DISKUSI 2 TUTORIAL ONLINE STUDI KELAYAKAN BISNIS (EKMA4311)

 

DISKUSI 2 :

Dalam pemilihan gagasan proyek perlu dilakukan studi kelayakan pendahuluan. Jelaskan menurut anda mengapa kita perlu melakukan studi kelayakan pendahuluan?dan studi kelayakan pendahuluan ini umumnya meliputi apa saja?

Selamat berdiskusi!


PENDAPAT DISKUSI :

Setelah dilakukan penyaringan atas berbagai gagasan proyek yang akan dilaksanakan, selanjutnya kita hanya akan berhadapan dengan beberapa gagasan yang memang memungkinkan untuk dilaksanakan. Untuk memastikan hal itu dapat dilakukan suatu studi kelayakan pendahuluan (prefeasibility study) karena studi kelayakan perusahaan yang lengkap akan memerlukan waktu dan biaya yang mahal.

 

Namun demikian, studi kelayakan tetap diperlukan untuk menunjukkan secara lebih rinci dan mendalam tentang hasil-hasil studi kelayakan pendahuluan. Studi kelayakan diperlukan untuk lebih meyakinkan dan memperjelas lagi temuan-temuan dalam studi pendahuluan. Adapun tujuan dilakukannya studi kelayakan pendahuluan adalah untuk :

a. menentukan apakah diperlukan studi kelayakan secara lebih dalam lagi.

b. menentukan cara yang tepat dalam analisis pasar, kelayakan teknis, dan biaya investasi

c. mengestimasi biaya untuk studi kelayakan yang lebih mendalam (detailed feasibility study).

Selain ketiga tujuan tersebut, analisis kelayakan pendahuluan akan membantu dalam membuktikan profitabilitas proyek. Didalam studi kelayakan pendahuluan, masih sangat besar ketergantungan pada masalah produk karena masalah tersebut merupakan perhatian utama di seluruh aspek pemasaran secara material.

 

Studi kelayakan pendahuluan pada umumnya meliputi beberapa bagian atau bahkan keseluruhan elemen berikut ini :

 

a. Gambaran Produk (product description)

Karakteristik produk yang akan dibuat harus digambarkan dengan jelas, kemungkinan produk substitusi yang ada di pasar. Produk-produk yang ada hubungannya juga harus diidentifikasi, produk apa saja yang dapat dan harus diproduksi.

 

b. Gambaran Pasar (market description)

Gambaran pasar ini mencakup baik pasar yang sudah ada maupun pasar potensial serta gambaran pesaingnya. Gambaran pasar, meliputi :

1) Di mana produk tersebut dibuat?

2) Ada beberapa perusahaan dan beberapa yang memiliki spesialisasi produk tersebut?

3) Bagaimana produksi nasional, impor, dan ekspor?

4) Apakah ada insentif dari pemerintah?

5) Bagaimana estimasi konsumsi?

6) Bagaimana struktur harga?

7) Bagaimana estimasi usia produk, siklus umur produk (product lifecycle), dan konsumsi yang akan datang?

 

c. Garis besar perbedaan teknologi

Teknologi macam apa yang akan dipilih untuk membuat produk, harus digambarkan dengan jelas, serta kemungkinan perkembangan atau munculnya teknologi baru. Selain itu juga harus diidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi proyek, seperti :

1) tersedianya tenaga kerja, baik kualitas (skill) dan kuantitas

2) jarak antara lokasi proyek terhadap pasar, bahan baku, dan input lainnya.

3) biaya dan fasilitas transportasi, jaringan kereta api, pelabuhan, dan jalan raya

4) pembangkit tenaga dan kebutuhan air, baik kualitas maupun kuantitas

5) lain-lain, seperti lingkungan, persaingan, pajak, pengawasan, sarana penunjang lainnya

 

d. Faktor produksi utama

Faktor-faktor produksi yang utama, seperti bahan baku, air, pembangkit tenaga, gas, dan tenaga ahli harus diteliti dengan cermat untuk menjamin tersedianya faktor tersebut.

 

e. Estimasi biaya

Harus dilakukan estimasi secara teliti terhadap biaya operasi (operation cost) dan biaya investasi (investment cost).

 

f. Estimasi keuntungan

Pengumpulan data harus mencakup estimasi keuntungan atau perusahaan sejenis dan estimasi keuntungan atas proyek yang diteliti

 

g. Data lain

Dalam banyak kasus, faktor-faktor berikut merupakan hal yang penting dalam mengevaluasi kelayakan usulan produk, khususnya dalam hubungannya dengan perusahaan baru, yaitu :

1) sikap masyarakat lokal terhadap industri (local attitude toward industry)

2) data pendidikan, rekreasi

3) tersedianya tempat

 

Studi kelayakan pendahuluan dapat menunjukkan perlu tidaknya dilakukan studi kelayakan secara mendalam, untuk lebih meyakinkan lagi calon investor maupun kreditur dan pemerintah sehingga dapat digunakan untuk menilai apakah usulan proyek tersebut layak atau tidak untuk dilaksanakan. Adapun untuk kepentingan pengumpulan data dapat ditempuh dengan cara :

a. wawancara dengan tenaga pemasaran

b. wawancara dengan pejabat pemerintah

c. wawancara dengan produsen yang sudah ada

d. penelitian kepustakaan (studi literatur)

e. menghubungi asosiasi perniagaan dan perdagangan

 

 

 

Sumber : Yulianti, Handaru, Sri dan Tamjuddin. (2022). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : Universitas Terbuka