DISKUSI 2 :
Dalam pemilihan gagasan proyek perlu dilakukan studi kelayakan pendahuluan. Jelaskan menurut anda mengapa kita perlu melakukan studi kelayakan pendahuluan?dan studi kelayakan pendahuluan ini umumnya meliputi apa saja?
Selamat berdiskusi!
PENDAPAT DISKUSI :
Setelah
dilakukan penyaringan atas berbagai gagasan proyek yang akan dilaksanakan,
selanjutnya kita hanya akan berhadapan dengan beberapa gagasan yang memang
memungkinkan untuk dilaksanakan. Untuk memastikan hal itu dapat dilakukan suatu
studi kelayakan pendahuluan (prefeasibility study) karena studi
kelayakan perusahaan yang lengkap akan memerlukan waktu dan biaya yang mahal.
Namun
demikian, studi kelayakan tetap diperlukan untuk menunjukkan secara lebih rinci
dan mendalam tentang hasil-hasil studi kelayakan pendahuluan. Studi kelayakan
diperlukan untuk lebih meyakinkan dan memperjelas lagi temuan-temuan dalam
studi pendahuluan. Adapun tujuan dilakukannya studi kelayakan pendahuluan
adalah untuk :
a.
menentukan apakah diperlukan studi kelayakan secara lebih dalam lagi.
b.
menentukan cara yang tepat dalam analisis pasar, kelayakan teknis, dan biaya
investasi
c.
mengestimasi biaya untuk studi kelayakan yang lebih mendalam (detailed
feasibility study).
Selain
ketiga tujuan tersebut, analisis kelayakan pendahuluan akan membantu dalam
membuktikan profitabilitas proyek. Didalam studi kelayakan pendahuluan,
masih sangat besar ketergantungan pada masalah produk karena masalah tersebut
merupakan perhatian utama di seluruh aspek pemasaran secara material.
Studi
kelayakan pendahuluan pada umumnya meliputi beberapa bagian atau bahkan
keseluruhan elemen berikut ini :
a.
Gambaran Produk (product description)
Karakteristik
produk yang akan dibuat harus digambarkan dengan jelas, kemungkinan produk substitusi
yang ada di pasar. Produk-produk yang ada hubungannya juga harus
diidentifikasi, produk apa saja yang dapat dan harus diproduksi.
b.
Gambaran Pasar (market description)
Gambaran
pasar ini mencakup baik pasar yang sudah ada maupun pasar potensial serta
gambaran pesaingnya. Gambaran pasar, meliputi :
1) Di
mana produk tersebut dibuat?
2) Ada
beberapa perusahaan dan beberapa yang memiliki spesialisasi produk tersebut?
3)
Bagaimana produksi nasional, impor, dan ekspor?
4)
Apakah ada insentif dari pemerintah?
5)
Bagaimana estimasi konsumsi?
6)
Bagaimana struktur harga?
7)
Bagaimana estimasi usia produk, siklus umur produk (product lifecycle),
dan konsumsi yang akan datang?
c.
Garis besar perbedaan teknologi
Teknologi
macam apa yang akan dipilih untuk membuat produk, harus digambarkan dengan
jelas, serta kemungkinan perkembangan atau munculnya teknologi baru. Selain itu
juga harus diidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi
proyek, seperti :
1)
tersedianya tenaga kerja, baik kualitas (skill) dan kuantitas
2)
jarak antara lokasi proyek terhadap pasar, bahan baku, dan input lainnya.
3)
biaya dan fasilitas transportasi, jaringan kereta api, pelabuhan, dan jalan
raya
4)
pembangkit tenaga dan kebutuhan air, baik kualitas maupun kuantitas
5)
lain-lain, seperti lingkungan, persaingan, pajak, pengawasan, sarana penunjang
lainnya
d.
Faktor produksi utama
Faktor-faktor
produksi yang utama, seperti bahan baku, air, pembangkit tenaga, gas, dan
tenaga ahli harus diteliti dengan cermat untuk menjamin tersedianya faktor
tersebut.
e.
Estimasi biaya
Harus
dilakukan estimasi secara teliti terhadap biaya operasi (operation cost)
dan biaya investasi (investment cost).
f.
Estimasi keuntungan
Pengumpulan
data harus mencakup estimasi keuntungan atau perusahaan sejenis dan estimasi
keuntungan atas proyek yang diteliti
g. Data
lain
Dalam
banyak kasus, faktor-faktor berikut merupakan hal yang penting dalam
mengevaluasi kelayakan usulan produk, khususnya dalam hubungannya dengan
perusahaan baru, yaitu :
1)
sikap masyarakat lokal terhadap industri (local attitude toward industry)
2) data
pendidikan, rekreasi
3)
tersedianya tempat
Studi
kelayakan pendahuluan dapat menunjukkan perlu tidaknya dilakukan studi
kelayakan secara mendalam, untuk lebih meyakinkan lagi calon investor maupun
kreditur dan pemerintah sehingga dapat digunakan untuk menilai apakah usulan
proyek tersebut layak atau tidak untuk dilaksanakan. Adapun untuk kepentingan
pengumpulan data dapat ditempuh dengan cara :
a.
wawancara dengan tenaga pemasaran
b.
wawancara dengan pejabat pemerintah
c.
wawancara dengan produsen yang sudah ada
d.
penelitian kepustakaan (studi literatur)
e.
menghubungi asosiasi perniagaan dan perdagangan
Sumber :
Yulianti, Handaru, Sri dan Tamjuddin. (2022). Studi Kelayakan Bisnis.
Jakarta : Universitas Terbuka