang tidak dipunyai orang lain; Kajian tentang kepemimpinan dimulai dengan memusatkan perhatian kepada pemimpin itu sendiri.

A. HAKIKAT TEORI SIFAT/CIRI (TRAIT THEORY)

Istilah ciri/sifat menunjuk pada sejumlah atribut individual, seperti aspek-aspek kepribadian, temperamen, kebutuhan, motivasi, dan nilai-nilai.







KB 3 : KEPEMIMPINAN MENURUT TEORI PERILAKU (BEHAVIORAL THEORY)

Pada 1950-an para peneliti dan teoritis berusaha mencari pendekatan lain sebagai reaksi terhadap teori kepemimpinan berdasarkan ciri. Para peneliti dan teoritis mulai memberikan perhatian yang seksama terhadap perilaku pemimpin. 
Melalui berbagai penelitian dan eksperimen tentang perilaku pemimpin diharapkan dapat diperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang hakikat kepemimpinan yang pada gilirannya menunjukkan perbedaan-perbedaan yang mencolok antara kepemimpinan berdasarkan ciri dengan kepemimpinan berdasarkan perilaku.

A. STUDI KEPEMIMPINAN OHIO STATE

Banyak ilmuwan yang berpendapat bahwa penelitian  tentang kepemimpinan yang efektif banyak dipengaruhi oleh studi yang dilakukan oleh Universitas Ohio State. 
Studi yang dilakukan oleh Universitas Ohio State didasarkan pada pemikiran bahwa efektifitas kepemimpinan seseorang tergantung kepada sejauh mana seorang pemimpin menekankan peranannya sebagai pemrakarsa struktur tugas yang akan dilaksanakan oleh bawahannya dan sejauh mana serta dalam bentuk apa seorang pemimpin memberikan perhatian kepada bawahannya. 
Sasaran dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi berbagai dimensi yang independen dan berprilaku pemimpin.

Menurut hasil penelitian Universitas Ohio State, perilaku pemimpin pada dasarnya memiliki kecendrungan yang mengarah pada dua kategori, yaitu consideration dan initiating structure.
Consideration menunjuk pada perilaku pemimpin yang menyangkut sifat, bentuk dan intensitas perhatiannya kepada para bawahannya.
Initiating Structure menunjuk pada sejauh mana seorang pemimpin mendefinisikan dan menyusun struktur peranannya dan peranan bawahannya dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam kaitan ini, keberadaan seorang pemimpin dipandang sebagai faktor penentu dalam kehidupan organisasi.

1. Consideration 
Perilaku pemimpin cenderung mengarah kepada kepentingan bawahan. oleh karena itu, ciri-ciri perilaku pemimpin dalam hubungannya dengan bawahan sebagai berikut :
a. Ramah tamah
b. Mendukung dan memperlihatkan perhatian terhadap bawahan
c. Memperhatikan kesejahteraan bawahan
d. Melakukan kebaikan kepada bawahan
e. Mempunyai waktu untuk mendengarkan masalah bawahan
f. Berjuang untuk bawahan
g. Berkonsultasi dengan bawahan mengenai hal yang penting sebelum melaksanakan tugas
h. Bersedia menerima saran dari bawahan
i. Memperlakukan bawahan sebagai sesamanya

2. Initiating Structure 
Perilaku pemimpin memiliki kecendrungan lebih mementingkan organisasi daripada memperhatikan bawahannya. Oleh karena itu, perilaku pemimpin mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Memberi kritik terhadap pekerjaan yang jelek
b. Menekankan pentingnya memenuhi batas waktu pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan
c. Mempertahankan standar kinerja tertentu
d. Meminta bawahan untuk mengikuti prosedur-prosedur standar
e. Mengkoordinasi kegiatan-kegiatan bawahan dan memastikan bahwa bawahan bekerja sepenuh kemampuan.
f. Memberi petunjuk kepada bawahan bagaimana melakukan tugas
g. Memberi tahu apa-apa yang harus dikerjakan bawahan.










MODUL 3 : 
TEORI KEPEMIMPINAN KONTINGENSI DAN KONTEMPORER

KB 1 : TEORI KONTINGENSI (CONTINGENCY THEORY)

Keberhasilan seseorang sebagai pemimpin ternyata jauh lebih kompleks dari sekedar mengidentifikasi ciri-ciri kepemimpinan tertentu dan hanya menganalisa berbagai perilaku pemimpin. Akan tetapi, situasi tertentu menghendaki










A. PATH GOAL THEORY

Teori Kepemimpinan ini menjelaskan bagaimana perilaku seseorang pemimpin mempengaruhi kepuasan dan kinerja para bawahan. 
House dan Dessler ; perilaku pemimpin dapat diterima oleh bawahan bila perilaku tersebut merupakan sumber kepuasan. Dampak perilaku pemimpin terhadap kepuasan dan usaha bawahan tergantung pada aspek-aspek 







B. LPC CONTINGENCY MODEL

LPC Contingency model dari Fiedler ; menjelaskan bagaimana situasi mempengaruhi hubungan antara ciri-ciri dari pemimpin dengan efektifitas kepemimpinannya; Fiedler Mencoba memprediksi efektifitas kepemimpinan seseorang





C. LEADER MEMBER EXCHANGE THEORY

Menjelaskan bagaimana para pemimpin mengembangkan hubungan pertukaran dalam situasi yang berbeda dengan berbagai orang bawahan; 







D. HERSEY AND BLANCHARD SITUASIONAL THEORY

Berbeda dengan LPC Contingency Model dari Fidler yang kurang memperhitungkan karakteristik para pengikut atau bawahan



1. Direktif
Perilaku pemimpin ditandai dengan tingginya pengarahan dan rendahnya dukungan. Pemimpin menentukan peranan pengikutnya dan memberi tahu kepada pengikutnya tentang apa 


2. Konsultatif
Perilaku pemimpin ditandai dengan tingginya pengarahan dan rendahnya dukungan. Pemimpin menentukan peranan pengikutnya dan memberi tahu kepada pengikutnya tentang apa 


3. Partisipatif
Perilaku pemimpin ditandai dengan tingginya pengarahan dan rendahnya dukungan. Pemimpin menentukan peranan pengikutnya dan memberi tahu kepada pengikutnya tentang apa 


4. Delegatif
Perilaku pemimpin ditandai dengan tingginya pengarahan dan rendahnya dukungan. Pemimpin menentukan peranan pengikutnya dan memberi tahu kepada pengikutnya tentang apa 






E. LEADER PARTICIPATION MODEL

Salah satu fungsi yang paling penting dilakukan oleh seorang pemimpin adalah membuat keputusan. Banyak dari










KB 2 : TEORI ATRIBUSI KEPEMIMPINAN

Dari berbagai literatur tentang kepemimpinan ada berbagai pendekatan atau teori yang membuat kepemimpinan itu efektif, yaitu :











KB 3 : KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

Untuk melakukan perubahan-perubahan penting dalam sebuah organisasi yang menghasilkan perbaikan-perbaikan dalam kinerja sangat dimungkinkan 









A. HAKIKAT KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

Kepemimpinan pada dasarnya merupakan sebuah proses hubungan sekelompok orang, hubungan antara pemimpin dan para pengikut.