DISKUSI 3 TUTORIAL ONLINE STUDI KELAYAKAN BISNIS (EKMA4311)

 

DISKUSI 3 :

Saudara Mahasiswa, silahkan diskusikan topik berikut ini…!

Menurut anda mengapa analisis teknikal perlu dilakukan bahkan meskipun proyek tersebut tidak layak secara teknis dan apa saja hal-hal yang perlu dianalisis?

Selamat berdiskusi!


PENDAPAT DISKUSI :

Analisis Teknikal sebaiknya tetap dilakukan meskipun sebuah proyek tidak layak secara teknis. Pada dasarnya, analisis teknikal  bertujuan untuk menggali informasi mengenai estimasi biaya teknis proyek, yang meliputi berikut ini :

1. Investasi Tetap.

Meliputi tanah lokasi, bangunan pabrik dan bangunan lainnya, serta mesin dan pemasangannya.

2. Biaya dan Pengeluaran Produksi.

Meliputi bahan baku, bahan penolong, tenaga kerja langsung, biaya pabrik tidak langsung (factory overhead cost).

3. Biaya masa percobaan atau uji coba

Misalnya; biaya-biaya yang diperkirakan akan terjadi di luar produksi normal selama masa operasi percobaan. Misalnya; biaya waktu lembur, pengulangan pekerjaan, kerusakan, dan biaya penelitian teknikal.

4. Faktor-faktor lain yang berkaitan dengan fasilitas yang dibutuhkan proyek

Misalnya fasilitas penunjang; yaitu jalan raya, pelabuhan udara dan laut, jalan kereta api, air, listrik, dan komunikasi.

 

Analisis Teknikal sebaiknya meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Deskripsi Produk, termasuk spesifikasi dalam bentuk fisik, mekanis, dan unsur kimia (kalau ada) serta penggunaan produk tersebut.

2. Deskripsi proses produksi yang dipilih untuk menunjukkan aliran proses produksinya. Perlu pula disajikan alternatip proses produksi yang lain, dan alasan dipilihnya proses produksi yang bersangkutan.

3. Rencana Kapasitas pabrik dan jadwal produksi yang menunjukkan volume yang diproduksi dalam suatu priode dengan mempertimbangkan pula masa produksi percobaan dan faktor-faktor teknis lain.

4. Pemilihan mesin dan peralatan proyek termasuk spesifikasinya, perlengkapan yang perlu dibeli dan dari mana asalnya, siapa pemasok-pemasoknya, masa pengangkutan dari pabrik asal ke proyek dan kapan dikirimkan. Perlu diteliti pula cara pembayaran mesin dan mengadakan suatu analisis komparasi beberapa alternatif mesin dari segi biaya, mutu, dan pengadaan suku cadang.

5. Identifikasi lokasi pabrik dan kondisi-kondisi yang diinginkan menyangkut jarak lokasi dari sumber bahan baku dan pasar (barang jadi). Bagi proyek baru, perlu pula diteliti studi komparasi berbagai lokasi terutama dilihat dari kelebihan dan kekurangan masing-masing.

6. Rencana Tata Letak (Layout) pabrik dan perkiraan biaya usulan pendirian bangunan dan pengembangan lokasi.

7. Pengadaan bahan baku dan bahan penolong termasuk deskripsi fisik, kimia, jumlah yang dibutuhkan, biaya pada saat itu dan prospeknya, cara pembayaran, lokasi pemasok bahan baku, dan kelangsungan penyediaan.

8. Perkiraan kebutuhan tenaga kerja termasuk tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung serta kebutuhan tenaga supervisi.

9. Penentuan jenis dan jumlah limbah proyek termasuk deskripsi metode penanganan, serta jumlah biaya penanganan limbah.

10. Perkiraan biaya produksi.

 

Hal-hal tersebut perlu dinilai tidak hanya pada satu lokasi melainkan juga di beberapa alternatif lokasi. Misalnya, suatu industri membutuhkan sejumlah besar bahan bakar yang tersedia di suatu lokasi, dimana lokasi tersebut dapat menghasilkan bahan bakar dengan jumlah dan kualitas tertentu sesuai kebutuhan proyek dengan biaya yang serendah-rendahnya.

Sejumlah alternatif lokasi lain menyediakan bahan bakar yang dibutuhkan, tetapi penentuan lokasi yang dipilih adalah tergantung pada kombinasi biaya minimal dari biaya-biaya pengangkutan bahan baku dan bahan bakar ke pabrik serta biaya pengangkutan barang jadi ke pasar.

 

Analisa Teknikal pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk mempelajari kebutuhan-kebutuhan teknikal, biaya-biaya produksi dari berbagai alternatif, dan menilai pemenuhan serta penyediaan kebutuhan-kebutuhan teknikal proyek tersebut pada berbagai alternatif. Berdasarkan pada analisis ini pula dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi termasuk biaya eksploitasinya.

 

 

 

 

Sumber : Yulianti, Handaru, Sri dan Tamjuddin. (2022). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : Universitas Terbuka