DISKUSI 1 TUTORIAL ONLINE FILSAFAT BISNIS ( ADBI4449 )

 

DISKUSI 1 :

1.      Jelaskan apa saja ciri-ciri berpikir filsafat!

2.      Jelaskan awal mula bisnis modern muncul dan berkembang di Indonesia!

3.      Silahkan Anda sebutkan dan Jelaskan pemahaman Anda mengenai tiga fungsi filsafat dalam Bisnis?


PENDAPAT DISKUSI :                                                   

1. Ciri-ciri berpikir filsafat adalah Komprehensif, mendalam, rasional, dan sistematis.

~ Cara berpikir Komprehensif : adalah cara berpikir yang menyeluruh. Misalnya, seorang pembisnis harus mempertimbangkan berbagai aspek bisnis yang akan ia geluti. Seperti kalkulasi untung-rugi, kekuatan-kelemahan dirinya, peluang dan tantangan yang ada.

~ Cara berpikir Mendalam : adalah cara berpikir yang mau memahami sesuatu secara detail atau serinci mungkin. Misalnya, seorang pembisnis yang akan memperkerjakan perempuan dalam usahanya terlebih dahulu ia akan menanyakan status perempuan itu, Kalau sudah menikah dan mempunyai anak bagaimana ia akan membagi waktu antara pekerjaan kantor/pabrik dan pekerjaan rumah tangga. Bukan berarti pembisnis mendiskreditkan kemampuan perempuan itu dalam bekerja diluar rumah, akan tetapi justru keinginan untuk tidak mengganggu pekerjaan utama perempuan yang akan menjadi karyawannya tersebut. Pembisnis tersebut akan mampu memprediksi hal-hal apa yang dibutuhkan oleh karyawati sehingga ia akan nyaman bekerja dibawah naungan pembisnis. Misalnya kebutuhan akan cuti hamil, pulang sebelum pukul lima, dan sebagainya.

~ Cara berpikir Sistematis : adalah cara berpikir yang runut, bertahap, dimana seorang pembisnis harus memikirkan secara bertahap supaya bisnisnya berjalan dengan baik. Misalnya, sebelum melaksanakan bisnis, ia harus melakukan riset, perencanaan bisnis, persiapan sumber daya yang ada baik sumber daya manusia, keuangan, bahan baku, dan lainnya.

~ Cara berpikir Rasional : adalah cara berpikir yang masuk akal. Jadi kegiatan bisnis haruslah hal-hal yang dapat menjawab persoalan-persoalan hidup. Misalnya, berkaitan dengan kebutuhan akan makan, minum, perumahan, dan sebagainya. Berbagai kebutuhan tersebut mampu dipenuhi dengan kegiatan-kegiatan bisnis.

 

2. Awal mula bisnis modern muncul dan berkembang di Indonesia :

Dengan berakhirnya, zaman kolonialisme dan imperialisme, bisnis pun mengalami perubahan. Terlebih dengan berlangsungnya globalisasi, bisnis mengalami perubahan yang mencengangkan. Mulai dari orang-orang yang terlibat, bidang-bidang yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis, sserta sarana dan prasarana bisnis.

Jika dahulu, barang -barang yang diperdagangkan hanya mencakup barang-barang kebutuhan primer saja, kini orang memperjualbelikan barang-barang yang sifat hobi, seperti jepit rambut untuk koleksi atau dipakai, mobil-mobilan antik, sepeda-sepeda unik, atau kartu-kartu yang lucu-lucu untuk berbagai kebutuhan memperingati hari-hari spesial.

Sistem bisnis yang tadinya dijalankan dengan sangat sederhana, kini banyak pembisnis harus memutar otak mengembangkan berbagai strategi yang mampu membuat bisnisnya bertahan dalam persaingan, atau bahkan memenangkan persaingan. Posisi pimpinan perusahaan (CEO) menjadi penting dalam sebuah perusahaan karena maju mundurnya perusahaan terletak ditangan mereka. Bisnis yang sifatnya tradisional, kini menjadi sangat global. Melintasi batas ruang dan waktu serta melampaui hambatan-hambatan geografis.

Bisnis yang digeluti seseorang berbanding terus dengan pengalaman orang itu sendiri. Mulai dari upayanya merintis bisnis hingga menghadapi berbagai dinamika yang ia temui dalam perjalanan bisnisnya. Tidak sedikit orang yang meneruskan bisnis keluarga. Namun, usahanya dalam mengelola bisnis keluarga beriringan dengan  kematangan mentalnya dalam bisnis keluarga yang ia tangani. Artinya, tidak ada yang instan dalam bisnis. Setiap pembisnis harus merintis sendiri jalan bisnis yang menjadi pilihan hidupnya. Kadang ada keberhasilan, kadang menemui kegagalan. Ketika sedang berhasil, tidak lantas menjadi terlena sehingga ia menghambur-hamburkan uang hasil bisnisnya begitu saja. Ketika bisnis sedang terpuruk, tidak lantas menyerah dan putus asa begitu saja. Ketika bisnis sedang terpuruk, tidak lantas menyerah dan putus asa begitu saja. Kesabaran dalam menjalani bisnis sangat penting dalam bertahan hidup.

 

3. Tiga fungsi filsafat dalam Bisnis:

~ Membangun Ruh Bisnis;

Bisnis harus memiliki ruh. Ruh berkaitan dengan hidup dan berkehidupan. Bisnis yang memiliki ruh akan senantiasa tumbuh dan berkembang, inilah arti dari hidup. Yang dimaksud dengan ruh bisnis adalah nilai-nilai luhur dalam kehidupan seperti kejujuran, keadilan, kebaikan, kebenaran, etika yang harus dikembangkan dalam bisnis. Tanpa nilai-nilai tersebut, bisnis akan kehilangan arah dan tujuan yang sebenarnya, serta kemungkinan bisnis yang digeluti akan hancur sebelum waktunya.

Filsafat berfungsi memberikan ruh dalam aktivitas bisnis. Upaya pemikiran mendalam tentang hakikat kehidupan mengantarkan seseorang pembisnis yang berpikir filsafat menemukan nilai-nilai tersebut diatas, dan dengan nilai tersebut ia membangun dan mengembangkan bisnisnya.

 

~ Membangun Kesadaran dalam Bisnis;

Kesadaran berkaitan dengan dunia pengetahuan dan dunia rasa. Peran dan fungsi filsafat ini memberikan kualitas akan pengetahuan dan olah rasa manusia dalam melakukan bisnis. Seorang pembisnis yang memiliki nilai-nilai filsafat dalam kinerjanya tidak akan sekedar mengejar keuntungan semata. Tetapi ia akan mengolah bisnisnya dengan penuh perasaan seperti layaknya seorang pelukis yang mencoretkan warna-warna dengan kuasnya di atas kanvas.

 

~ Membangun Bisnis Berkelanjutan ;

Suatu bisnis mungkin pernah atau akan menghadapi masa yang sulit. Barang yang diproduksi tidak laku, saingan bertambah dan menggerogoti pangsa pasar tanpa kenal rasa kasihan. Utang yang dipinjam jatuh tempo, para pekerja menuntut kenaikan gaji serta berbagai tunjangan lainnya, atau berbagai kondisi lainnya yang menjadikan bisnis menjadi sulit berkembang.

Seorang pembisnis yang memiliki daya pikir filsafat tidak akan kesal apalagi sampai putus asa menghadapi kondisi bisnis yang menjengahkan seperti itu. Dengan sabar ia kan terus memelihara bisnisnya, Ia akan pelajari titik-titik permasalahan yang membuat bisnisnya terpuruk dan sulit berkembang. Mungkin ia harus menghadapi suatu kondisi yang memaksa dirinya menutup bisnis yang digeluti, tapi bukan berarti keputusan itu adalah akhir bisnisnya. Ia akan memulai kembali bisnis  dan belajar dari kesalahan sebelumnya, Tujuannya bukan sekedar mencari keuntungan semata dan sesaat. Namun membangun bisnis yang berkesinambungan, yang terus bertahan hidup meski berbagai tantangan menghadapi jalan bisnis yang ia lakukan.

Membangun bisnis yang berkelanjutan bukanlah hal yang mudah. Salah satu upayanya adalah dengan membangun kesadaran dan ruh bisnis, karenannya melatih daya pikir filsafat merupakan hal yang penting dalam membangun bisnis berkelanjutan.